Gengsi burung pleci melejit, banderol sampai Rp 40 juta

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Jenis burung pleci (kacamata) kini memang tengah jadi primadona. Nyaris setiap pelosok kota keranjingan alias demam pleci. Para pemain, tak hanya pemula bahkan pelomba kawakan pun tak risih lagi menenteng burung ini di lapangan. Mereka bangga tatkala gaconya di jenis ini jadi juara. Begitu pamornya naik, pleci pun naik tahta dan memiliki prestise tersendiri.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Om Renan KM
Om Renan KM

Kelasnya pun di lomba kini bukan sekadar pelengkap alias anak bawang, tapi sudah sejajar dengan jenis lain yang sebelumnya memiliki gengsi. Ini tak lain dikarenakan jenis pleci turut punya nilai jual bagi even organizer untuk menjaring peserta. Itu sebabnya pihak panitia kini minimal membuka 2 atau 3 kelas dalam setiap gelarannya.

“Sebenarnya, sudah sejak lama di Cina jenis pleci menduduki peringkat pertama, setelah itu hwamei, pailing, dan kacer,” ungkap Lee Ali importir sangkar dan aneka akesoris untuk pleci.

Di tanah air, khususnya di Jabodetabek baru hampir setahun belakangan ini popularitasnya terus merangkak naik. Tidak hanya di Latberan pinggiran hingga even besar, kelas pleci kerap dijubeli peserta.

Menariknya, umumnya mereka adalah para pemain kawakan yang sebelumnya dikenal sebagai pemilik burung kelas bergengsi seperti anis merah.

Di Jabodetabek misalnya, ada nama Hengky Bor yang memiliki gaco di kelas tersebut yang selalu malang-melintang di tangga juara. Nilai belinya, lumayan fantastis. Konon, bersama Mr Deded sejawatnya sudah puluhan juta rupiah harus mereja keluarkan untuk mendapatkan gacoan.

Bahkan, untuk Ozil salah satu jawara papan atas blok barat dia mengaku mentransfernya sebesar Rp 40 juta dan pemain Ciawi Bogor, sementara si Bola ditake-overnya di kisaran Rp 20 juta. Di luar itu masih ada sederet jawara lainnya.

Lantas, apa yang membuat mereka begitu berani men-take-over dengan nilai begitu tinggi? “Kenapa nggak? Sekarang lombanya ramai terus, hadiahnya besar dan tidak pernah dipotong karena gantangannya selalu full,” kata Hengky memberi alasan tentang minatnya berburu burung unggulan.

Alasan yang realtistis memang. Sejak dibeli beberapa bulan lalu, sang gaco sudah puluhan kali memetik kemenangan di beragam even penting. Kalau dihitung-hitung, dengan kondisi  penampilan burung yang stabil di lapangan, belum setahun sebenarnya sudah balik modal.

Apalagi saat ini kelas pleci selalu ada di latberan maupun lomba yang digelar nyaris setiap hari. Dan, burung ini bisa turun atau main beberapa kali dalam sepekan. Bandingkan dengan burung lain, yang turun paling banter kuat satu atau dua kali dalam seminggu.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Mirip anis merah

Hengky Bor
Hengky Bor

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Karakter pleci yang mirip-mirip anis merah, dan kebiasaannya ditrek dengan sesama jenisnya sebelum ke lapangan, membuatnya seperti peralihan dari anis merah ke pleci. Ya, rata-ratac mereka, pemain pleci, sebelumnya dikenal sebagai jawara anis merah.

Hengky Bor misalnya, dikenal sebagai pemilik jawara anis merah, kini mencoba fokus ke pleci. Demikian halnya dengan Renan dari Pleci Duta Kicau Mania (PDKM) sebuah komuntas khusus pleci di dunia maya, kini dia lebih merasa nyaman main di jenis pleci. “Ya, karena karàkternya ngggak beda jauh dengan anis merah,” ungkap Renan.

Kini tidak kurang dari 12 ekor pleci andalannya, bahkan salah satunya, Marjinal, kerap juara di beragam even.

Perawatannya yang relatif mudah ini yang membuatnya Iebih asyik main di jenis ini. “Kalau kita awalnya main di anis, terus ke pleci, itu lebih mudah,” ungkapnya.

