Perkawinan sesama murai ekor panjang: Kok anaknya berekor pendek?

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Ada kisah menarik yang dialami David de Souza, breeder murai batu ternama di dunia asal Singapura. Beberapa waktu lalu, dia mengawinkan induk jantan dan betina yang sama-sama berekor panjang. Induk jantan merupakan MB tangkapan hutan, dengan panjang ekor 30 cm. Induk betina hasil breeding Om David, dengan panjang ekor 35 cm. Anaknya, bernama Jazz, panjang ekornya “hanya” 25 cm. Kok bisa begitu? Ikuti ulasannya, juga video aksi Jazz yang tetap prima, tak terpengaruh oleh panjang-pendek ekornya.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

murai batu jazz
Murai batu Jazz: Kedua induknya memiliki ekor super-panjang.

Selama ini memang belum ada batasan pasti mengenai berapa panjang ekor murai sehingga disebut ekor panjang dan ekor pendek. Tetapi, pada umumnya, murai dengan panjang ekor 20 cm atau lebih termasuk ekor panjang. Jika kurang dari 20 cm dikelompokkan sebagai ekor pendek.

Namun, karena Om David dikenal konsisten memproduksi murai batu dengan panjang ekor rata-rata 35 cm, maka murai dengan panjang 25 cm disebutnya berekor pendek. Inilah yang terjadi pada Jazz, hasil perkawinan MB jantan tangkapan hutan dan MB betina hasil penangkarannya sendiri. Padahal kedua induknya bukan hanya memiliki ekor panjang, melainkan super-panjang.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Di alam liar, murai asal Aceh / Medan umumnya memiliki panjang ekor maksimal 30 cm. Sedangkan murai asal Malaysia maksimal 33 cm, dan dari Thailand maksimal 35 cm. Kalau murai hasil breeding Om David rata-rata memiliki panjang 35 cm, itu lebih disebabkan adanya faktor pemuliabiakan atau dengan memanfaatkan pengetahuan genetikanya.

Dalam artikel Persilangan murai batu berbeda warna dan panjang ekornya, Om Kicau menjelaskan bahwa ekor pendek termasuk gen dominan, adapun ekor panjang merupakan gen resesif. Gen dominan selalu bersifat menguasai atau mengalahkan gen resesif.

Kalau induk dengan gen dominan dikawinkan dengan pasangannya yang memiliki gen resesif, maka anaknya secara visual (fenotip) akan mewarisi sifat induk yang memiliki gen dominan. Meski ekornya pendek, anakan ini masih mewarisi gen ekor panjang. Namun karena sifatnya resesif, maka gen ekor panjang tak muncul dalam pandangan mata manusia (visual).

Dalam bahasa genetika biasa ditulis dengan simbol Sl. Di sini S berarti short (pendek) dan ditulis dengan huruf besar (karena sifatnya dominan). Sedangkan l berarti long (panjang) dan ditulis dengan huruf kecil karena bersifat resesif.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Selain Sl, ada juga genotip SS, di mana anakan memiliki pasangan gen ekor pendek. Ini terjadi pada anakan hasil perkawinan induk jantan dan betina yang sama-sama berekor pendek.

Selain itu, ada juga genotip ll, di mana anakan memiliki pasangan gen ekor panjang, hasil perkawinan antara induk jantan dan induk betina yang sama-sama berekor panjang.

Berdasarkan penjelasan ini, Jazz mestinya mempunyai ekor panjang. Minimal panjang ekornya sama seperti salah satu induknya, entah 30 cm, atau 35 cm. Faktanya, panjang ekor Jazz hanya 25 cm, jauh di bawah panjang ekor bapak dan ibunya.

Dengan demikian, ada faktor lain di luar pola pewarisan gen yang membuat panjang ekor Jazz tidak sepanjang kedua induknya. Om Kicau juga pernah menjelaskan beberapa faktor pemicu mengapa ekor murai tak sepanjang seharusnya (silakan cek di sini).

Pakan yang rendah protein menjadi salah satu faktor pemicu ekor murai batu tak bisa sepanjang seharusnya. Tetapi, rasanya hal ini tak mungkin dilakukan Om David dan para perawatnya yang amat teliti dalam asupan pakan untuk murai-murainya.

Karena itu, Om Kicau menduga hal ini terjadi akibat burung mengalami stres saat mabung. Ini dapat terjadi karena faktor perawatan, lingkungan, maupun kondisi burung itu sendiri.

Meski demikian, begitu burung mendapat perawatan maksimal, semua itu tidak mempengaruhi performa suara dan gayanya ketika masa mabungnya rampung. Ekor boleh kalah dari orangtuanya, tetapi kualitas kicauan tetap prima.

Om David sendiri menjelaskan, Jazz memiliki karakter dan lagu seperti bapaknya, murai batu hasil tangkapan hutan. Mau tahu gaya dan kicauannya? Silakan simak video murai batu Jazz selesai masa mabung keduanya.

DOWNLOAD VIDEO MB JAZZ

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.