Tidak banyak varietas ayam yang memiliki tipikal multiguna (multipurpose) seperti ayam brahma. Ayam yang pertama kali dikembangkan di daerah Brahmaputra, India, ini semula dimanfaatkan untuk diambil dagingnya, guna memenuhi kebutuhan gizi masyarakat di wilayah Daerah Aliran Sungai Brahmaputra. Karena produksi telurnya banyak, ayam bertubuh besar ini kemudian dijadikan pula sebagai ayam petelur. Namun ayam berpenampilan tenang ini juga memiliki kaki yang dipenuhi bulu-bulu halus yang cantik, sehingga sekarang malah popular sebagai salah satu jenis ayam hias bernilai ekonomi tinggi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Potensinya sebagai penghasil daging memang tidak diragukan lagi. Sebab bobot badan ayam brahma betina rata-rata 4 kg, sedangkan pejantan bisa mencapai 6-7 kg. Bandingkan dengan bobot badan ayam kampung betina yang rata-rata hanya 1,5 – 1,75 kg dan pejantan 2,0 – 2,5 kg.
Cerita perubahan fungsi dari ayam pedaging ke petelur bermula ketika beberapa ekor ayam brahma diboyong dari India ke Amerika Serikat pada tahun 1846. Pada musim dingin, ayam brahma tetap produktif bertelur sehingga memikat sejumlah peternak di Negeri Paman Sam.
Bahkan, pada dasawarsa 1870-an, beberapa warga Amerika memeliharanya untuk dijadikan ayam hias, dan bertahan sampai sekarang. Justru dari AS ayam brahma mengalami perkembangan pesat sebagai ayam hias, karena dari berbagai perkawinan silang bisa dihasilkan variasi warna baru.
Tidak heran apabila ayam ini cepat popular, bahkan menyebar ke berbagai negara termasuk Australia, China, dan Indonesia. Berikut ini beberapa gambar dari ayam brahma :
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Karakter dari ayam ini sangat jinak dan tenang, bahkan kemampuannya bertahan terhadap kondisi cuaca atau iklim yang berbeda cukup tinggi, sehingga cocok dipelihara dalam musim apapun, termasuk musim dingin dan musim panas.
Meski berpenampilan sangat tenang dan kalem, ayam brahma juga punya keberanian bertarung. Bahkan ada seekor ayam brahma bernama Kukko Pärssinen dari Finlandia, yang tidak terima ketika kandangnya mendapat serangan dari beberapa ekor anjing. Akibat serangan itu, tiga ekor betina ayam brahma mati.
Kukko Pärssinen marah besar !!! Tanpa berpikir panjang (memangnya ayam punya pikiran, he..he…), dia balik menyerang kawanan anjing tersebut. Meski akhirnya mati, akibat kehabisan darah, Kukko mampu mengusir kawanan anjing itu sehingga mereka meninggalkan kandang ayam tersebut.
Apakah Anda berminat membudidayakannya di rumah, dan mencetaknya sebagai ayam hias? Belum banyak pesaing lho…
—
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
ulasan tanpa alamat di mana dapatnya bibitnya adalah jadi kepingin yg tertunda.
semoga segera di ulas beberapa peternak yg sudah sukses dalam ayam brahmanisme.
iya om, karena peternak ayam ini lebih banyak di malaysia dibanding di indonesia , tetapi kemungkinan juga ada peternak ayam brahma ataupun ayam cochin yang tidak terekspos oleh media baik di internet maupun media lainnya, jadi kita juga agak kesulitan mencari informasinya.
kok belum ada jawaban yang diatas yah ?
halao om duto. dimana bisa beli bibit ayam Brahma ?
sampai hari ini kita masih belum dapat informasi dimana peternak ayam brahma di indonesia, kecuali kalau mau import dari peternak dari negeri tetangga misalnya malaysia om.
om, sepertina di indonesia ayam brahma blom banyak yang ternak. jadi msh carina. mohon di ulasan merpati hias om. ga kalah cantik-cantik dgn ayam brahma. di blok timur udah ramai. blok tengah dan DKI blom byk yg tahu.
Sip om, tunggu saja ulasannya nanti 🙂
dmn y dapatnya…082153921588 aq juga pengen budidayanya
om… bisa pesan dimana ayamnya dan brp harga sepasangnya… ?
bisa dapat bibit ayam brahma dimana ya?