Mau ternak ulat hongkong cara praktis?

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Bagaimanapun, ulat hongkong atau mealworm sangat bermanfaat bagi burung kicauan dan juga hewan peliharaan lainnya. Pakan alami ini mengandung banyak protein dan kalori yang dibutuhkan burung. Cara penyajiannya juga bervariasi, ada yang diberikan ketika ulat masih berwarna putih, sedang ganti kulit, atau diberikan dalam bentuk ulat hongkong kering. Masih prospektifkah beternak ulat hongkong? Jawaban Om Kicau, sepanjang hobi burung kicauan masih lestari di Indonesia, beternak ulat hongkong tetap memiliki prospek cerah.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

worm

Anda bisa menentukan sendiri, apakah hasil dari beternak ulat hongkong (UH) hanya untuk memenuhi kebutuhan burung-burung piaraan di rumah dan / atau burung-burung dalam kandang penangkaran, atau ingin sebagian / semua hasil budidaya UH dijual ke konsumen.

Dalam artikel ini, Om Kicau sengaja memberikan materi budidaya untuk skala kecil. Kalau sudah menguasai skala kecil, pasti skala sedang maupun skala besar mudah dilakukan. Jadi, intinya menguasai dan mempraktikkan hal-hal yang mendasar dulu.

Sebelum memulai beterbak, sebaiknya persiapkan beberapa bahan yang akan digunakan. Misalnya wadah tempat menyimpan ulat. Wadah ulat ini bisa menggunakan kontainer plastik, baik yang single maupun yang bersusun seperti laci.

KONTAINER PLASTIK YANG DIGUNAKAN UNTUK TERNAK UH
Kontainer / wadah plastik untuk beternak ulat hongkong.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Berikutnya, siapkan dedak atau bekatul yang menjadi media untuk berkembang biak dan bertelur bagi ulat hongkong tersebut. Dedak sekaligus berfungsi untuk mempertahankan kondisi kelembaban sehingga ulat hongkong tidak mudah mati.

Ulat hongkong yang akan diternakkan sebaiknya dipilih yang dewasa, dengan jumlah tergantung ukuran wadah atau kontainer plastik. Boleh juga menggunakan ulat hongkong yang sudah berubah menjadi kumbang (berwarna hitam).

Ulat hongkong dewasa sebagai materi awal beternak.
Ulat hongkong dewasa sebagai materi awal beternak.
Tenebrio molitor, atau kumbang dari ulat hongkong.
Tenebrio molitor atau kumbang dari ulat hongkong.

Terakhir adalah mempersiapkan pakan untuk ulat-ulat ini. Ulat hongkong adalah larva yang memakan apa saja. Tetapi untuk tujuan ternak, dan menjaga agar ruangan tempat ia ditangkarkan tidak mudah berjamur, pakan yang diberikan dapat berupa sepotong roti, potongan kentang, atau potongan buah-buahan (terutama apel).

Setelah semua bahan sudah tersedia, sekarang kita berlanjut ke beberapa tahap berikut ini :

TAHAP PERTAMA 

Masukkan dedak atau bekatul ke dalam wadah atau kontainer plastik, kemudian ratakan pada bagian dasarnya dengan tinggi / tebal lapisan sekitar 1/4 dari ketinggian wadah yang digunakan. Setelah itu, masukkan ulat-ulat yang akan dikembangbiakan. Jadi, dalam penjelasan ini, kita memulainya dari ulat hongkong dewasa, bukan langsung berupa kumbang.

Proses berkembang biak ulat menjadi kumbang membutuhkan waktu lama, dan butuh kesabaran untuk diperoleh hasil optimal. Karena itu, banyak juga yang memulai breeding dengan memasukkan UH yang telah berubah menjadi kumbang agar prosesnya lebih cepat.

Pakan yang diberikan bisa berupa potongan kentang atau potongan buah apel, meski UH bisa menyantap makanan apa saja. Pemberian apel dan kentang dimaksudkan untuk mencegah timbulnya jamur akibat bahan pakan terlalu banyak mengandung air (misalnya sayuran).

KENTANG DAN APEL BISA DIBERIKAN SEBAGAI MAKANANNYA
Kentang dan apel bisa diberikan sebagai pakan ulat hongkong.

Selanjutnya, wadah / kontainer plastik bisa disimpan ditempat yang gelap dan hangat. Jangan lupa melakukan kontrol setiap hari, terutama untuk memeriksa ketersediaan pakan, sekaligus membersihkan sampah bekas makanan atau bekas kulit dari ulat hongkong.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

TAHAP KEDUA

Setelah disimpan beberapa bulan (sekitar 90 hari), ulat-ulat akan berubah menjadi kepompong. Anda bisa tetap memelihara kepompong dalam wadah yang sama, bisa juga memindahkannya ke wadah / kontainer lain. Maksud pemindahan ini untuk menghindari ulat hongkong yang belum berubah jadi kepompong, karena UH terkadang akan memakan teman-temannya yang sudah jadi kepompong, terutama jika mereka kekurangan pakan. Jadi, jika tetap menggunakan wadah yang sama, pemberian pakan harus ditingkatkan jika.

