Diduga bawa penyakit, burung murai batu, kenari dan lovebird impor dibakar

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Insenerator untuk pemusnahan tanaman dan hewanSembilan jenis unggas impor terdiri dari burung murai batu, ayam filipina, burung kenari, burung lovebird, anak anjing, burung emprit, burung jalak, DOC GP dan burung merpati balap dimusnahkan dengan cara dibakar hingga menjadi abu.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Pemusnahan dilakukan Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta Tangerang terhadap tanaman dan hewan impor ilegal yang membawa penyakit. “Teknis pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar di dalam insenerator sampai menjadi abu,” kata kepala balai, Musyafak Fauzi, Rabu 13 Juni 2012.

Pemusnahan burung dilakukan bersama dengan beberapa jenis tanaman yang diduga membawa penyakit. Ada 13 jenis tanaman yang dimusnahkan, empat di antaranya positif mengandung bakteri. “Empat tanaman itu memiliki hama dan masuk ke dalam golongan 1 yang belum ada jenisnya dan belum ada treatmen untuk penyakit tersebut,” katanya sebagaimana dikutip Rebuplika.co.id.

Bawa penyakit

Pemusnahan tanaman dan hewan dengan insenerator
Cara pemusnahan tanaman dan hewan dengan insenerator: ilustrasi

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Dia menambahkan bahaya dari hama penyakit tersebut adalah dapat menurunkan produksi tanaman lainnya. Sedangkan untuk hewan yang dimusnahkan dikhawatirkan membawa penyakit ke Indonesia.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Selain itu, hasil bahan pangan dari hewan yang ikut dimusnahkan berupa sosis, susu olahan, daging olahan, telor bebek, abon, ceker ayam, baso sapi, dendeng sapi, daging sapi, ayam, babi, dan bebek, dan sarang burung walet.

Menurut Musyafak, tanaman serta hewan tersebut sebagian besar datang dari Thailand, Cina, Hongkong, Amerika, dan India. Rata-rata hewan tersebut mati saat dalam perjalanan dari negara asal dan saat dilakukan observasi. “Tanaman dan hewan ini merupakan hasil sitaan selama tiga bulan terakhir,” ujarnya.

Nilai estimasi kerugian tanaman dan hewan tersebut mencapai Rp 1 miliar. Musyafak mengatakan nilai kerugian tersebut bisa mencapai ratusan miliar bahkan triliun apabila sudah masuk dan beredar di Indonesia. (*)

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

8 Comments

  1. Setuju kl memang membawa penyakit, biar jgn seenaknya aja import ke Indonesia sementara kl kt export susahnya setengah mati. Sy pernah ke hongkong ditas sy ada buah apel dr indonesia aja kena sita di bandara hongkong katanya dikhawatirkan membawa bibit penyakit, padahal apel cm beberapa buah mau sy makan.. Bujuk!!

  2. apa nggak perlu dipertanyakan ke balai karantina yg melegalisasikan masuknya barang tsb?… klo memang ada penyakitnya knapa tidak terdeteksi di negara asalnya?…… berarti kinerja balai karantina indonesia HHHHUUUUUEEEEBBBBBBBAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAATTTTTTTTTTTTTT BBBBBAAAAANNNNNGGGGGGEEEEEEEEEEEEEEEEEETTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT,,, dibanding balai karantina milik Hongkong, Cina, Thailan, dan A M E R I K A,,,,, tak kasih jempol GAJAH buat balai karantina indonesia… BAKAR AJA SEMUA,,,, DARIPADA CELAKA,,,,

  3. Sepakat…prinsip kehati-hatian harus jadi nomor 1. Dampak dari munculnya penyakit baru akibat impor bisa tak ternilai ! bayangkan jika muncul penyakit baru akibat bakteri yang mengakibatkan gagal produksi burung-burung yang ditangkarkan…kemudian penyakit ternyata belum ada obatnya….berapa penangkar yang bakal merugi? importirnya mau nanggung? Yang patut dipersalahkan pertamakali jika ada penyakit baru di Indonesia akibat impor adalah balai Karantina ! kalau mereka ngak menerapkan prinsip kehati-hatian, bisa-bisa hancur hobi memelihara burung di Indonesia.

  4. Y gtu2,,yg di lokal aja bnyk ragamnya,malah msih cri yg import,pdhl klo barang import sbnrnya brang sortiran,klo yg bagus jelas di pakai negara sendiri,,dan yg jelek di export ke indonesia,,hati2 aja barang import,jgn asal bermerk lgsg bangga,,,

    • setubuuuuuuuuhhh buangeudDd…”Cinta Negri Sendiri” tp klo urusan export-import..knp Indonesia justru kebalikannya..yg bagus diExport yg jelek dipakai sendiri…Ckikikikikikan…Tradisi sperti itu yg harus DIBAKAR…^__^ bet-ulll tidak?? ehheheee

      • takutnya baru diduga tp lom positif ada dampaknya, setoran aja yg kurang itu mas ama yg disn, cb kalo setoran lancar lewat trus bebas hambatan indonesia gitu lo

Komentar ditutup.