Jenis-jenis burung kacamata dan opior © Om Kicau

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Burung suku Zosteropidae (burung kacamata dan opior) adalah burung suku besar yang terdapat di Afrika, Asia, dan Australia. Burung ini dinamakan burung kacamata karena kebanyakan anggotanya memiliki lingkar bulu keperakan di sekitar mata (terlihat seperti kacamata).

Umumnya burung kacamata dan opior berukuran kecil, panjang antara 9 cm sampai yang terbesar 14 cm, seperti cikrak dengan bulu zaitun kehijauan atau kekuningan, paruh kecil, ramping, dan sedikit melengkung, sayap pendek, dan kaki kecil kuat.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Burung ini sangat gesit, bergerak tidak kenal lelah. Sering membentuk kelompok campuran, beterbangan di antara puncak pohon, mencari buah-buahan kecil dan serangga. Seperti sesap madu, mendatangi bunga-bungaan untuk mengisap madunya.

Suara berupa cicitan dan ketikan. Sarang berbentuk mangkuk yang bersih dan rapi, ditempatkan pada percabangan pohon.

Ada sepuluh jenis burung ini di kawasan Sunda Besar (Kalimantan, Jawa-Bali dan Sumatera).

Berikut ini gambar-gambarnya (klik dua kali untuk melihat ukuran normal):

Burung kacamata yang hanya endemik di wilayah Sumatera adalah burung kacamata Enggano atau Zosterops salvadorii, sementara burung yang khusus endemik di Jawa adalah burung Opior Jawa (Lophozosterops javanikus) yang terdiri dari L. j. javanica (Jawa Tengah) dan L. j. frontalis (Jawa Barat).

Burung kacamata dan opior endemik Kalimantan adalah burung kacamata belukar atau Zosterops everetti, burung opior kalimantan atau Oculocincta squamifrons, burung opior mata hitam atau Chlorocharis emiliae.

Burung kacamata topi-hitam atau topi-hitam Zosterops atricapilla hanya endemik di Kalimantan dan Sumatera sementara burung kacamata jawa atau Zosterops flaus endemik di Jawa dan Kalimantan.
Burung opior yang khusus endemik di Jawa dan Bali adalah burung opior jawa atau Lophozosterops javanikus. Sementara burung kacamata gunung atau Zosterops montanus hanya ada di Sumatera, Jawa dan Bali.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Burung kacamata yang merupakan endemik di Sumatera, Jawa-Bali dan Kalimantan adalah burung kacamata laut atau Zosterops chloris.

Ciri-ciri identifikasi burung kacamata

Kacamata biasa atau Zosterops palpebrosus terdiri dari ras Z. p. melanura (bagian terbesar jawa) dengn perut kuning seluruhnya, dan ras Z. p buxtoni dan auriventer (jawa ujung barat, Kalimantan, Sumatera) memiliki pita kuning sempit pada perut tengah bawah.

Kacamata Enggano atau Zosterops salvadorii seperti Kacamata biasa tetapi perut berwarna putih krem.

Kacamata topi-hitam atau Zosterops atricapilla memiliki kening dan mahkota kehitaman.
Kacamata belukar Zosterops everetti seperti Kacamata biasa tetapi pita pada dada bawah tengah kuning lebih lebar; mahkota depan kekuningan.

Kacamata gunung atau Zosterops montanus punya iris pucat; tidak ada warna kuning pada perut; sisi tubuh kecoklatan.

Kacamata Jawa Zosterops flaus lebih kecil dan lebih kuning dari kacamata laut; tidak ada hitam pada kekangnya.

Kacamata laut Zosterops chloris berukuran lebih besar dan pucat daripada kacamata jawa; bintik di sekitar kekang hitam.

Opior Jawa atau Lophozosterops javanikus pada tenggorokan berwarna abu-abu, lingkar mata tidak lengkap, dan kekang kuning. Burung ini ada dua jenis yakni L. j. javanica (Jawa tengah) dan L. j. frontalis (Jawa barat).

Opior Kalimantan atau Oculocincta squamifrons berukuran sangat kecil; lingkar mata putih sempit; mahkota depan berbintik-bintik.

Opior mata-hitam atau Chlorocharis emiliae berukuran besar; paruh panjang kemerahan; lingkar mata dan kekang hitam.

Sumber informasi dan gambar: Buku Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan, oleh John MacKinnon, Karen Phillipps dan Bas van Balen, terbitan LIPI – Burung Indonesia.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

6 Comments

  1. Salam Kenal Om Duto… Saya Mau Tanya nih..Jika Jarak antar kandang burung pleci berdekatan apakh bisa membuat burung tsbt menjadi ngdrop atau strees… krna kondisi luas ruang rmh yang
    tidak begitu besar.. krna saya gemar sekali dengan burung pleci jd dirmah saya punya 9 ekor om… mohon solusi buat masalah ini??? makasih om duto?? mohon infonya

      • salam kenal om duto…..saya punya pleci sumatera 2..tetapi udh 3bln lbh kok msh ngriwik halus ja….bgamana solusi nya??? dan bgaimna byr cepat gacor…..??? mhon info nya…..mksh om duto…

        • perawatannya selama ini bagimana?, idealnya pleci jantan jika sudah dirawat 3 bulan sudah mulai ngeriwik, tapi balik kementalnya.

Komentar ditutup.