DK Junior double winner di Selikoer Canary Contest

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Gelaran Selikoer Canary Contest yang diprakarsai Om Bekti dan Om Ilham dari Selikoer BF Jogja, Minggu (24/1), benar-benar berlangsung sukses. Para peserta dari berbagai kota memenuhi Gedung Serba Guna Kelurahan Condong Catur, Kecamatan Depok, Sleman. Tak ayal, seluruh (6) kelas yang dilombakan pun dipenuhi peserta.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Selikoer Canary Contest
Suasana Selikoer Canary Contest di Gedung Serba Guna Kelurahan Condong Catur, Minggu (24/1).

PPK 1 Parikesit Klaten pimpinan Om Kelik Jenggot mendominasi kejuaraan. Bahkan salah satu jagoannya, kenari DK Junior milik Om Dogles, berhasil meraih double winner. Gaco ini menjuarai Kelas Kenari Bebas Hijau dan Kenari Kalitan.

Yang menarik adalah dibukanya Kelas Kenari Bebas Hijau. Menurut Om Bekti Selikoer, pengertian bebas di sini mengacu pada ukuran tubuh atau posturnya. Jadi, kenari besar maupun kecil boleh ikut serta, asal warnanya hijau.

“Kami membuka kelas kenari hijau, untuk memberi ruang bagi pemilik kenari warga gelap yang selama ini cenderung dipandang sebelah mata. Banyak yang percaya, para juri sering mengalahkan kenari hijau jika lawannya berwarna cerah, meski materi dan kinerjanya seimbang atau bahkan sedikit lebih unggul,” kata Om Ilham.

Karena itulah, panitia Selikoer Canary Contest sengaja membuka kelas kenari hijau, baik postur maupun bongsor. Kalau memang bagus, pasti akan diperhatikan juri.

DK Junior membuktikan itu. Burung ini akhirnya menjuarai Kelas Kenari Bebas Hijau. Juara 2 dan 3 diraih kenari Jamrud milik Om Uud (Rama Sakti SF) dan CC4 andalan Om Gogon dari Ronggeng SF.

Kelas Kenari Bebas Hijau
Para finalis Kelas Kenari Bebas Hijau.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

DK Junior yang berpostur kecil juga sukses menjuarai Kelas Kalitan. Burung ini mengungguli WB Executor orbitan Om Verry Brother (Jogja) dan Brand Sick milik Om Agus Kcl (HSB).

“Peserta di Kelas Kalitan umumnya berwarna kuning atau cerah juga. Namun DK Junior yang merupakan kenari hijau mampu menjadi juara. Sejak awal kami sudah membriefing para juri, ini kontes suara, bukan kontes warna. Jadi soal warna, mohon dikesampingkan,” imbuh Om Ilham.

Om Dogles dan kenari DK Junior
Om Dogles bersama kenari DK Junior.

Kelas Reguler dimenangi kenari The Lost kepunyaan Om Alif (Pursina BF). Juara kedua kenari Ocah milik Om Paulus (JnJ BF), disusul KH 1 koleksi Nareswari (PPK-1 Parikesit).

Kelas Reguler sebenarnya merupakan kelas bebas, baik postur (besar dan kecil) maupun lagu (isian dan standar). Istilah ini juga dipakai Papburi Jogja. Hanya saja, kenari standar biasanya kalah bersaing apabila ada kenari isian yang materi dan kinerjanya lebih bagus.

Dalam even ini, panitia juga membuka dua kelas standar. Kenari Raja Royal milik Om Yongki S (PKP Pati) menjuarai Kelas Standar A. Juara 2 dan 3 diraih Gengster milik Om Patar (Jogja) dan Fatamorgana koleksi Om Tari S (PPK-1 Parikesit).

PKP Pati
PKP Pati bawa pulang trofi juara 1 Kelas Standar A.

Om Patar merasa beruntung bisa mendapatkan tiket cancel. “Saat datang ke lokasi lomba, saya tak kebagian tiket, karena semuanya sudah habis. Saya tongkrongi Bagian Ticketing, menunggu kalau ada yang cancel, eh.. ternyata ada,” ujarnya.

Kelas Standar B dijuarai kenari Desersi milik Om Topan (Jogja). Desersi mengungguli tiga kenari andalan PPK-1, yaitu Napoleon milik Om Udin, Fatamorgana, dan Bongkok milik Om Susilo. Ketiganya bertengger di urutan kedua, ketiga, dan keempat.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Satu kelas lagi, Campuran Impor, dimenangi Gonos milik Om Haryadi (Sleman). Urutan kedua dan ketiga masing-masing ditempati The Beatles milik Bang Jeck (Sampangan) dan Fikher Gun milik Om Asamukti / Om Zimon DP dari PPK-1 Parikesit.

Blackthroat Fikher Gun
Blackthroat Fikher Gun tetap stabil di jalur juara.

Menurut Om Bekti, even Selikoer Canary Contest ini sudah dipersiapkan cukup lama. Komunikasi dengan berbagai komunitas kenari di berbagai daerah pun sudah dilakukan secara intensif.

“Mereka umumnya menginginkan agar even ini mengadopsi sistem Papburi. Sebab Papburi sudah lama tidak menggelar kontes di Jogja, padahal para pemain kenari benar-benar kangen,” tambah Om Ilham.

Om Bekti dan Om Ilham Selikoer
Om Bekti (kiri) dan Om Ilham, dua pemrakarsa Selikoer Canary Contest.

Kondisi ini berbeda dari Klaten, Solo, Rembang, Sragen, Madiun, Boyolali, dan Salatiga, yang justru lebih sering menggelar kontes khusus kenari.

“Jadi, kami ingin mengisi kekosongan tersebut. Tentu kami juga kulanuwun dan meminta dukungan dari teman-teman Papburi juga, termasuk suport penjurian,” tandasnya. (Waca)

PPK-1 Parikesit
PPK-1 Parikesit moncer di semua (enam) kelas, termasuk dua kali juara pertama.
Kenarimania asal Kudus
Kenarimania asal Kudus pun ikut berpartisipasi di Selikoer Canary Contest.
Duta Oriq Jaya Bandung
Duta Oriq Jaya Bandung silaturahmi ke Jogja.

Hasil Selikoer Canary Contest (klik di sini)

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.