Deteksi gangguan pernafasan pada burung

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Kasus kematian Natalia, murai batu blacktail yang kerap menjuarai even nasional dalam beberapa tahun terakhir, memang menyentakkan kita semua. Kematian burung memang sebuah keniscayaan, sebagaimana kematian manusia. Penyebabnya bisa penyakit dan non-penyakit. Om Gunawan, sang pemilik, mengatakan Natalia mati setelah sebulan mengalami gangguan pernafasan. Tetapi tak mudah mendeteksi apa penyakitnya. Sebab penyakit yang terkait dengan saluran pernafasan sangat beragam, sehingga perlu dideteksi secara cermat.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Jauh sebelum Natalia terserang penyakit pernafasan, Om Kicau juga sering menerima keluhan dari beberapa sobat kicaumania mengenai burungnya yang terserang gangguan kesehatan serupa. Gejala umum yang sering dilaporkan adalah nafas berbunyi seperti ngorok. Bunyi ini makin jelas terdengar pada malam hari (karena suasana lebih hening).

Hampir semua penyakit pernafasan memiliki gejala klinis berupa ngorok. Karena itu, ngorok bukanlah jenis penyakit, tetapi hanya gejala. Adapun penyakitnya sangat beragam. Bahkan burung yang ngorok pun belum tentu menderita penyakit pernafasan, melainkan “sekadar” mengalami gangguan pernafasan.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Apa yang ingin disampaikan Om Kicau di sini lumayan panjang, karena memang tidak bisa dijelaskan secara sepotong-sepotong. Makanya, artijkel dipilah menjadi beberapa halaman. Anda tinggal mengklik mana info yang dibutuhkan. Tetapi, jika ada waktu senggang, disarankan untuk membaca seluruh rangkaian artikel ini agar tak muncul penyesalan di kemudian hari.

Seluruh materi dalam artikel ini berlaku untuk semua jenis burung, baik burung kicauan, merpati balap, perkutut, burung hias, dan sebagainya. Semoga informasi ini bisa membantu meningkatkan pemahaman soal penyakit dan gangguan pernafasan pada burung. Setidaknya, pengetahuan ini dapat membuat Anda berjaga-jaga dan lebih siap dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk yang terjadi.

SISTEM PERNAFASAN PADA BURUNG

animasi-sistem-pernafasan-burung

Sebelum bicara lebih lanjut, sangat penting bagi kicauamania untuk memahami sistem pernafasan pada burung kicauan. Namun, bagi yang malas belajar (he.. he.. he..), Anda bisa melewati bagian ini. Bagi yang berminat, silakan klik saja tulisan Baca lebih lanjut.

Baca lebih lanjut

DELAPAN JENIS PENYAKIT PERNAFASAN

Dalam penjelasan mengenai sistem pernafasan pada burung (hayooo… sudah dibaca belum?), sudah diuraikan bahwa udara mengandung partikel-partikel super imut (mikron), yang dapat berupa debu maupun bibit penyakit seperti virus, bakteri, spora jamur, hingga parasit.

Debu pada umumnya bisa ditangkal melalui penyaringan oleh bulu-bulu getar (silia) yang terdapat di dalam rongga hidung burung. Demikian pula bibit penyakit tertentu, yang diameter 3,7 – 7,0 mikron, akan tertangkal oleh silia. Efek dari penangkalan bisa berupa bersin atau batuk.

Tetapi kalau diameter bibit penyakit kurang dari 3,7 mikron, apalagi lebih kecil dari 1,0 mikron, maka bibit penyakit ini berpeluang masuk ke dalam saluran pernafasan burung, mulai dari larynx, trakea, bronkus, bronkiolus, parabronkus, paru-paru, dan kantung udara.

Sebagian bibit penyakit yang lolos akan tertangkal pula oleh enzim proteolitik dan surfaktan yang ada di trakea, bronkus, dan bronkiolus. Tetapi ini hanya bisa terjadi pada burung yang kondisinya fit. Jika kondisi burung tidak fit, maka sangat dimungkinkan bibit penyakit dalam jumlah besar tetap bisa lolos dan masuk ke saluran pernafasan lebih dalam, seperti paru-paru dan kantung udara.

