Magetan the Beauty of Java: Adipati & Solo Berrick juara bersama, satu kelas kacer diulang

Upaya Wawan BRI, Edy Kim, Zein, Ambar, dan kawan-kawan dalam menggalang dukungan untuk kesuksesan Lomba Burung Berkicau Magetan the Beauty of Java Cup tak sia-sia. Ketika kontes digelar di Telaga Sarangan, Minggu (27/10) lalu, hampir 1.000 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah ikut berpartisipasi. Banyak hal menarik yang terjadi dalam kontes kali ini. Mau tahu?

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

—-

Bupati Magetan H Sumantri, disertai pimpinan Muspida lainnya seperti Kajari dan Kapolres, pun ikut hadir dan berkenan menggantangkan burung secara simbolis. Dalam sambutannya, Bupati berharap even ini bisa dijadikan agenda rutin tiap tahun, sehingga bisa mengharumkan nama Magetan.

Secara umum, lomba berlangsung baik dan lancar. Namun ketika lomba tersisa beberapa kelas, tiba-tiba turun hujan disertai kabul cukup tebal. Meski demikian, lomba tetap bisa dilangsungkan hingga rampung.

—-

Panitia menetapkan Duta KMKR sebagai juara umum bird club (BC), setelah memperoleh akumulasi poin tertinggi dibandingkan tim lain. Adapun gelar juara umum perorangan (single fighter) diraih Drs Suprojo WS, yang diwakili Agus Nasa.

—-

—-

Kelas kacer kembali bermasalah

Masalah muncul di sesi kedua kacer, yaitu Kelas Bintang. Ketika itu Solo Berrick milik Halley WS yang berada di gantangan pinggir mendapat bendera koncer A. Adapun rival terberatnya, Adipati milik YY mendapat konser B.

Tak puas dengan keputusan juri, YY mengajukan protes yang diikuti sejumlah peserta lainnya. Pihak yang memprotes beralasan, mereka melihat Solo Berrick sempat mbedesi, kok bisa-bisanya dikoncer, bahkan A.

Om Kicau pun mencoba menelusuri apa yang terkadi di lapangan. Dari sudut pandang tim juri serta Dewan Juri, memang ada yang melihat Solo Berrick mbedesi, tetapi itu yerjadi pada awal start, ketika juri belum semuanya menancapkan bendera kontrol.

“Berdasarkan peraturan yan berlaku di berbagai tempat, juga di sini, dan diperkuat saat briefing tadi, burung yang mbedesi sebelum bendera penuh masih bisa menjadi juara,” ujar Anto, koordinator lapangan (korlap) dalam kontes tersebut.

Anto pun meyakinkan, saat dia masuk lapangan, sudah tak ada lagi burung yang mbedesi, termasuk Solo Berrick. Jadi, Solo Berrick mbedesi sebelum semua juri menancapkan bendera koncer. Namun pihak pemrotes ngotot bila Solo Berrick dua kali mbedesi, yaitu pada awal dan tengah lomba. “Yang melihat banyak sekali mas, dan itu tidak bisa dimungkiri,” ujar mereka dengan nada keras.

Karena protes terlanjur meluas, panitia tak mau ada chaos. Mereka pun membuat keputusan berani, yaitu menetapkan Solo Berrick dan Adipati sebagai juara bersama. Keduanya sama-sama jadi juara 1. Adapun Sintar Man, burung milik Anton Medan dari Ngawi, yang semula menjadi juara 2, otomatis naik menjadi juara kedua.

Keputusan berani juga dilakukan panitia dengan mengulang Kelas Bintang B. Tetapi dalam kontes ulang ini, kru Halley WS memutuskan tidak menurunkan Solo Berrick.

“Berrick sudah banyak sekali ikut lomba. Kalah sudah biasa, menang pun udah biasa. Di lomba-lomba sebelumnya, terkadang kita juga merasa seharusnya menjadi juara, ternyata meleset. Mungkin kita mengeluh, tetapi tidak pernah sampai protes berlebihan,” kata kru Halley WS, yang menolak disebut namanya.

Kalau sekarang ada yang keberatan Solo Berrick menjadi juara 1, kata dia, itu tak menjadi masalah. Semua diserahkannya secara legawa kepada panitia. “Biasa saja kok. Besok masih banyak lomba lain yang bisa kita ikuti. Semoga ini bisa menjadi pelajaran bersama bagi kita para peserta, bagi para juri, juga bagi panitia. Semoga jangan sampai terulang lagi ada lomba yang diulangi,” tambah kru tersebut.

Ketika Om Kicau ganti mendekati YY, untuk meminta konfirmasi, dia mengaku tak bermaksud protes ramai-ramai. “Sebenarnya hanya ingin protes sendiri ke juri, tapi tak mengira akan diikuti oleh begitu banyak pemain lain,” jawabnya.

Pada sesi pertama, Kelas Eksekutif Telaga Sarangan, Adipati unggul secara meyakinkan dan menjadi juara 1, diikuti Solo Berrick di posisi kedua. Juara ketiga diraih Panglima milik Tommy-Anas dari Duta WMP Cup 8 Desember.

—-

Kemenangan Adipati sekaligus memperbaiki penampilannya yang kurang maksimal ketika bertarung dalam even Dandim Cup Salatiga (20/10). Sebelumnya, Adipati tampil sangat sempurna dalam even KTM Cup di Balikpapan (6/10), dengan meraih pentatrick (lima kali juara 1 dalam sebuah lomba), antara lain mengalahkan Solo Berrick, Charly, dan Sakral.

Wawan BRI selaku penanggungjawab lomba menyampaikan terimakasih kepada semua peserta, juga meminta maaf jika ada yang kurang berkenan. Secara umum panitia mendapat acungan jempol dari sebagian peserta. Sayang, ada satu insiden yang kurang mengenakkan.

“Sebetulnya itu tidak perlu terjadi jika semua pihak mau bersikap dewasa. Tapi, ya, itu sudah terjadi. Kami telah membuat keputusan untuk situasi yang terbaik saat itu, meski mungkin bukan keputusan terbaik jika dilihat dari sisi lain. Tentu ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua,” kata Wawan. (Waca)

—-

—-

—-

—-

—-

Hasil Lomba Magetan The Beauty of Java Cup (Minggu, 28 Oktober 2013)

—-

—-

Selamat kepada para pemenang, tetap semangat untuk peserta lainnya.

—-

Salam Sukses, Salam dari Om Kicau.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.