Rossi unjuk gigi di Tugu Muda Tetap Atlas

Ratusan kicaumania Semarang dan sekitarnya, serta sebagian dari wilayah pantura, menumpuk di Jalan Puspanjolo Selatan, Semarang, Minggu (14/7) lalu. Hari itu Mr Yoyok LA, Rendy H900D, dan kawan-kawan, yang didukung penuh Lindu Aji BC, menggelar Lomba Burung Berkicau Tugu Muda Tetap Atlas. Hujan lebat sempat mewarnai lomba, tepatnya usai jeda istirahat sekitar pukul 13.30. Murai batu Rossi milik Alex dari Gresik berhasil menjuarai Kelas Ebod Vit.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Lokasi lomba yang tidak jauh dari Kelenteng Sam Poo Kong, salah satu situs bersejarah di Semarang, menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta. Apalagi panitia mengemas lomba secara menarik. Tiket pun murah-meriah, serta jaminan hadiah utuh tanpa potongan.

Di tempat ini rutin digelar latber setiap Jumat sore, dan sebulan sekali berlangsung Latber BOB yang nominal hadiahnya ditingkatkan. Pada gelaran bulanan, panitia juga menyediakan trofi untuk juara 1. Gelaran Mr Yoyok LA dan kawan-kawan termasuk paling ramai di Kota Semarang, selain di Pasar Karimata.

Hujan lebat di siang hari memang sempat mengganggu suasana lomba. Panitia memutuskan lomba tetap berjalan. Namun sebagian peserta yang berteduh di dalam lapangan membuat ketertiban tak bisa dikontrol seperti semula. Bahkan proses penjurian pun terkendala. Burung-burung yang berada di pinggir gantangan juga tak bisa tampil maksimal.

Tetapi, inilah situasi alam di mana manusia tidak bisa mengatasinya. Hujan yang mestinya sirna saat awal kemarau seperti sekarang, toh dalam beberapa pekan terakhir masih sering mengguyur Kota Semarang.

Murai batu Rossi memukau

Namun, terlepas dari situasi tersebut, even ini bisa dikatakan berlangsung lancar. Salah satu gaco yang tampil menonjol hari itu adalah murai batu Rossi milik Alex Gresik, yang dikendalikan Mr S dari Semarang. Dua kali tampil, Rossi memukau juri dan para penonton.

Pada sesi pertama, Rossi meraih koncer mutlak. Namun pada sesi kedua, Rossi kalah tos. Sistem tos ini memakai nomor gantangan. Rossi yang berada di gantangan 41, otomatis dianggap kalah tos dari lawannya yang berada di nomor lebih kecil, 31.

Di kelas kenari, Gembrut kembali menunjukkan jati dirinya sebagai spesialis pengorbit burung finch tersebut. Kali ini dia sukses mengorbitkan gaco anyarnya, New Tractor, kenari jenis yorkshire lokal big size. “Rencana pekan depan mau turun di BnR Jakarta,” ujar Gembrut yang dipercaya merawat jagoan milik Mr Haigun 0707 Ungaran.

Pertarungan di kelas cendet juga berlangsung seru. Gladiator milik Mr Chandra Pontianak yang dikendalikan Ronny dan Made memborong juara. Beberapa musuhnya memberi perlawanan sengit, seperti Roll Speed milik Mr Paul dari Jepara.

Pemilik cendet lainnya, seperti Lambang, mengklaim jagoannya bernama Incognito mestinya layak mendapatkan koncer, namun luput dari perhatian juri sehingga lepas dari 10 besar.

“Menang kalah itu hal biasa dalam lomba burung, toh masih banyak lomba lainnya. Namun, ketika burung kerja dan tak terpantau juri, itu memang bikin jengkel. Tetapi saya tetap sabar dan berusaha bisa menerima situasi apapun. Toh ada penggemar yang memantau dan malah deal dengan harga lumayan mahal, meski burung tidak masuk juara,” kata Lambang.

Mr Rendy H900D dan Yoyok LA selaku panitia mengucapkan terima kasih kepada para peserta yang telah berpartisipasi. Juga kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan. “Mohon maaf bila masih terdapat kekurangan di sana-sini. Kami sudah berusaha memberikan yang terbaik, tapi hujan lebat memang sedikit mengganggu kelancaran lomba,” ujar Yoyok. (Waca Jogja)

Hasil Lomba Tugu Muda Tetap Atlas (14 Juli 2013)

—

Selamat kepada para pemenang, tetap semangat untuk peserta lainnya.

—

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.