Kalau masih lolos dari penangkalan enzim proteolitik dan surfaktan, sebagian bibit penyakit itu bakal ditangkal lagi oleh beberapa antibodi dari kelompok imunoglobulin (Ig) tipe A, E, dan G. Tetapi, sekali lagi, ini juga hanya dimungkinkan ketika kondisi burung masih lumayan fit. Apabila kondisinya sudah payah, bibit penyakit pada akhirnya “memenangi peperangan” melawan sistem pertahanan di dalam tubuh burung. Akibatnya, burung pun akan terserang penyakit pernafasan.

Namun, penyakit pernafasan pada burung sangat beragam. Berdasarkan literatur kesehatan unggas, sedikitnya ada tujuh penyakit pernafasan yang sering menyerang pada unggas, termasuk burung. Sebagian penyakit hanya menyerang organ pernafasan saja, tetapi sebagian penyakit menyerang organ pernafasan dan organ tubuh lainnya, seperti pencernaan dan saraf.

Penyakit yang hanya menyerang organ pernafasan :

1. Chronic Respiratory Diseases (CRD)

2. Colibacillosis

3. Korisa / Infectious coryza / Snot

4. Infectious Laryngotracheitis (ILT)

Penyakit yang menyerang organ pernafasan dan organ tubuh lainnya:

5. Air sac mites / tungau kantung udara

6. Newcastle Disease (ND)

7. Infectious Bronchitis (IB)

8. Avian Influenza (AI)

Silakan klik masing-masing jenis penyakit di atas, untuk melihat detailnya.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

NGOROK BELUM TENTU PENYAKIT

Sebenarnya ngorok pada burung bukanlah penyakit, tetapi salah satu gejala klinis dari dari gangguan pernafasan. Gangguan pernafasan bisa berupa penyakit, bisa juga bukan penyakit. Pasalnya, ngorok pada burung dapat disebabkan agen penyakit (infeksius) dan non-infeksius.

Agen penyakit tidak lain bibit penyakit seperti virus, bakter, jamur, dan parasit. Jika agen penyakit ini menyerang pada saluran pernafasan, maka burung akan menderita penyakit pernafasan yang terdiri atas sedikitnya tujuh jenis seperti dijelaskan sebelumnya.

Adapun agen non-infeksius antara lain udara yang berdebu, amonia (terutama dari kotoran burung), dan perubahan cuaca. Karena itu, penting juga untuk mengetahui hal ini. Jika ingin mengetahui efek dari amonia, udara berdebu, dan perubahan cuaca, silakan klik Baca lebih lanjut di bawah ini.

Baca lebih lanjut

MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA MENGOBATI

Bagi yang sudah membaca tujuh penyakit pernafasan pada burung, maupun gangguan pernafasan non-infeksius, terdapat beberapa kesamaan dalam mencegah munculnya gangguan pernafasan. Jadi, sangat penting untuk melakukan tindakan pencegahan. Sebab, mencegah lebih mudah (bahkan lebih baik) daripada mengobati. Tingkat keberhasilan pencegahan jauh lebih tinggi daripada keberhasilan dalam pengobatan penyakit pernafasan.

Berikut ini beberapa resume mengenai tindak pencegahan yang perlu dilakukan, agar burung gacoan Anda dalam lomba, hiburan Anda di rumah, maupun burung penangkaran, bisa terhindar dari aneka gangguan pernafasan, apalagi penyakit pernafasan :

