Waspada dalam membeli burung tangkapan hutan

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Burung mati (Foto:farm3.static.flickr.com)

Om Thomas Dipo Alam penggemar Halaman Hobi Burung Kicauan dan Penangkaran di facebook.com mengeluh karena tiga kali membeli burung murai batu di pasar semuanya mati setelah dua hari berada di rumah. Seusai membeli itu, katanya, murai batunya memang tidak mau makan. Kejadian itu tidak hanya sekali, tetapi berulang sampai empat kali membeli murai batu, mengalami hal yang sama.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Memang, kejadian seperti itu tidak hanya sekali dua kali terjadi. Seringkali teman penghobi burung di banyak tempat mengalami hal yang sama. Saya sendiri pernah mengalami belasan tahun lalu ketima membeli murai batu tangkapan hutan di sebuah pasar burung di Semarang.

Karena penasaran, saya pun “mengotopsi” murai batu tersebut. Nah ketahuan, ternyata di dalam tenggorokannya terdapat mata kali yang biasa untuk memancing ikan. Jadi ternyata para pemikat murai batu menggunakan mata kail untuk memancing burung. Tentu tidak semua pemikat menangkap murai batu dengan cara itu. Hanya saja, kita tidak akan bisa dengan mudah mengetahui mana murai batu hasil pancingan dan mana yang ditangkap dengan jaring atau getah pemikat.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Dengan demikian saya sarankan seandainya burung yang kita beli dari pasar kok ketahuan mati setelah dua-tiga hari di rumah, ada baiknya kita otopsi. Apakah ada pancing di dalamnya atau ada kemungkinan lain.

Bertahan lama

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Murai batu yang ditangkap dengan pancing, ternyata memang tidak selalu mati dalam waktu yang singkat. Bahkan dia bisa bertahan sampai sebulan dua bulan. Kali pertama kena pancing, dia masih bertahan. Makan lahap dan bahkan juga mau bunyi. Namun ketika terjadi infeksi disebabkan adanya pancing di dalam tubuhnya, burung mulai terlihat sakit dan tidak lama kemudian mati.

Dalam kaitan itu saya sarankan kalau Anda membeli burung, belilah di pedagang yang sudah kita kenal dan mintalah jaminan bahwa burung itu bukan hasil pancingan. Bisa jadi si pedagang mengatakan tidak tahu apakah murai batu yang dia jual hasil pancingan atau jaring, namun karena pengalaman dan punya jaringan pemasok burung-burung tangkapan hutan, dia hanya berlagak tidak tahu.

Dengan demikian, kalau pedagang tidak mau memberikan jaminan bahwa seandainya burung mati kemudian dibuka pasti tidak ada pancingnya, ya sebaiknya tidak perlu membeli darinya.

Jangan terburu nafsu dalam membeli burung. Apalagi kalau Anda belum berpengalaman bergaul dengan para pedagang burung di pasar. Tetap waspada.

Sekali lagi saya tekankan, burung hasil tangkapan dengan pancing tidak bisa dibedakan dengan burung hasil tangkapan menggunakan jaring secara jelas.

Untuk itulah saya tetap menganjurkan penghobi burung membeli burung hasil tangkaran, entah dari tangkaran mana saja. Harganya memang lebih mahal tetapi selain mudah perawatannya, juga mudah gacor. Tidak bikin stres juga tidak menambah-nambah kerusakan alam.
Begitu teman.
Salam sukses penghobi burung Indonesia.
Om Kicau.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

13 Comments

  1. terimakasih info nya om..,jangan bosan memberi pencerahan buat murai mania khususnya dan kicau mania umumnya…
    cuma satu pertanyaan om, kalo beli murai bahan tangkapan hutan, sedangkan di rumah sudah ada murai yang sudah mapan, nembak selalu (gacor)…,apakah berpengaruh ke murai bahan terhadap proses penyetabilan mental nya ?? apakah akan lama ??..

    • Wah perlu tinjauan kondisi secara umum, Om. Yang jelas, burung yang mau mandi biasanya burung sehat Om (saya kalau pas demam, jangankan mandi, cuci muka saja ogah hehehe).

  2. terus konskeunsi pedagangan berjualan gimana yach seandainya info ini sudah diketahui semua orang secara otomatis orang g ada yang beli dan dipastikan burung dalam jangka waktu sebulan mati….tapi ketika saya lihat di pasar pramuka masih banyak orang yang membeli….kalau dihitung-hitung susah juga buat yang bermodal cekak buat beli dari penangkar karena mahal yach udah solusinya buat yang bermodal cekak jadi penonton aja,…!kemarin saya beli murai batu 2 hari langsung ngoceh tetapi hari ke tiga langsung mati…saya tidak sempet otopsi tapi dari analisa saya dari 3 kali beli murai dan terusannya mati..dikarenakan setress biasanya karena sering kita lihatin jadi dia g mau makan n akhirnya dead….atau mungkin karena dipancing..saya g tahu…yang jelas murai batu itu mahal.solusinya buat yang berkantong cekak…harus sabar aja….atau coba sekali lagi.dan kalau mati di otopsi aja biar kita tahu pedagang itu kibulin kita atau g..

  3. Di jabodetabek ada gak ya yang nangkarin murai batu ekor panjang? Kalo ada, sms ato telp ke no 081381157386. Jangan ke alamat e-mail ku, aku kurang rajin buka e-mail. Fadli

  4. Knapa ya pedagang itu rata2 begitu knapa d gak milih yg bukan pancingan? Jd kt gak ketipu, om trus kampanyekan pada penghobi burung untuk beli hasil tangkaran.

  5. Wah wah top markotop tu info,jdi tau klo brung yg di jual psaran tu gak msti bgus pdagang cma pgen ngejar ke untungan tp g kshan sma yg bli pgen untung bs pnya brung mlah buntung kna tipu pdang psar.

  6. wah mantap nih infonya..
    dl saya sering mengalami sprti ini makanya saya sdh jera beli murai.
    dan sampai skrg saya baru tau pnyebabnya..
    thanks ya om ats info nya..

Komentar ditutup.