Danlanud Cup VII Pangkalanbun: Kacer Dinamit cetak quattrick, LB Putri Mentaya nyeri

Lomba Burung Berkicau Danlanud Cup VII di Pangkalanbun, yang digelar dalam rangka memperingati HUT Ke-67 TNI-AU, memang sudah berakhir dengan sukses dan diikuti hampir 1.000 peserta. Namun prestasi gemilang yang dicetak kacer Dinamit serta lovebird Putri Mentaya hingga kini masih menjadi buah bibir kicaumania di Kalimantan Tengah. Dinamit, kacer mlik Partner SF Pangkalanbun, berhasil mencetak quattrick (juara 1 di 4 kelas), sedangkan Putri Mentaya memborong dua kelas lovebird.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Lomba berlangsung di lapangan sepakbola Landasan Udara (Lanud) Iskandar, Pangkalanbun, ibu kota Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Minggu (14/4) lalu. Dari lima kelas kacer, empat di antaranya dimenangi Dinamit, masing-masing di Kelas Kacer A – Lazuardi WS, Kacer B – Lazuardi WS, Kacer B – Aneka Sport, dan Kacer B – Patriot. Satu kelas lagi, Kacer A – Aneka Sport, dikuasai Raja Gedek milik Veri (Pangkalanbun).

Di kelas lovebird, Putri Mentaya (PM) milik Syaifudin Zuhri (Sampit) sukses memborong gelar juara 1 pada dua kelas yang dilombakan, masing-masing Aneka Sport dan Patriot. Aksinya di lapangan memukau para pelomba, penonton, dan tim juri yang dipimpin H Parno. Pasalnya, sejak digantang hingga akhir lomba, burung ini tak pernah berhenti ngekek.

Sejak awal lomba hingga penancapan bendera A, PM nyaris tak berhenti bunyi, dengan suara ngerol panjang-panjang, diselingi dengan variasi suara cucak jenggot. Ditambah lagi dengan gaya ngekeknya yang mutar-mutar di tangkringan, sambil berjalan di atas tangkringan ke kanan dan ke kiri.

“Benar-benar istimewa penampilan Putri Mentaya,” kata Yayang Aneka Sport, pemilik cucak jenggot jawara nasional, Ratu Jagad, yang hari itu juga ikut bertanding. Hal senada juga diamini H Iwan Palangkaraya dan H Parno, dua tokoh kicaumania senior di Kalimantan.

“Ini burung hasil breeding sendiri. Juli nanti usianya genap dua tahun,” ungkap Syaifudin, pemilik SZ Bird Farm Sampit, dengan kode ring SZ-SPT. Untuk mengetahui bagaimana aksi Putri Mentaya, silakan lihat videonya di sini.

Om Yono Gendon, perawat Putri Mentaya, mengatakan kalau burung ini sudah sering koncer di latberan mulai umur 4 bulan. Prestasinya terus menanjak naik ke lomba regional Kalteng. “Ketika umur 8 bulan, Putri Mentaya sempat tak mau nampil selama dua bulan. Ternyata sedang memasuki masa mabung,“ kata Om Yono.

Di Kelas Lovebird Aneka Sport, PM mendapat lawan tangguh yaitu Casper, gaco Yayang Aneka Sport. Namun, asal tahu saja, Casper merupakan lovebird hasil penangkaran SZ Bird Farm. Bahkan juara 4, Lintang milik Sonie Sampit, juga produk SZ Bird Farm.

Kenari Gico, milik Dwi Nur Cahyo (Sampit), mengikuti jejak Putri Mentaya, dengan mencetak hasil nyeri. Hal serupa juga ditorehkan cucak jenggot Ratu Jagad milik Yayang Aneka Sport, yang berhasil menyapu bersih dua kelas yang ada.

Adapun persaingan di kelas murai batu borneo berlangsung relatif seimbang. Terbukti dari empat kelas yang dilombakan, gelar juara dibagi rata. H Iwan (Palangkaraya) kebagian satu gelar melalui momongannya, Mukage, di Kelas Lazuardi WS.

Secara keseluruhan, lomba Danlanud Cup VII berlangsung lancar, penuh keakraban antar-peserta, dan tidak ada komplain berarti dari para pelomba.

—

Hasil Lomba Danlanud Cup VII, Pangkalanbun (14/4/2013)

Selamat kepada para pemenang, dan tetap semangat untuk peserta lainnya.

—

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.