Tujuh hal yang harus disiapkan dalam penangkaran murai batu

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Anda ingin menjadi penangkar murai batu (MB)? Ada tujuh hal mesti Anda siapkan, yaitu lokasi usaha / kandang, desain dan konstruksi kandang, calon induk (jantan dan betina), pakan dan extra fooding (EF), obat dan suplemen khususnya yang berkaitan dengan penangkaran, recording (pencatatan data induk dan anakan), serta branding (ring dan sertifikat). Di luar ketujuh hal tersebut, ada satu hal lagi yang tidak kalah penting, yaitu persiapkan mental bisnis Anda dengan sebaik-baiknya.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

KANDANG PENANGKARAN MURAI BATU
KANDANG PENANGKARAN MURAI BATU

Beternak murai batu memang sangat menjanjikan. Bahkan mencermati tren burung berkicau sepanjang tahun lalu 2012, dan prediksinya untuk tahun ini, murai batu (dan  lovebird) bisa dikatakan mempunyai prospek bisnis paling cerah.

Meski demikian, tidak ada yang mudah dalam setiap usaha memperoleh rezeki. Pasti ada saja berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi. Itu sebabnya, mental bisnis menjadi sangat penting dan harus disiapkan jauh sebelum Anda menyiapkan tujuh hal yang akan saya kupas satu persatu.

Mental bisnis berkaitan dengan kemajuan dan kemunduran usaha, kepercayaan dan ketidakpercayaan pelanggan / pembeli terhadap Anda. Sebisa mungkin, berbuatlah jujur dalam berusaha, dan berbuatlah baik terhadap semua pembeli / pelanggan tanpa pandang bulu.

Dalam percakapan dengan Om Tony Alamsyah, penangkar murai batu asal Cilacap, beberapa waktu lalu, beliau sempat bercerita banyak pelanggan yang ingin membeli dengan sistem indent. Artinya, pembeli / pelanggan melakukan pemesanan terlebih dulu, meski  induk betina belum bertelur. Om Tony menolak, karena prinsipnya, orang beli ketika barang sudah ada. Siapa cepat, maka dia yang dapat.

Itu hanya sekadar contoh bagaimana seorang penangkar sejak awal sudah membangun mental bisnisnya melalui ketegasan dalam berbisnis. Pengalaman juga akan membentuk seorang penangkar mempunyai mental bisnis yang tangguh: tak surut ketika menghadapi goncangan yang bisa menyurutkan usahanya.

“Yang sering saya amati dari tahun ke tahun, banyak anakan murai yang mati karena penyakit semacam tetelo pada tahun genap. Selain itu, anakan yang lahir pun umumnya betina,” kata Om Tony mengenai suka-duka dalam bisnis penangkaran murai batu.

Karena sudah punya mental bisnis yang kuat, maka ketika banyak anakan MB yang lahir betina, maupun ketika sejumlah ternaknya mati terserang penyakit saraf itu, Om Tony bisa bersikap tenang, tidak panik, apalagi sampai berubah haluan ke komoditas lain.

Semoga ketika Anda benar-benar menjalankan usaha penangkaran murai batu, setidaknya mental bisnis yang tangguh sudah tertanam kuat dalam diri Anda. Jadikan setiap kesulitan, bahkan kegagalan, sebagai alat pembelajaran paling efektif untuk membuat diri Anda lebih maju dan tangguh.

Ok, sekarang kita kupas satu persatu dari tujuh hal yang harus disiapkan dalam penangkaran murai batu, meski hanya dalam garis besarnya saja.

1. Lokasi usaha / kandang

Banyak pilihan untuk memilih lokasi kandang yang ideal untuk penangkaran murai batu. Bisa di halaman belakang atau samping rumah, atau boleh juga menyewa lahan untuk lokasi kandang penangkaran. Ada beberapa persyaratan yang mesti diperhatikan:

