Kacer Adipati tak terbendung di PBBK Krajan

Tak sia-sia Mr YY datang jauh-jauh dari Batu, Malang. Datang ke even PBBK Krajan, Jogja, Minggu (14/7), dia sukses membawa dua gacoannya meraih double winner di kelas kacer dan cucak hijau. Kacer Adipati tak terbendung, dengan memborong dua kelas yang dilombakan. Sedangkan cucak hijau Polisi India berhasil merebut dua dari tiga kelas yang dibuka panitia.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Persaingan di kelas kacer memang cukup sengit. Beberapa pemain top turun di sini seperti Cak Safiri / Albert dari RJM Team Jogja dan Supri dari Klaten. Apalagi Jogja dikenal sebagai salah satu batometer perkaceran di Tanah Air, selain Jambi dan Lampung.

Tetapi Adipati benar-benar kacer tangguh. Dia merupakan gaco lawas yang sudah malang melintang di Blok Timur. Mr YY ingin sekali menurunkannya di Blok Tengah, terutama di Jogja, dengan misi bisa menjadi jawara di kandang lawan.

Misinya berhasil, karena dua kelas yang disediakan panitia, yaitu Ebod Vit dan E-Bodre, langsung disikat habis. Iron Man, kacer andalan Supri yang sebelumnya nyeri di Special Open IKPBS Solo, harus mengakui ketangguhan Adipati dan bertengger di urutan kedua Kelas Ebod Vit. Juara 3 ditempati Bongkar, besutan baru Cak Safiri bersama Albert dari RJM Team.

Di Kelas E-Bodre, Adipati kembali menjadi juara. Adapun posisi kedua dan ketiga berkebalikan dari kelas sebelumnya. Kali ini Bongkar menjadi juara kedua, sedangkan Iron Man menempel di urutan ketiga. Ya, sebuah pertarungan sengit yang ditampilkan oleh tiga kacer jawara.

Cak Safiri bahkan mengaku baru empat hari  membesut Bongkar. Dalam waktu singkat, dia mampu mengorbitkannya ke tangga juara. Sebelumnya, nama Cak Safiri juga dikenal setelah mengorbitkan kacer Sakral, yang dilakoninya bersama Angga.

Kenari Detonator terus bersinar

Even PBBK Krajan Jogja juga menjadi ajang pembuktian kenari Detonator milik Helmy Asalvo. Turun di dua kelas, Detonator sukses menjuarai Kelas Ronggolawe. Namun di Kelas EB-Odjoss, Detonator berada di urutan keempat. Juara 1 di kelas ini ditempati RX-King, milik Heykel RJM.

Prestasi Detonator dalam beberapa pekan terakhir terus bersinar. Padahal kenari ini masih belia, namun sudah mampu menjadi pelapis seniornya, Green Crown (GC), yang lebih dulu melesat dan menjadi salah satu kenari terbaik di Tanah Air.

“Detonator bukan sekadar junior dalam hal umur, tetapi dia merupakan adik kandung dari GC,” ungkap Helmy Asalvo. Di usianya yang masih muda, Detonator sudah meraih prestasi di sejumlah kontes besar di Jogja dan sekitarnya. Mulai dari TKKM Cup, Piala Raja, Kapolres Cup Kebumen, hingga PBBK Krajan.

Menurut Helmy, Detonator memiliki kelebihan sebagaimana kakaknya, yaitu durasi kerjanya yang nyaris tanpa spasi, volume, dan terutama materi lagu isiannya benar-benar merdu. Penampilannya mendapat aplaus dari para peserta lain dan penonton. “Sebenarnya saya ingin sekali membawa Detonator ke Blok Barat, tetapi belum ada waktu,” tambahnya.

Adapun RX-King, yang mengalahkan Detonator di Kelas EB-Odjoss, juga tampil istimewa. Sebenarnya RX-King merupakan kenari standar. Namun lagunya sangat panjang, dengan cengkok indah, sehingga dalam penampilan terbaiknya sering menyisihkan kenari isian. Gaco milik Heykel RJM ini sebelumnya juara di Muntilan, runner-up Piala Raja, serta even di Madiun.

Di kelas murai batu, Matahari milik H Rihan Variza berbagi juara dengan Barongsai, jagoan anyar milik Nyoman Sunata dari Bali yang baru saja di-take over dari Cak Bachri dari Wonosari, Gunungkidul. Saat ini, Barongsari masih dirawat Warjo di Kempong Solo.

Even PBBK Krajan sudah selesai dengan lancar dan sukses. Bahkan mampu mengundang sejumlah peserta dari Jawa Timur. Selain YY dari Batu, Malang, hadir juga Wawan BRI dari Magetan. Wawan juga sukses membawa pulang anis merah Brekele, yang di- take-over dari Mr Bambang Persis Solo. “Sudah lama saya memantau Brekele, yang belakangan ini tampil stabil dan langganan juara di Solo Raya,” kata Wawan.

Om Bayu dari PBBK Krajan mengucapkan terima kasih atas kehadiran para peserta, baik dari wilayah Jogja, Solo Raya, dan Blok Tengah lainnya, serta beberapa sobat kicaumania asal Jawa Timur. Mewakili panitia, dia juga meminta maaf apabila di sana-sini masih terdapat kekurangan.

“Yang pasti, semangat digelarnya even ini tidak lain untuk menjalin silaturahmi, menguji ketangguhan burung secara fair play, sekaligus mengisi waktu berbuka puasa melalui kegiatan yang positif,” ujarnya. PBBK Krajan juga berencana menggelar even besar dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda, 13 Oktober mendatang.

Setelah even ini, di Jogja juga bakal digelar lomba burung di Lapangan Klebengan, Karanggayam (sebelah utara Fakultas Peternakan UGM), dengan tiket Rp 50 ribu dan Rp 40 ribu, pada hari Minggu, tanggal 21 Juli mendatang. Kemasan serupa juga digelar di Pasar Karimata Semarang. Selanjutnya, IKPBS kembali menggelar Special Open di halaman belakang Dinakeswan Balekambang Solo, Sabtu 27 Juli 2013. (Waca Jogja)

Hasil Lomba PBBK Krajan Jogja (14 Juli 2013)

—

Selamat kepada para pemenang, tetap semangat untuk peserta lainnya.

—

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.