Papburi Solo siap bantu kembangkan lomba burung “gaya lesehan” di kota lain

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Peserta dan Papburi Solo, senyum puas seusai lomba. (Foto: Puguh Widyatmoko)

Menyusul kesuksesan lomba burung non teriak lesehan gaya Solo dan Jogja yang diprakarsai Papburi (Paguyuban Penggemar Burung Kenari), Papburi Solo siap memberikan semua ilmunya kepada para kicau mania di kota lain yang berniat menjadi penyelenggara lomba non teriak ala Papburi – Q-max’s.
Hal itu disampaikan Ketua Papburi Solo, Puguh Laropstars, kepada Om Kicau melalui email, menanggapi banyaknya permintaan dari para kicau mania agar lomba lesehan ala Papburi bisa menyebar ke kota lain.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

“Ada permintaan diadakan lomba di kota lain dengan Papburi Solo sebagai motivatornya. Saya pun menyambut respon ini dengan meminta mereka mempersiapkan personil agar nantinya lomba tanpa teriak dan sistem penjurian berdasarkan ranking ini juga dipunyai oleh mereka,” kata Om Puguh.

Permintaan itu memang tidak lepas dari kesuksesan setiap lomba yang digelar oleh Papburi. Pada lomba terakhir 11 April 2010 itu misalnya, peminat mencapai 250 peserta. Jika tidak mengingat waktu dan jadwal,  begitu Om Puguh, tentu masih bisa bertambah terutama kelas anis merah dan kacer. Hanya saja untuk kelas cendet masih belum mewakili polling yang pernah kita adakan. Untungnya kita tidak mengganti kelas terdahulu yang diutamakan. Jadi kelas cendet hanya kelas tambahan saja. Kelas utamanya tetap anis merah, kacer, kenari reguler, kenari Kalitan dan campuran impor.

Sebagian dari personel Papburi. (Foto: Puguh Widyatmoko)

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Karena banyaknya peserta untuk anis merah dan kacer, kemudian ada usulan untuk menggelar Q-max’s secara full time sehari. “Ya seperti biasa,  peserta dan penonton memberikan dukungan penuh untuk lomba tanpa teriak dan gaya lesehannya,” jelas Om Puguh.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Lomba tanggal 11 April 2010 menjadi lebih bermakna dengan datangnya dua orang juri dari Papburi Jogja dengan tujuan mengontrol kualitas penilain berkaitan dengan telah diadakannya workshop juri beberapa bulan lalu.

Menekankan kembali keinginan diadakannya lomba sejenis di kota lain, Om Puguh meminta para peminat untuk mempersiapkan personel dan nanti pihak Papburi yang akan menularkan ilmu bagaimana menggelar lomba dengan sistem yang sudah paten dikembangkan oleh Papburi.

Menutup emailnya kepada Om Kicau, Om Puguh menyampaikan kebanggan atas kekompakan anggota Papburi Solo. “Saya merasa adanya respons positif untuk kebersamaan kami di Papburi. Dengan perjuangan yang berat pada masa lalu, kini kami sudah mulai diperhitungkan,” tegasnya.
Salam sukses kicau mania Indonesia.
Om Kicau.

Suasana lomba

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

7 Comments

  1. Salam kicau semua

    Kapan ya lomba macam ini ada d jakarta & sekitarnya??? coz yg terjadi skrg2 ini d jkt sktrny, lomba adalah milik BOS, terjadi hampir d smua organiser, cm balas balasan antar pemilik lapak, si A punya lapak menang d lapak si B, si B takut karena si A akan punya hajat, takut nanti g bs menang d lapak si A, u/ daerah jkt sktrnya lat/ lomba hampir ada setiap hari kecuali senin-selasa, bahkan u/ hari2 tertentu jadwal sering bentrok padahal saling berdekatan, ini sudah sangat tidak sehat, akibatnya terjadi persaingan2 tidak sehat, misal: iming2 hadiah yg besar, tetapi ini hanya akal2an saja coba tengok syaratnya hadiah diambil dari juara… bila peserta kurang dari/ sama dengan…, belum lagi syarat hadiah tambahan/ bonus diberikan bila gantangan… ayolah dengan semangat Ramadhan yg penuh kebaikan marilah qt galakkan lomba yg sehat & benar2 fair….

  2. Kpn ya bs iktan lmba ky gt.
    Krn sy dh ngrs mls,lomba yg ky dl2 it,pemenangny tetap?yg dinilai yg pny burung,bkn burungny.kadang pke acr berantem lg.
    Cuihhh,..
    Kyo wong purbakala.

  3. kekuatan ( strength ) papburi dibanding EO/Org.burung yg lain adalah lomba non teriak,pdhl papburi tergolong msh baru dibanding PBI ( maupun EO yg lain ) yg sampe skrg msh kesulitan menerapkan lomba non teriak.kekatan lainnya adalah penilaian juri yg transparan dan mendetail shg mendekati obyektif sesuai dng kenyataan di lapangan dan penilaian spt ini dpt digunakan oleh juri utk mempertahankan argumentasi penilaiannya jika sewaktu-waktu ada komplain dr peserta.bila papburi menawarkan ilmunya utk dipakai di kota lain sebaiknya perlu diimbangi dng aturan yg jelas shg nantinya tdk menyalahi aturan papburisolo maupun papburiyogya,juga perlu diperhatikan kemampuan utk melaksanakan lomba scr berkesinambungan ( jng “hangat-hangat tahi ayam” ). Krn sdh ada contoh bhw di Gn Kidul maupun Salatiga skrg sdh ga aktif lg.sukses slalu buat papburi

  4. SETUJU…..!!!

    jian cocok tnan kui…
    lomba non teriak..

    eit…
    tambahan om, harus fer yak..
    g ada istilah anak tiri, klo emang burungnya bagus, kerja ekstra, mmenuhi smua aspek pnilaian juri ya dimenangkan donk, jgn liat si-empunya..

    smangat & sukses om…

  5. Saya Pernah beberapa kali melihat lsg lomba yg diadakan Papburi jogja saat msh jd mhs, yg dimotori oleh dosen senior sy DR drh Edi, dulu cuma kelas kenari,skrg sptnya sih tambah kelas, sy berpendpat seperti inilah seharusnya lomba,bahkan diakhir penilaian sebelum diumumkan pemenangnya, bbrp penonton dimintai pendapat mana yg layak menang menurut anda, ternyata tiga besar no gantangan yg disebutkan penonton tsb benar dan terbukti masuk menjadi juara, ini berarti penilaiannya benar2 fair dan org lain bs jg menyampaikan pandangannya,ini berkat kualitas suara burung yg keluar bs lgs diamati dan di dengar oleh penonton, jd peserta pemilik burung bs dg besar hati menyebut bhw no gantangan yg ( meskipun)bkn miliknya layak jd juara. Sukses buat Papburi.

  6. Dear Om Duto

    Sukses buat Papburi dengan konsistensinya untuk mengembangkan lomba non teriak. Memang sudah seharusnya lomba diadakan tanpa teriak, karena klo lombanya pake teriak suara burungnya malah kaga kedengaran.

    Lanjutkan perjuanganmu kawan-kawan Papburi, agar suara burung yang indah lebih dominan dibandingakan suara teriakan para joki.

    Salam,
    D2

Komentar ditutup.