  • Usahakan lokasinya nyaman dan tenang. Artinya tidak terlalu bising oleh suara kendaraan bermotor, mesin bengkel, pabrik, dan polusi suara lainnya.
  • Lokasi bersih dari polusi udara berlebihan. Misalnya jangan dekat pabrik batu bata yang dalam proses produksinya selalu disertai dengan pembakaran batu bata, usaha pengasapan ikan, dan sejenisnya.
  • Usahakan pula di sekitar lokasi usaha tidak terdapat burung-burung lainnya. Jika hal ini tidak bisa dihindari, pastikan saat kandang sudah dibangun, murai batu yang ada di kandang penangkaran tidak bisa melihat langsung keberadaan burung lain, khususnya merpati yang kerap membuat MB uring-uringan dan sering melampiaskan kemarahannya kepada pasangan atau anak-anaknya.
  • Pastikan lokasi tersebut aman dari gangguan keamanan, karena pencuri pun sudah tahu kalau murai batu merupakan burung mahal. Anda pasti sudah tahu bagaimana meningkatkan keamanan kandang agar tak terjamah tangan-tangan nakal, jadi tidak perlu saya jelaskan lebih lanjut.
  • Mohon izin kepada tetangga sebelah, setidaknya 2 rumah di sebelah kiri, 2 rumah di sebalah kanan, dan 3 rumah di depan (kalau perlu minta persetujuan tertulis, semacam izin HO). Hal ini untuk berjaga-jaga kalau suatu saat usaha Anda maju dan tetap bisa bertahan tanpa menimbulkan persoalan dengan tetangga. Pernah kejadian ada sobat kicaumania yang sudah membangun kandang, sudah beli beberapa indukan mahal, tapi terpaksa mengalami stres berkepanjangan karena tetangga tidak mengizinkan dan memaksanya melepas semua burung mahal itu ke alam bebas.

Kelima persyaratan itu merupakan modal awal yang sangat penting. Lingkungan, sebagaimana dikatakan para ahli perburungan, merupakan faktor yang berdiri sejajar dengan faktor genetik (keturunan). Induk murai batu sebagus apapun tidak akan menjalankan tugas reproduksinya secara maksimal, ketika setiap hari mendengar suara bising, kandangnya dilewati asap, dilintasi burung-burung lain, dan sebagainya.

Kemungkinan yang bisa terjadi antara lain, burung sulit berjodoh, burung tak mau kawin (sehingga telur yang dihasilkan selalu gabuk / infertil), burung menjadi pemarah dan agresif, bahkan menyerang betina atau anakan hingga mati.

2. Desain dan konstruksi kandang

Jika lokasi usaha / kandang sudah disiapkan, kini saatnya membangun kandang yang menjadi rumah bagi pasangan induk murai batu dan anak-anaknya. Untuk melihat desain dan konstruksi kandang, silakan buka kembali halaman ini. Soal ukuran, Anda bisa memodifikasinya sendiri sesuai dengan keinginan, atau sesuai dengan luas lahan yang ada.

Saya selalu menyebut kandang sebagai rumah bagi burung, sebab akan membangkitkan semangat Anda untuk memberikan yang terbaik kepada murai batu. Bukankah di rumah, kita terlindung dari panas sinar matahari, terlindung dari air hujan seperti sekarang, bisa menyantap makanan dan nyeruput minuman kesukaan, beristirahat ketika tubuh dan pikiran terasa lelah, serta tidur kalau ngantuk?

Karena itu, kandang yang ideal (apapun desain dan konstruksinya) harus memenuhi beberapa syarat di bawah ini:

  • Memperoleh sinar matahari yang cukup, karena sinar matahari mengandung provitamin D yang baik untuk kesehatan burung. Meski demikian, burung tetap memiliki pilihan untuk berteduh (termasuk saat hujan). Anda bisa membuat atap 2/3 terbuka (ditutup kawat strimin) dan 1/3 tertutup.
  • Kandang diusahakan terlindung dari embusan angin yang terlalu kencang, karena mudah membuat murai batu kaget.
  • Sediakan tenggeran / tangkringan yang kuat, dalam beberapa ukuran dan diletakkan di beberapa posisi (lihat kembali Halaman Penangkaran Murai Batu).
  • Sediakan wadah sarang. Pada tahap awal, sediakan sedikitnya 2-3 model. Misalnya kotak sarang A (ukuran 25 cm x 20 cm – tinggi 20 cm), kotak sarang B (20 cm x 15 cm – tinggi 15 cm), dan kotak sarang C (15 cm x 15 cm – tinggi 15 cm). Sangkar bisa digantung langsung di dinding kandang, bisa juga diletakkan di atas tatakan yang ditempelkan ke dinding kandang.
    CONTOH KOTAK SARANG MURAI BATU
    CONTOH KOTAK SARANG MURAI BATU

    Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

    Penyediaan minimal 2-3 model ini untuk memberi kesempatakan murai batu untuk memilih sarang yang lebih disukainya. Penting diingat, ketika burung menyukai sesuatu daripada yang lainnya, ia merasa jauh lebih nyaman daripada ketika dipaksa harus menerima satu pilihan.

