Dunia burung di mata karikaturis penghobi burung

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Koesnan Hoesie

Kali pertama kenal dengan karikaturis ini adalah ketika saya masih bekerja di Suara Merdeka, awal hingga pertengahan dekade 1990. Saat itu hingga kini, sang karikaturis tersebut, Koesnan Hoesie, bekerja sebagai karikaturis – kartunis di koran sore Wawasan. Belakangan, ketika saya sudah pindah kerja di Solo, saya baru tahu kalau kawan satu ini juga penghobi burung. Kami kemudian intens berkomunikasi di dinding facebook, dengan saling mengirim dan menerima catatan dan gambar.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Dari banyak karikatur yang dia kirim, sebagian besar berbicara mengenai kesalahan penyelenggaraan negara atau dalam istilah Andreas Pandiangan dari Unika Soegijapranoto Semarang sebagai “malpraktek”.

Ketika saya pengin menghias website omkicau.com dengan gambar coret tentang burung, saya pun ingat dia. Maka saya pun kirim pesan via FB: Om, Mbok aku digambarke karikatur tentang dunia manuk. Temane (1) “wong edan manuk”, (2) lomba manuk; (3) manuk online… Wis embuh kapan dadine, asal cepet hwakakakaka…

Menjawab permintaan itu, Om Hoesie menjawab “colour atau b/w”. Tak berapa lama kemudian sudah ada pesan masuk “sudah dikirim”. Nah, karikatur yang saya sajikan inilah karya-karya Koesnan Hoesie.

Karikatur pertama adalah tentang “gila burung” seperti terlihat di bawah ini:

Ketika penghobi burung gila burung, tetap saja pilih burung... "Gila Burung" karikatur oleh Koesnan Hoesie, Semarang, khusus untuk omkicau.com.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Karikatur kedua tentang “lomba burung” sebagai berikut:

"Lomba Burung" karikatur oleh Koesnan Hoesie, Semarang, khusus untuk omkicau.com.

Sedangkan karikatur ketiga ketiga adalah tentang  “Gila  Burung  Online” . Di bawah ini:

[/caption]

Tentang apa interprestasi dari gambar-gambar itu, silakan Anda mengartikannya sendiri.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Tentang Koesnan Hoesie

Mengenai siapa Koesnan Hoesie sendiri, pria kelahiran 25 Desember 1962 yang menyelesaikan pendidikan atas di SMA Karangturi ’81 ini menulis tentang diri sendiri sebagai berikut:

Aktivitas: kartunis, gabung dengan SCS, sejak 1981, menjadikan kartun sebagai media alternatif berkomunikasi dan niaga. Tentang Saya: sebagai kartunis profesional sejak 1980: kontributor di nberbagai media di Indonesia, disain kartun untuk berbagai produk pakaian.

Informasi kontak dan sebagainya bisa Anda lihat di facebook.com/koesnanhoesie.

Sedangkan tentang karya karakatur dia, pernah ditulis rekan Saroni Asikin di Harian Suara Merdeka ketika ada pameran karya-karya Hoesie. Dalam berita berjudul Kartun Hoesie Masih ”Koran Banget”… itu ditulis begini:

MEDIA, termasuk di dalamnya kartun, sesederhana apa pun pasti terbebani oleh opini. Maka, mampukah opini itu memengaruhi masyarakat? Apakah kartun-kartun Koesnan Hoesie yang dipamerkan di laboratorium seni dan kebudayaan lengkong cilik, 3-6 April, mampu berperan seperti itu?
Pertanyaan itu dilontarkan Agus Maladi Irianto, pengelola sekaligus pemilik lengkong cilik.
”Tidak harus! Sebab kartun jika telah mampu menjadi katarsis, cukuplah! Kalau kartun mampu membuat yang melihat tersenyum dan senang, itu sudah cukup!” kata Prof Dr Soedjarwo, dosen Fakultas Sastra Undip.
Pada Minggu (6/4) malam itu, saling lempar pemikiran memang tampak hidup dalam diskusi yang menjadi akhir Pameran Kartun ”Indonesia Setengah Tiang” karya Koesnan Hoesie. Sebelumnya, pembicara Andreas Pandiangan dari Unika Soegijapranoto Semarang mengatakan, hampir seluruh dari 27 kartun Hoesie yang dipamerkan mengungkapkan satu aras tematik; kesalahan penyelenggara negara (diistilahkan malpraktek).
”Satu hal yang menonjol pada karya Hoesie dalam pandangan awam saya adalah visualisasi yang gampang dicerna orang awam mengenai potret bangsa kita yang tengah sakit,” katanya.
Menurut Andreas, karya Hoesie diharapkan mampu membangkitkan sinergi di kalangan penyelenggara negara untuk segera menyadari betapa rakyat telah berada pada keadaan sangat terpuruk. Agung, moderator, mengatakan, kartun yang dipamerkan ini hampir-hampir tak akan dijumpai sebelum tahun 1998.”
”Saya tak bisa memunculkan gagasan di luar frame perusahaan tempat saya bekerja,” ujar Hoesie. ”Secara personal saya ingin berbicara banyak, tapi frame perusahaan harus saya pertimbangkan dalam membuat kartun.”
Maka, jangan heran jika dengan semangat pameran seperti itu, karya-kaya Hoesie masih ”koran banget”. Adjie Noegraha dari lengkong cilik mengatakan, pameran mestinya menjadi ajang bebas berekspresi bagi seniman, tanpa harus terbebani dengan ikatan lembaga tempatnya bekerja.

Itulah sekilas tentang kawan kita, Koesnan Hoesie, karikaturis yang penghobi  burung.

Di bawah ini salah satu karikatur Hoesie:

Salam sukses Hobi Burung Indonesia.. Om Kicau.


Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

10 Comments

  1. om hossie…. aku sangat interes ma gambar2nya….wah sip deh…..aku temene om juned, putut, wah… banyaklah dari temen2 suara merdeka, dulu….aku jg pengin gambar2nya tuh.. mo di tuangin di kaos…he he klo boleh lo om….spa tau bisa jadi jalan rejeki om… he he … baribarek banyumanik bc……. smoga perburungan tetep maju dan sukses……

  2. hhaha,sebagai penggemar burung sejak kecil,saya terkaget-kaget,juga ketika sohib duto jadi penggemar burung malah jauh melangkah,tdk sekadar suka tapi malah menjembatani dan jadi maestro tempat bertanya bagi penggemar burung lainnya ,sip..siip…,sukses ,ya…trims artikelnya mbok ditambahi sekalian menerima pesanan,bisa lewat online,hahahahha,tx,bos atensinya,sukses,ya….

  3. Terima kasih mas Duto sudah mampir ke blog saya, jadi saya ketemu tulisan ini….menarik sekali, baik profil maupun karikaturnya…saya paling suka “Gila burung online” sebenarnya sih yang gila burung juga lucu banget, tapi di rumah burung-burung masih mengalah dari alergi…Karena anak-anak alergi berat dan takut bulu burung dan teman-temannya menjadi pemicu alergi, terpaksa suamiku memberikan burung-burung beo kesayangannya kepada teman-temannya.

  4. bagus deh….
    dari gambar yg akhir (“pemberantasan korupsi”), kalo dilihat-lihat mulut berkoar-koar menyerukan pemberantasan korupsi tp ternyata perutnya buncit jg. kedua; kenapa ya gambar kok membentuk lingkaran dan kepala disejajarkan dg bag. anus? kali otak isinya sama dg perut, dan deket dg anus.

    para kicau mania…..jgn menduakan istri setelah burung deh……hihihi.

    sukses kicau mania………..

  5. Salut buat om Koesnan Hoesie.
    Filosofi yang benar-benar mengena dan sangat dalam artinya.

    Teruslah berkarya om Koesnan Hoesie..!

Komentar ditutup.