  1. Jaga kebersihan kandang / sangkar. Jangan biarkan kotoran burung menumpuk, karena di dalam kotoran burung terkandung amonia. Jika kotoran dibiarkan menumpuk, kadar amonia makin tinggi dan peluang burung menghirup amonia makin besar. Pembersihan kotoran bisa dilakukan dua kali sehari: pagi dan sore. Jika tidak sempat, setidaknya setiap pagi hari.
  2. Bersihkan pula wadah pakan, wadah air minum, dan tenggeran secara berkala. Jika burung dipelihara dalam kandang, semua aksesoris di dalam kandang harus dibersihkan secara berkala. Jangan biarkan debu menumpuk pada benda-benda di dalam kandang / sangkar.
  3. Biasakan menyucihamakan kandang / sangkar, minimal seminggu sekali, menggunakan desinfektan khusus untuk burung, seperti FreshAves. Desinfektan ini berfungsi mematikan bibit penyakit yang mudah masuk ke kandang / sangkar, baik virus, bakteri, jamur, maupun parasit.
  4. Dalam berbagai penjelasan mengenai tujuh penyakit pernafasan pada burung, infeksi bibit penyakit umumnya terjadi akibat burung dalam kondisi tidak fit dan / atau stres. Karena itu, disarankan rutin memberikan multivitamin seperti BirdVit, minimal 3 kali dalam seminggu. Burung yang kondisinya fit akan memiliki pertahanan tubuh yang lebih daripada burung yang dalam kondisi tidak fit dan / atau stres.
  5. Setiap terjadi serangan penyakit pernafasan, usahakan burung dipisahkan dari burung lain (jika dipelihara dalam kandang koloni), atau dijauhkan dari sangkar burung lain yang sehat. Burung yang sakit kemudian diobati sampai sembuh, sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan Om Kicau.
  6. Ada beberapa penyakit pernafasan tertentu yang hingga kini belum ada obat yang efektif mampu menyembuhkan, terutama yang disebabkan virus. Om Kicau juga sudah memberikan arahan, setidaknya untuk meringankan penderitaan burung. Dalam beberapa kasus, burung juga bisa sembuh dari penyakitnya melalui cara yang dianjurkan Om Kicau, tetapi sebaiknya tidak dipelihara bersama burung lain yang masih sehat.
  7. Jika terjadi salah satu penyakit pernafasan, maka kandang / sangkar yang digunakan burung tersebut harus disucihamakan, misalnya menggunakan FreshAves, kemudian dikosongkan minimal 1 minggu.

Kalau masih ada hal lain yang ingin ditanyakan, silakan kirimkan keluhan Anda pada boks komentar, atau pada Kolom Curhat.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

23 Comments

  1. Salam kicau mania
    Om…sy punya murai bahan MU….makan semi poer and jangkrik rakus yang jadi masalah saya, kenapa bunyi trekkannya sama sekali tidak ada, mohon solusinya om…thnx.

  2. om….darurat ini butuh balasan cepet….heheh…MB pasamn 4grade punya ku ada lendir di tenggorokan membuat dia sering mangap-mngap.tapi di mata dan hidung tidak ada lendir..nafsu makan turun dan g bunyi lagi …..harap bantuan 911

  3. om mau tanya nih..,cucak ijoku kenapa ya napasnya bunyi ngorok padahal juga bunyi2 burungnya tapi volumenya gak mau keras..padahal paruhnya buka lebar..kadang2 megap2 tapi hidungnya kering gak ada tanda pilek..mohon solusinya om..makasih..

    • Kalau tidak bunyi, berarti tungau kantung udara. Tetapi karena masih bunyi, meski volume pelan, dan ada suara ngorok, berarti ada lendir yang mengering di saluran pernafasan.
      Untuk solusinya, mau tidak mau harus diobati. Silakan pakai merek apapun di pasaran. Kalau pakai produk Om Kicau, pilihannya Bird Twitter.
      Semoga membantu.