    Pastikan kotak sarang terbebas dari binatang pengganggu seperti semut, tikus, kucing, musang dan lain-lain. Semut, karena ukurannya sangat kecil, paling mudah masuk dalam kandang jenis apapun. Karena itu, perlu antisipasi sejak awal.

  • Sediakan pula pasir yang dicampur dengan sedikit kapur di dasar / lantai kandang, untuk mengontrol kotoran burung. Kalau bisa gunakan pasir gunung (kalau orang Jawa biasanya menyebut pasir muntilan), dengan ketinggian 5-10 cm.Sebelum digunakan, sebaiknya pasir dijemur dulu selama sehari penuh untuk membebaskannya dari bakteri, jamur, dan parasit lainnya. Saat menjemur, lakukan beberapa kali pembalikan agar pasir steril secara merata. Sebagian penangkar juga menggunakan lembaran kertas koran sebagai alas kandang. Ini boleh-boleh saja, tetapi Anda mesti rajin menggantinya setiap hari.
  • Sediakan bak / wadah untuk mandi burung. Bak mandi harus sering dikontrol kebersihannya. Idealnya, pagi (06.30 – 07.00) diisi dengan air bersih, siang (11.00 – 12.00) diganti dan diisi dengan air baru, begitu pula sore hari sekitar pukul 15.00 – 15.30 diisi dan diganti dengan air baru.
  • Di dalam kandang perlu dipasang lampu 5-10 Watt untuk penerangan di malam hari, atau dinyalakan pada siang hari ketika kondisi hujan.

KANDANG DENGAN LANTAI PASIR PUTIH
KANDANG DENGAN LANTAI PASIR PUTIH

LANTAI KANDANG DENGAN ALAS KORAN
LANTAI KANDANG DENGAN ALAS KORAN

3. Siapkan calon induk jantan dan betina

Apabila kandang merupakan rumah bagi burung, maka induk (jantan dan betina) adalah mesin produksi yang akan menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk Anda. Saya tidak mengharuskan Anda untuk membeli indukan yang mahal, atau harus punya darah juara. Sebagai pemula, biarkan usaha ini dimulai dari yang wajar-wajar saja: sedikit demi sedikit.

Biarkan berbagai pengalaman menempa Anda terlebih dulu, agar menjadi ilmu praktis yang Anda kuasai dengan baik.  Jika sudah berpengalaman, barulah memikirkan untuk membeli indukan yang mempunyai trah juara.

Tidak perlu dipersoalkan juga apakah Anda ingin mengembakbiakkan murai batu Aceh, Medan, Lampung, Nias, Jambi, maupun Kalimantan. Tips ini juga berlaku untuk murai batu ekor putih maupun black-tailed (ekor hitam). Semuanya sama saja, punya pangsa pasar masing-masing. Yang penting perawatan awal di tangan Anda selaku penangkar, dan yang lebih penting lagi bagaimana perawatan selanjutnya di tangan pelanggan / pembeli selaku pemilik burung.

a. Memilih induk jantan

  • Diusahakan induk jantan sudah berusia 2 tahun lebih, sehingga sel spermanya benar-benar matang.
  • Pilihlah burung yang sudah jinak, tidak galak, atau tidak takut dengan kehadiran manusia. Dalam hal ini, dianjurkan membeli calon induk dari hasil penangkaran, bukan hasil tangkapan alam. Calon induk hasil tangkaran umumnya lebih jinak, sehingga memudahkan Anda dalam mengawali usaha penangkaran murai batu.
  • Burung dalam kondisi sehat. Beberapa tanda burung sehat yang mudah diamati adalah lincah (aktif bergerak) alias tidak nyekukur terus, serta bulu-bulunya tumbuh sempurna, bersih dan tidak kusam.
  • Burung tidak memiliki cacat fisik, baik pada kaki, sayap, kepala, dan bagian tubuh lainnya.
  • Volume suaranya keras. Kalau memungkinkan, pilih juga burung yang memiliki banyak variasi lagu. Tapi jika tidak pun tak apa-apa. Bukankah tujuan kita untuk mengembangbiakkannya, bukan menjadikannya burung juara? Tugas mencetak burung juara menjadi domain para kicaumania yang memiliki murai batu. Volume suara terkait dengan faktor genetik (keturunan), tetapi variasi lagu lebih terkait dengan faktor perawatan, khususnya program pemasteran dan perlakuan pakan.