Yang penting, burung memenuhi standar kualitas pakem yang diterapkan, berbunyi lebih lantang, duduk sambil ngerempel saat ketemu lawan di lapangan, yang diselingi materi isian seperti gereja tarung, kenarian, ciblekan dan beseten kolibri, sudah cukup jadi modal utamanya untuk turun gelanggang.

Tingginya minat pada burung pleci ini tampak dari tumbuhnya komunitas pleci dengan beragam macam bendera yang diusungnya. Bahkan, salah satu komunitas pleci di kawasan sunter yaitu Pleci 123 berani menggelar latber rutin tiap hari Sabtu di lapangan permanennya – kawasan Sunter Jakarta Utara. Semua khusus pleci, tidak ada jenis burung lain.  (Ref: Agrobur)

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

44 Comments

  1. Om kalau pleci yang pandai ngoceh itu’kan pleci yng dadanya kuning kan om ???
    Terima kasih…

    oh pleci AI LOP YU… 🙂

  2. alam memang menyediakan smua untuk manusia,sharusnya kita sadar untuk tetap menjaga keseimbangan ekosistem alam,bolehlah kita ambil tpi dg cara yg wajar jgn smua diangkut demi rupiah
    nanti kl indukan sudah habis siapa yg bingung??…
    kan situ2 jg yg dpat duit dari burung,mending ambil anakan setengah’y aja byar kedepan’y tdk punah,nanti kl punah anda jg yg bingung mo ngasih makan wat kluarga pake apa wong burung’y ja udah pada ga ada wat diambil dari alam

    TOLONG DI PERTIMBANGKAN LGI WAT PARA PEMBURU…

  3. suara pleci kian mempesona..
    bahkan bs menirukan 7suara sekaligus
    pleci pun jg bs teler layaknya anis merah…
    untk mnjg pelestarian brg sbgus i2 d’desa kyk’a sdh ga mgkn…
    bnyk mafia2 kicau diatas sna..
    bhkan tmn qt yg membru brg i2 demi rupiah..
    sm spt kasus athurium

  4. Aduh kasihan banget nasib burung-burung kecil ini, Tinggal menunggu waktu kepunahan. Tolong jaga kelestarian burung kecil tidak berdaya ini.

  5. saya suka burung tapi kalo gini caranya bisa habis burung di alam.setelah prenjak,ciblek sekarang giliran kacamata menuju kepunahan..

  6. ya ini indonesuuwa..doooeet muLu..
    yg unik gini adanya ya cuman di negeri ini.
    sungguh menyakitkan..
    okelah yg waras2 ajah lah..jaga teroz kelestarian alam indonesia.
    sukses dan damai bersama kicau mania…

  7. ayo rekan2… kembalikan kondisi pleci seperti 2 tahun lalu, di pepohonan pekarangan rumah dulu banyak sekali pleci yang hilir mudik saut sautan… sekarang hanya 1 atau 2 ekor yang terlihat… itu juga sdh jarang… pada pindah ke kios semua… mari selamatkan kicau pleci di alam… untuk keseimbangan…

  8. wah…kok cuman 40jt sih! kenapa ngak 100jt sekalian?! yah…kalau cuman berita mau dibuat PC tembus 1M juga bisa….hehehe…namanya juga berita…sumbernya ya tabloid itu-itu aja…asal deal harga dan tetap menjaga rasa saling percaya, mau dibuat berita PC tembus 1M juga bisa. tinggal tebal-tipisnya amplop aja. hihihihi….

    saya ngak khawatir PC punah…saya lebih khawatir muncul berita orang bunuh diri atau bercerai sama istrinya karena kemakan berita aspal seperti ini!

  9. jangan-jangan ini ulah mafia….seperti kasus anthurium……..yang logis aja, bakalannya aja cuma 20-30 ribu, begitu gacor nyampe 40 juta……kalo 1-2 juta masih wajarlah. hati-hati.