ULAT YANG SUDAH BERUBAH MENJADI KEPOMPONG
Ulat hongkong yang sudah berubah menjadi kepompong.

Jika ingin memelihara kepompong dalam wadah / kontainer plastik yang baru, media yang digunakan tetap sama, yaitu dedak / bekatul, dengan ketebalan secukupnya (tipis saja). Dalam ke wadah / kontainer baru, tugas Anda cukup menunggu saja, karena kepompong tidak membutuhkan makanan apapun.

TAHAP KETIGA 

Sekitar 10 hari kemudian, kepompong akan menunjukkan perubahan bentuk fisiknya menjadi serangga berwarna putih, yang sebenarnya merupakan calon kumbang. Dari hari ke hari, warna putih ini akan berubah menjadi cokelat. Silakan dikontrol terus sampai warna serangga menjadi hitam, dan itulah yang disebut kumbang (Tenebrio molitor).

Jika sudah menjadi kumbang, Anda bisa memberikan pakan berupa potongan buah-buahan atau potongan roti.

KEPOMPONG YANG BERUBAH MENJADI KUMBANG HITAM
Kepompong yang berubah menjadi kumbang hitam.

Pindahkan kumbang-kumbang ke wadah lain, yang sudah diisi dengan media dedak / bekatul. Perbandingannya, takaran 4 gelas berisi kumbang memerlukan dedak sebanyak 2 kg. Dalam wadah inilah, kumbang akan memulai proses reproduksinya, seperti kawin dan bertelur.

Jika sudah bertelur, tunggu sampai 10 hari, kemudian dilakukan pengayakan terhadap telur-telurnya. Saat mengayak, yang ikut terayak adalah telur dan dedak, namun kumbang tidak ikut terayak. Telur dan dedak dikembalikan ke wadah semula. Adapun kumbang dipindah ke wadah lain, dengan media dedak dan rasio yang sama seperti penjelasan sebelumnya (4 gelas kumbang membutuhkan 2 kg dedak).

Dalam wadah baru, kumbang akan bertelur kembali selama 10 hari. Silakan diayak kembali telur dan dedaknya, sedangkan para kumbang dipindah ke wadah baru. Demikian seterusnya, sampai kumbang sudah tidak bertelur lagi. Tanda kumbang sudah tak bertelur lagi adalah mati dengan sendirinya.

Bagaimana dengan telur-telur yang dipertahankan dalam wadah plastik? Mereka akan menetas menjadi larva, yang tidak lain adalah ulat hongkong. Sejak menetas, pakan yang diberikan kembali ke tahap pertama (potongan apel dan kentang). Biarkan sampai umur 50 hari. Saat itulah, ulat hongkong siap dipanen, untuk dipasarkan, atau digunakan sendiri, atau dijadikan lagi sebagai materi dalam beternak UH.

ULAT SIAP DIPANEN UNTUK DIPASARKAN ATAU DIKONSUMSI UNTUK BURUNG PELIHARAAN
UH umur 50 hari siap panen untuk dijual atau diberikan kepada burung di rumah.

Sekarang kita lihat bagaimana siklus hidup ulat hongkong dalam berbagai bentuknya:

SIKLUS ULAT HONGKONG YANG BERLANGSUNG SELAMA 6 BULAN
Siklus hidup ulat hongkong umumnya berlangsung selama 6 bulan.

Dari penjelasan di atas, sebenarnya tenaga yang dicurahkan untuk beternak ulat hongkong relatif sedikit. Tugas kita hanya sekadar rajin memonitor perkembangannya, dan tentu saja harus sabar menunggu tahapan demi tahapan.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

38 Comments

  1. om mau tanya apakah telur dari kumbang ulat hongkong dapat dilihat kasat mata, dan pada saat mau penyaringan telur ciri2 kalau kumbang itu telah bertelur seperti apa? thx

    • masalah yang muncul biasanya karena tempat yang kurang lembab om, sehingga ulat menjadi cepat mati ( warna hitam dengan posisi membentuk huruf C ), begitu juga pada kepik yang cepat mati karena tempat yang terlalu kering. pencegahnnya dengan menyediakan busa yang diletakan dalam wadah atau bisa dilem pada pinggiran dari tempat ulatnya, lalu busa itu disemprot dengan air sedikit. selalu lakukan pemantauan jika busa terlihat kering, segera disemprot lagi dengan air.