Sebagian penangkar menganggap induk jantan yang baik harus memiliki katuranggan sempurna, mulai dari bentuk kepala, leher, dada, warna bulu, ekor, dan kaki. Anda boleh membenarkannya, dan silakan cari informasi di Google mengenai katuranggan murai batu jantan.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Saya pribadi tidak terlalu fanatik dengan katuranggan, karena yang lebih penting bagaimana performa dasar suaranya. Performa atau suara burung murai batu ini bisa didengarkan, bukan diramalkan sebagaimana metode katuranggan. Apakah penyanyi yang baik harus berleher jenjang, dengan bahu lebar, agar suaranya yahud? Apakah petinju bertubuh tinggi-besar-berotot pasti hebat?

Padahal kalau kita lihat, penyanyi mungil seperti Ruth Sahanaya punya kualias suara bagus. Tetapi Ermy Kullit dan Regina Indonesian Idol yang bertubuh besar juga punya suara yahud pula. Mike Tyson yang bertubuh lebih pendek dan lebih kecil pun mampu mengalahkan Larry Holmes dan Trevor Berbick yang bertubuh raksasa.

So, itu sebabnya saya tidak terlalu fanatik dengan katuranggan. Katuranggan bisa / boleh saja dijadikan pegangan awal, tetapi bukanlah segalanya. Dalam kontes suara, yang lebih penting adalah bagaimana performa suara burung. Performa suara yang terkait dengan volume dan irama sangat ditentukan oleh faktor genetik (seperti remaja A yang bersuara bass, dan remaja B yang bersuara bariton), sedangkan variasi lagu lebih ditentukan faktor perawatan (terutama pemasteran dan perlakuan pakan).

b. Memilih induk betina

  • Induk betina sudah berusia 1 tahun lebih, sehingga organ reproduksinya benar-benar matang. Kasus telur kosong (infertil) antara lain disebabkan organ reproduksi belum matang, meski murai batu betina sudah mencapai umur dewasa kelamin rata-rata pada umur 6-7 bulan. Umur dewasa kelamin adalah masa di mana burung betina untuk kali pertama bisa bertelur.
  • Sama seperti induk jantan, pilihlah calon induk betina yang sudah jinak, tidak galak, atau tidak takut dengan manusia.
  • Burung dalam kondisi sehat, ditandai dengan aktif bergerak (lincah), serta bulu-bulu tumbuh sempurna, bersih, dan tidak kusam.
  • Burung tidak memiliki cacat fisik, baik pada kaki, sayap, kepala, dan bagian tubuh lainnya.

Ada satu tips dari Om Yogi Prayogi (Om CJ) dalam pemilihan induk murai batu betina, yang bagus untuk dishare di sini, dan sebagian pernah saya ungkap pula dalam artikel berjudul Memahami pewarisan gen pada burung juara. Berikut pemikiran Om CJ berdasarkan pengalamannya selama ini:

  • Kunci sukses dalam beternak murai batu terletak pada indukan betina. Untuk menghasilkan anakan MB jantan berkualitas, 70-80% ditentukan oleh induk betina dan 20-30% oleh induk jantan. Artinya, anakan jantan akan lebih banyak mewarisi sifat-sifat dari induk betina daripada induk jantan
  • Berdasarkan pengalaman OM CJ selama ini, ternyata anakan jantan akan mewarisi  80% dasar suara yang dimiliki induk betina, bahkan mewarisi 90% irama suara yang dimiliki ibunya.