  10. manusia terlalu egois sehingga apapun pasti rusak……..tolong dong kpada EO kontes burung/komunitas kicau mania yang boleh dikonteskan adalah burung hasil tangkaran bukan tangkapan alam….klo kita tidak berubah dari sekarang maka alam akan rusak karena sudah tidak ada keseimbangan lagi maka yang rugi adalah kita2 JUGA

  11. Lomba & hobi pleci boleh aja dalam batas yg wajar. Apalagi kalo dibarengin upaya penangkarannya. Tapi yg terjadi sekarang pleci diburu & ditangkap secara berlebihan. Hampir disemua kios burung menjual pleci dari yg dewasa sampe anakannya. Ayo selamatkan pleci dr kepunahan…

  12. Sorry….segera hapus kelas pleci dari lomba apapun……2-3 tahun lalu banyak pleci dekat rumah….sekarang tidak pernah nampak lagi….

    • betul gan…………pemburu pleci harusnya berfikir juga untuk budidaya pleci. bukan hanya diburu agar pleci tetap lestari.

    • waduh gan sekarang bukan cuma orang dewasa aja yng berburu pleci di alam, malah anak umur 10 th juga ikut-ikutan, inilah awal kepunahan salah satu spesies burung di indonesia

  13. “Cucuku, wktu kakek muda dulu ada burung kecil mungil berwarna kuning, ocehanya lembut namun merdu, sayang skrg sdh tinggal kenangan saja…. itu semua gara2 kakek cuuu…!” kata kakek alley pada cucunya…

  14. Burung kicauan dewasa ini sudah benar-benar menjadi komoditas yg setiap dicelahnya akan sangat menguntungkan bagi mereka yg punya banyak waktu untuk setiap hari mengendalikannya, penangkaran YES !, pelaksanaanya? jika pun sudah, ada berapa banyak breeder yg berhasil menangkar salah satu jenis burung tersebut? berapa byk breeder tersebut mampu mensuplai kebutuhan permintaan burung oleh pasar, iya kalau bicara satu daerah, kalau bicara se Nusantara?

    Sekarang dunia/bisnis burung sudah menjadi peluang yg sangat menjanjikan untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya, (konteks sy tidak bicara pedagang dan pembeli) contoh yg paling gampang, jika ada salah satu jenis burung diangkat pamornya seterunya mulai ramai dibincangkan (sengaja atau tidak…he he he), karena sering diulas lalu jadi naik daun dengan selalu mengangkat topik burung tersebut dengan segala keunikannya, kelebihannya, dsbnya, maka segelintir orang yg sedikit memiliki pengaruh dalam pandangan awan perburungan (karena dianggap yg ngerti byk tentang burung) bisa menjadi kunci dalam membuat salah satu jenis burung tersebut menjadi terus menanjak gaungnya. di sinilah nanti akan banyak orang mulai meliriknya, lalu marak lomba-lomba yg membuka kelas khususnya, hal ini akan terus diperkuat dengan lahirnya kumpulan-kumpulan/komunitas/group yg konon mewadahi penghobby jenis burung tersebut.

    Ketika lomba semakin rutin bergulir dan semakin besar, dan setiap orang/penghobby ingin sekali untuk mencoba memeliharanya, membeli bahan sampai membeli jadi dengan harga yg tidak murah, kenapa harga seekor burung yg dulunya dikasih saja kita mungkin tidak mau namun sekarang menjadi sangat bernilai luar biasa tinggi, jawabannya sudah jelas burung tersebut dikondisikan menanjak, dengan segala bentuk promosi omongan, media, komunitas, dstnya, siapa yg diuntungkan dari ini semua, mereka yg memiliki gagasan utk membuat burung tersebut menjadi terkenal dong… …(karena yg juara biasanya ga jauh-jauh dari mereka yg sudah terlihat sibuk mepopulerkan burung tersebut, hal ini diuntungkan juga dari trend hanya mencakup wilayah tertentu)

    Dari sinilah peluang meraup keuntungan yg begitu besar mengalir, namun jika trend yg dibuat bergeser maka seekor burung yg dulunya sampai bernilai puluhan sampai ratusan juta tidak ada artinya lagi, karena burung tersebut hanya menjadi komoditas bagi mereka yg punya pengaruh dan memiliki waktu yg cukup mengurusi proyek ini. kita berharap para kicau mania semakin hari semakin bijaksana dalam berkepentingan didalam dunia perkicauan ini….

  15. Demikian tinggi animo hobiis terhadap pleci ini, akankah nasibnya sama seperti AM yg di beberapa daerah sudah punah ? Sepertinya harus ada hobiis yg mau menangkar jenis burung ini.

Komentar ditutup.