  2. salam kenal om kicau !!
    saya baru mulai ternak UH januari 2014. keadaan UH saya, sebagian sudah menjadi kumbang. kumbangnya masih warna coklat. yang ingin saya tanyakan :
    ” mengapa kumbang coklat saya seperti tidak punya tenaga(lemas), kumbangnya selalu dalam keadaan telentang(punggung ke lantai, perut ke langit). kumbang2 saya tidak berprilaku aktif”.
    sekian dulu dari saya. mohon pencerahannya om kicau.
    terimakasih.

    • saringan yang biasa kok om yang biasa dipakai buat saringan teh atau mengayak tepung di dapur, yang penting dipilih saringan yang lubang-lubangnya tidak membuat kumbang bisa nyeplos, karena disini kita akan memisahkan kumbang dengan telur-telurnya.

    • jika kesulitan mencari bibit kumbang, bisa membuat bibit sendiri om dengan cara diatas, atau beli UH di pasar burung lalu sisakan beberapa saja dalam toples kaca dengan dasarnya dikasih voer halus setebal 1 – 2 cm, lalu masukan potongan wortel dan simpan selama beberapa hari sampai uh berubah jadi kumbang. baru kumbang bisa dipindah ke tempat bertelurnya.

  3. ini komentar saya yang kesekian pak, setelah kemaren saya komentar disini bertanya dimana bisa membeli UH dan Kumbang UH untuk daerah pekanbaru, setelah saya survei di tempat saya tinggal (pekanbaru), UH /Kumbang UH bisa di peroleh di Jl. K.H Imam Munandar, atau buat yang ingin beli bisa saja tnya pada tempat-tempat orang yang menjual alat pancing dan ternak di daerah pekanbaru, karena umumnya mereka mengambil UH Jalan itu.

    • Terima kasih atas masukannya om, dan bisa menjadi referensi bagi kicau mania pekan baru yang akan mencari UH baik itu untuk pakan atau diternak sebagai bibitnya 🙂

  4. Tanya donk om, kl peternak UH area Jogja dan sekitarnya (arah Magelang) ada di mana yach? Ada yang punya nama alamat dan no hp nya? mohon informasi dan pencerahan nya… Makasih
    No hp saya yg bisa dihubungi : 0857 1321 6669

  5. mau tanya Om, kalau dah jadi kumbang muda kenapa ya pada rusak/sebagian tubuh kumbang muda ada yang rusak? apa karena bertarung OM?

    • kemungkinan karena kekurangan makanan om, dan kalau kumbang muda masih satu kandang dengan ulat hongkong sebaiknya dipisahkan, karena keduanya bisa saling memakan ( kumbang makan ulat, ulat makan kumbang ).

    • kalo dr pngalaman ane cacat spt itu biasanya terjadi sewaktu msh dlm tahap kepompong, bs krn tergencet ulat yg bergerak ato jg krn digigit ma ulatnya. Jd sebaiknya dpisahkan aj swaktu dr kepompong tp hati” & pelan” waktu ngambilnya gan, klo kgk bs jd cacat jg kumbangnya ntar…

  6. Om. . Setelah menjadi kepompong dan sblum menjadi kumbang dewasa. .
    Ko punya saya selalu mati ya? ? Mohon penjelasannya. . .
    Ratarata yang mati yang tidak mempunyai sayap!!

    • ulat yang sudah berubah jadi kepompong yang berwarna putih, memang seprti yang mati ( diem ) pada kondisi tersebut mereka tidak akan makan tetapi justru menjadi makanan ulat yang belum jadi kepompong kalau tidak dipisahkan. biarkan saja tanpa makanan, nanti setelah beberapa hari ,kumbang yang berwarna hitam akan keluar dari kepompong tersebut.

  7. Mas, mau tanya, saya ternak jangkrik, trus di sisa2 kotoran jangkrik banyak saya dapatkan ulat, kepompong dan kumbang.
    Itu ulat apa ya? Ulat hongkong apa ulat kandang.
    Kumbangnya warna hitam kecil2 seukuran lalat.
    Apa kumbang yg saya temukan bs untuk dijadikan indukan?
    Mohon pencerahannya om
    terimakasih sebelumnya

  8. ketika kumbang dipindahkan ke wadah yg baru apakah dibiarkan wadahnya terbuka atau ditutup, mengingat ketika drumah ada UH yg menjadi kumbang selalu tidak ada ntah kemana, mungkin kah terbang,…..

    • untuk itulah om, ketika menjadi kumbang, maka pemberian pakannya harus rutin dan dikontrol karena kalau kehabisan makanan ia akan terbang, untuk mencegah kumbang kabur ,wadah bisa menggunakan yang tertutup dengan beberapa lubang ventilasi untuk udaranya om 🙂

Komentar ditutup.