Meski tak dijelaskan lebih lanjut, saya akan mencoba meneruskan dasar pemikiran Om CJ. Jika Anda ingin menjual bakalan MB jantan yang bagus, sebaiknya induk betina harus bagus. Bagus tak mesti mahal, dan tidak mesti juara, karena banyak burung bagus yang tak pernah ikut lomba, contohnya milik Om Duto, he.. he..he…

Bagaimana induk betina bisa memiliki kualitas yang bagus? Tentu dari ayahnya. Dari mana ayahnya bisa memiliki kualitas yang bagus? Ya dari ibunya juga, alias nenek dari induk betina tadi. Begitu seterusnya, karena dalam dunia peternakan termasuk unggas berlaku model pewarisan gen yang disebut criss-cross inheritance: pola di mana sebagian besar sifat genetik induk betina akan menurun kepada anaknya yang jantan, dan sebagian besar sifat genetik induk jantan akan menurun kepada anaknya yang betina.

Saya katakan sebagian besar, karena tetap saja ada beberapa bagian sifat genetik dari pasangannya yang akan diwarisi anaknya. Model criss-cross inheritance ini pula yang menjadi acuan para peternak, apapun jenisnya, untuk melakukan perbaikan mutu genetik melalui sistem grading-up, line-breeding, inbreeding, cross-breeding (perkawinan silang), dan sebagainya.

4. Penyediaan pakan berkualitas

Pakan berkualitas adalah pakan yang memiliki kandungan nutrisi lengkap, mulai dari karbohidrat, energi metabolisme, protein, lemak, serat kadar, hingga vitamin dan mineral dalam jumlah cukup dan serasi. Umumnya pakan dalam bentuk voer dan serangga sudah memiliki kandungan nutrisi seperti itu, kecuali vitamin dan mineral yang terkadang susah dikontrol dan perlu disuplai dari luar.

Makanan utama murai batu, sesuai dengan kebiasaannya di alam bebas, adalah serangga dan cacing tanah. Serangga yang biasa diberikan antara jangkrik, telur semut rangrang alias kroto, ulat hongkong, dan ulat kandang.  Serangga diusahakan selalu tersedia setiap hari, lebih baik 2-3 jenis serangga. Cacing pun diusahakan setiap hari tersedia.

Namun, bukan tidak mungkin Anda akan kesulitan mendapatkan serangga, terutama ketika stok di toko / kios burung habis. Itu sebabnya, mengapa murai batu yang dipelihara atau ditangkarkan selalu dilatih makan voer. Tujuan awal sebenarnya untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk seperti itu.

Sekarang voer sudah menjadi menu wajib, disandingkan dengan serangga yang posisinya malah digeser sebagai makanan tambahan (extra fooding / EF). Tetapi itu tidak menjadi masalah, yang penting burung setiap hari bisa makan dengan kandungan nutrisi yang memenuhi kebutuhan hidupnya. Yang penting, bahan pakan disediakan dalam kondisi segar dan setiap hari diganti.

5. Obat dan suplemen burung penangkaran

OBAT DAN SUPLEMEN MESTI DISEDIAKAN DALAM PENANGKARAN BURUNG
OBAT DAN SUPLEMEN MESTI DISEDIAKAN DALAM PENANGKARAN BURUNG

Seperti dijelaskan sebelumnya, sebenarnya voer dan serangga memiliki kandungan nutrisi lengkap, kecuali pada unsur vitamin dan mineral. Pernah saya tulis di sini, kebutuhan vitamin dan mineral pada burung sangat sedikit, tetapi seringkali tidak tercover dalam bahan pakan. Sebab vitamin dan mineral mempunyai banyak jenis, dan kekurangan (defisiensi) pada satu jenis saja bisa mengganggu kesehatan burung.

Karena itu, setiap pemelihara maupun penangkar perlu menyediakan multivitamin seperti BirdVit, serta multimineral seperti BirdMineral. Khusus untuk penangkar, beberapa suplemen berikut ini mesti Anda simpan di rumah atau dimasukkan dalam gudang obat:

Produk-produk di atas bisa digunakan untuk mengatasi burung yang sulit dijodohkan, birahinya rendah sehingga tidak mau mengawini atau dikawini, meningkatkan fertilitas dan daya tetas telur, dan lebih menjamin kualitas kesehatan piyik murai batu yang baru menetas.

