Pasar lovebird terbuka lebar: Ribuan ekor ludes dalam hitungan hari

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Popularitas lovebird di Tanah Air terus meroket dalam tiga tahun terakhir ini. Peternak lokal yang hanya produksinya terbatas pun tak mampu memenuhi kebutuhan pasar yang terus menggeliat. Gairah pasar yang terus meningkat ini memicu kalangan importir untuk mendatangkannya dari negeri manca. Di Jabodetabek, misalnya, tercatat beberapa nama importir yang sukses bermain di pasar lovebird.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Salah satu importir yang ikut mereguk manisnya bisnis lovebird adalah Raja Fauna milik H Mansur. Setiap pekan, ribuan lovebird impor selalu habis untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. Mansur tidak hanya mengimpor burung cantik ini dari negara-negara Asia yang menjadi “pabrik lovebird” seperti Taiwan, Filipina, dan Thailand, tetapi juga dari Belanda dan Amerika Serikat.

Raja Fauna setiap pekan mendatangkan 1.000 – 1500 ekor lovebird dari berbagai negara. Begitu datang, burung langsung didistribusikan ke sejumlah pasar burung, pengepul, dan pedagang di berbagai kota. “Kalau dihitung, dalam satu bulan bisa mendatangkan delapan ribu ekor lovebird dari berbagai negara,” kata Mansur, ketika ditemui omkicau.com di kediamannya, kawasan Kelapa Dua Wetan, Cibubur, Jakarta Timur.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Lovebird impor mendominasi pasar lokal.
Lovebird impor mendominasi pasar lokal.

Pangsa pasar yang dibidiknya adalah kalangan pedagang, mulai dari Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur (khususnya Malang). Semuanya merupakan pasar potensial bagi Raja Fauna. Umumnya, dia menjual dalam paket partai grosiran, meski ada juga yang bersifat eceran.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Selain Raja Fauna, ada juga Sanggar Flona di kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Showtoom ini juga lumayan eksis untuk jenis lovebird. Namun, importir milik Alex ini lebih fokus pada lovebird asal Eropa, terutama jenis holland.

Sesuai dengan misi awalnya, segmen yang dituju adalah kalangan pemain / pelomba yang membutuhkan kualitas suara yang panjang. Namun, belakangan ini, jenis holland yang cenderung berpostur besar juga menjadi pilihan favorit para breeder. Meski harganya lebih mahal, banyak calon breeder yang membeli untuk ditangkarkan kembali.

Masih di Jabodetabek, ada juga pemain lovebird impor seperti Sutan, dengan bendera Mahkota Galerry dan bermaras di kawasan Cilangkap. Bisnisnya juga terbilang sukses, karena produknya selalu habis diserap pasar hanya dalam hitungan hari. (d’one)

PESAN OM KICAU

  • Bijaksanalah dalam menyikapi burung impor. Tidak semua burung impor memiliki kualitas lebih bagus daripada burung lokal.
  • Jangan mudah terjebak oleh permainan importir yang seringkali membangun trend baru tanpa alasan kuat, sehingga hanya menimbulkan booming sesaat.
  • Lebih baik menghargai hasil penangkaran anak negeri sendiri. Percayalah, banyak penangkar lovebird lokal di Indonesia yang berkualitas.
  • Selebihnya, terserah Anda.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

7 Comments

  1. waspadalah waspadalah he..he…he…..
    boleh impor boleh lokal pilih suka suka resiko ditanggung pembeli…….

  2. Harap perhatikan Pesan Om Kicau baik2 terutama point 2, contoh kasus Louhan, Anthuriun, Aglonema. Pedagang besar dgn segala daya upaya dpt ‘menggoreng” pasar. Kicaumania harus menyikapi trend yg ada dgn bijak dan kepala dingin.

Komentar ditutup.