  4. Om.., saya mau tanya nih.. kebetulan saya menangkar murai batu dirumah, yang saya sesalkan/takutkan itu pada anakan trotol terkadang sakit seperti sesak nafas/nafas tersenggal-senggal ( Megap-megap ) bahasa kerennya.. ehehhehe.. sudah saya coba bermacam obat,, tapi tdk pernah satu pun yg berhasil selamat,. malah setelah saya obati malah mati… mungkin ada solusi atau rocomended obat buat trotol murai saya yg terjangkit penyakit tersebut.. oh ya, untuk kebersian kandang box penghangat trotol mesti saya bersihkan.. apa karena virus dari udara juga saya kuram paham. Mohon untuk di beri masukan ya om… atau saya harus pake obat” apa yg perlu saya pakai untuk berjaga jaga jika kemudian hari ada trotol seperti itu kmbli..

    Sebelumnya terima Kasih..

    salam . Wigi KM Mojokerto.
    085655300874

    • Kalau sampai tersengal-sengal, alias bukan sekadar serak, kemungkinan besar terserang tungau kantung udara (air sac mites). Kantung udara itu organ pernafasan sekunder yang mengelilingi paru-paru, jumlahnya bisa 6 pasang.
      Untuk mengobatinya, bisa diberikan BirdFresh, produk Om Kicau yang memang khusus mengatasi tungau kantung udara.
      Tetapi kalau hanya serak, tidak disertai tersengal-sengal, bisa diobati dengan BirdTwitter.
      Ya, begitulah Om, risiko bermain di barang bernyawa. Jangan patah semangat, semua penangkar besar dan sukses pasti juga pernah mengalaminya.
      Sukses selalu.

  5. om kenari saya suaranya serak, nafas megap2, paruh sering terbuka lebar.. sudah 2 bln lebih om. gmn cara nyembuhinnya om ?? mhn bantuannya om.. thanks..

  6. Sore om. Saya memiliki LB dengan kondisi kurang bersemangat/lesu. Bulu kurang rapi, bulu di sekitar hidung agak rontok, terus sering buka2 mulut seperti mau muntah dan kadang mengeluarkan suara. Apakah itu gejala terkena tungau kantung udara ya om? Mohon solusinya… Trimakasi sebelumnya.

  7. Om,murai saya kok tiba2 serak n hilang suara ya?sebelum serak,murai nya msh bunyi n nembak suara nya kenceng gt..hbs tu tiba2 serak n hilang suara..kira2 kenapa ya? N obat yg cocok utk tu apa ya?thanks om.

    • He.. he.., kalau BirdVit memang bukan obat, tetapi multivitamin untuk menjaga kondisi burung selalu fit.
      Kalau batuk-batuk saja, coba dikasih BirdTwitter. Batuk sebenarnya berasal dari lendir di trakea / tenggorokan, tetapi dalam bentuk kering. Kalau batuk dan bersin, berarti lendirnya basah.
      Semoga cepat sembuh.

  8. Om mau nanya,murai saya batuk2 selama 3 minggu lepas itu 3hari nggak mau makan dan akirnya senasip ma natalia,kira2 sakit apa om dan apa obatnya.dan sekrg tinggal betinanya.

  9. om mau tnya……..?? muraiku dirumah kok sebentar2 buka puruh knp ya…….sdh ku kasi BIRDVIT tp kok tetap……..

  10. Alangkah baiknya apabila saat itu Om Gun membawa jasad/bangkai MB “Natalia” ke Dokter hewan yaa OmKicau, untuk di Autopsi/diteliti demi mengetahui penyebab utama kematian MB “Natalia” apakah dikarenakan (Virus,Bakteri atau lainnya) sehingga hasilnya bisa menjadi bahan pelajaran dalam merawat atau mengatasi apabila gejala serupa menyerang.

    Wassalam,
    Salam Kenari Mania

    • Nah, silakan diperiksa dulu apakah ada gangguan lain di luar gangguan pernafasan. Kalau hanya spesifik nafas, silakan periksa gejalanya berdasarkan empat jenis penyakit yang khusus menyerang organ pernafasan.
      Kalau masih bingung, mohon kirim email ke redaksi@omkicau.com, kemudian jelaskan gejala yang muncul.
      He.. he.., meski kenari yang mati tidak hidup lagi, setidaknya ke depan kita bisa mengantisipasi jika terjadi kasus serupa.

Komentar ditutup.