Idealnya, obat-obatan burung juga perlu disediakan. Sebagaimana manusia yang tak pernah bisa tahu kapan ia sehat dan kapan sakit, burung pun demikian. Anda bisa memilih opsi, menyimpan obat-obatan sebagai persediaan jika burung tiba-tiba sakit, atau membeli setelah burung sakit. Keputusan tentu ada di tangan Anda, dengan mempertimbangkan plus dan minusnya.

6. Recording

ANAKAN MURAI BATU
ANAKAN MURAI BATU

Recording adalah pencatatan semua data yang terkait dalam penangkaran. Hal utama yang mesti dicatat adalah data mengenai induk jantan dan betina (kalau ada, asal-usulnya, dibeli dari bird farm mana, dst), tanggal penjodohan, tanggal peneluran, tanggal menetasnya piyikan, dan sebagainya.

Setelah itu, Anda juga perlu membuat catatan untuk setiap piyikan sejak menetas, kalau perlu setiap piyikan langsung dikasih nama. Catatan ini mencakup tanggal menetas, siapa bapak dan ibunya, tanggal disapih, tanggal diloloh (kalau Anda menggunakan model handfeeding), dimasukkan ke kandang nomor berapa setelah muda, dan sebagainya.

Dengan catatan yang rapi seperti ini, Anda bisa berkomunikasi secara lebih baik dengan pelanggan atau calon pelanggan. Mereka pun menaruh kepercayaan penuh atas ketelatenan Anda dalam melakukan pendataan terhadap setiap anakan / burung muda yang dijual.

7. Branding

Branding bisa diartikan sederhana sebagai nama produk. Dalam hal ini, sejak awal Anda perlu memikirkan nama penangkaran Anda. Misalnya Jagoan Bird Farm, atau apapun namanya. Kalau hanya fokus dalam penangkaran murai batu, tanpa menangkar jenis burung lain, Anda bahkan bisa menggunakan nama yang lebih spesifik, misalnya Murai Gemilang Bird Farm.

Intinya, buatlah nama produk yang mudah diingat dalam memori setiap orang. Ah, mungkin Anda lebih jago daripada saya dalam hal ini. Branding ini perlu diperkuat dengan dua peranti penting, yaitu ring dan sertifikat.

Ring atau gelang / cincin yang terpasang di kaki burung diperlukan sebagai identitas bahwa burung yang dibeli seseorang merupakan burung hasil penangkaran, lengkap dengan nama bird farm atau nama yang sudah dibranding tersebut.

Adapun sertifikat sangat diperlukan untuk menguatkan ring (apalagi sekarang banyak ring aspal). Dalam sertifikat ini Anda bisa menuliskan tanggal burung menetas, nama bird farm Anda, tanggal transaksi pembelian, dan dilengkapi pula dengan stempel bird farm. Kalau burung pernah menjuarai lomba, Anda pun bisa mencantumkannya dalam sertifikat.

Keberadaan sertifikat juga menguntungkan pembeli, ketika suatu saat dia ingin menjualnya kembali ke pihak lain. Kalau ada apa-apa terkait dengan burung ini, pihak lain yang baru membeli bisa konsultasi langsung ke penangkarnya. Misalnya, jenis pakan yang diberikan sewaktu kecil atau muda.

Masih banyak memang masalah yang perlu dibahas, tetapi tidak mungkin saya kupas semuanya dalam ruang terbatas ini.

Sebagai referensi tambahan, Anda wajib membaca beberapa artikel penting di bawah ini :

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

25 Comments

  1. malam om,
    Ada bbrp pertanyaan nih, mohon bantu masukkannya,
    1. Perawatan selama mabung MB yg di breeding apa sama dg MB non breeding?
    2. apa pengaruh ke induk jk anakan baru dipanen setelah bisa makan sendiri?
    Terima kasih sebelumnya..

  2. Selamat siang..
    Om Kicau Mania..pengin belajar ternak murai batu..mungkin om-om sekalian mempunyai referensi alamat atau tempat dimana saya bisa belajar beternak MB di wilayah semarang.
    Jika ada No HP peternak yang bersedia kami datangi untuk sharing mengenai cara-cara beternak MB..mohon bantuannya dapat diinformasikan..

    Email saya : warno_31@yahoo.com

    Sebelumnya…saya ucapkan banyak-banyak terimakasih

    • Coba hubungi Om Arif Darmawan / Om Wawan: WN Bird Farm, Jalan Griya Prasetya Selatan 4/147 Semarang ( 081 22 919 919 / 081 91467 4429).

      Atau Om Ayub: Perumahan P4A, Jl Serimpi 4 B 171, Pudakpayung, Banyumanik (024-7462267)

      Semoga bisa membantu.

    • Banyak artikel penangkaran murai batu di Om Kicau. Silakan cari di halaman / tag penangkaran, nanti kan ketemu. Karena tips dan trik para penangkar berbeda-beda, Om Bagoes bisa mencoba mana yang paling memungkinkan dulu. Semoga sukses, Om…

    • Kalau cara penjodohan sudah benar, biasanya salah satu atau kedua induk birahinya rendah.

      Jika jantannya letoy, bisa diterapi dengan TestoBird. Kalau betinanya sering lari menghindari kejaran jantan, diterapi dengan EstroBird.

      Kedua produk ini sangat spesifik, jadi harus diberikan ketika masih berada di sangkar berbeda. Misalnya, saat dua sangkar didempetkan selama 3-14 hari.

      Kalau sudah ada tanda-tanda berjodoh, burung disatukan dalam kandang, dan kedua produk jangan dipakai lagi, bisa diganti dengan BirdMature. Kalau BirdMature boleh dikonsumsi burung jantan dan betina.

      Selamat mencoba.

  3. Pak saya baru belajar beternak. Indukan jantan dan indukan betina sudah 3 bulan belum kawin dan berantem terus. Lalu bagaimana caranya agar dapat akur dan kawin pak? Thnks.

  4. om mb bbetina ku iku lhoo ekornya tak ada n tak mau tumbuh2 soalnya ada bks lukanya.nah klo geetoo msh bisa produksi tidak ya om?? trmksh

  5. betyl om tinggi total 3,5 meter,trs atapnya ada 2 lapis masing2 dipasang teralis besi safety di ketinngian 3,5 meter diatap luar,dan di ketinggian 3,25 meter dipasang kawat strimin+genteng,yg tertutup genteng 1/3 panjang X lebar kandang,oke om makasih banyak masukaanya.

    • Ukuran 3,5 m itu tinggi kandang ya Om? Sebenarnya banyak variasi, ada yang menaruhnya pada ketinggian 1 m; 1,5 m; dll. Kalau tingginya 2 m, bisa pasang kotak sarang pada ketinggian 1,5 m. Kalau ada 2-3 kotak sarang bisa dicoba di beberapa ketinggian, biar MB memilih sendiri mana yang disukainya.

  6. Om faktor lingkungan apakah sangat ber pengaruh pada suatu usaha penangkaran di samping fakto2 yg di sebut kan di atas saya berminat sekali terjun di dunia penangkaran khusus nya burung ber kicau.Di karenakan lokasi saya di dekat REL KERETA API,jarak antar kandang yg saya bangun dg rel kerta api Sekitar 200~300 m. Apa kah memungkin kan untuk di bangun kandang penangkaran om…MOHON PENCERAHAN nya OM…..!Sebelum dan sesudah nya Matur sembah nuwun OM.

    • Yang disebut faktor lingkungan bukan hanya lokasi, tapi juga pemberian pakan, manajemen kesehatan, hingga perawatan harian. Faktor lingkungan dalam konteks penangkaran maupun perawatan burung memegang peranan hingga 70%, selebihnya 30% faktor genetik. Tetapi kalau konteksnya bagaimana mencetak mutasi warna pada lovebird, atau gould amadine, atau gelatik jawa, maka faktor yang menentukan 100% hanya faktor genetik. Faktor lingkungan hanya berpengaruh pada bagaimana membesarkan anakan hasil mutasi tersebut.
      Untuk rumah di dekat rel, kebetulan saya juga orang pinggir rel, jarak 200-300 meter suara kereta tidak begitu besar. Yang sangat merasakan kalau jaraknya 0-75 m. Jadi, silakan saja teruskan niat untuk menangkar. Yang perlu diwaspadai justru suara mercon, terutama saat puasa dan lebaran.

Komentar ditutup.