Tips aman memelihara kacer dan murai batu

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Ada anggapan di kalangan kicaumania bahwa tidak boleh memelihara burung kacer dan murai batu sekaligus di rumah, karena bisa merugikan salah satunya. Secara umum hal ini ada benarnya, pasalnya murai batu dan kacer sama-sama memiliki sifat fighter. Artinya, keduanya memiliki kecenderungan untuk saling menyerang jika melihat keberadaan burung lain di sekitarnya. Burung lain yang “terlarang” dipelihara bersama kacer atau murai batu adalah tledekan gunung  dan decu belang. Tetapi ada kok tips aman memelihara kacer dan murai batu.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Gantunglah sangkar mereka dalam jarak aman dan tidak saling melihat untuk menghindari resiko kalah mental / ngedrop dari salah satunya
Beginilah kalau burung murai batu didekatkan dengan kacer.

—-

Kacer, murai batu, tledekan gunung, dan decu merupakan burung kicauan dengan sifat yang cenderung galak / fighter terhadap burung sejenis serta burung lain dalam kelompok mereka. Karena itu, jika Anda kebetulan memelihata empat jenis burung tersebut dalam satu rumah, maka yang harus dilakukan adalah menjauhkan mereka sedemikian rupa sehingga tidak bisa saling melihat.

Bagaimana jika tidak memiliki ruangan atau tempat yang cukup luas? Solusinya adalah memberi jarak aman kepada mereka. Misalnya dengan menempatkan burung kicauan jenis lain di antara mereka cecara berselang-seling. Contohnya murai batu – lovebird – pleci – kacer –  cucak jenggot – kenari – tledekan gunung.

Dengan menempatkan burung pada posisi seperti itu, kemungkinan saling melihat dan berlaku agresif dapat diperkecil. Namun, dalam beberapa kasus, burung masih bisa terpancing emosinya sehingga membuat mereka saling sahut-sahutan.

Karena itulah, jika memang sudah memelihara burung-burung tersebut dalam satu ruangan, maka yang perlu diperhatikan adalah tetap menjaga kondisi fisik dan kesehatannya. Apa hubungannya? Apabila burung dalam kondisi fit, mereka yang terus-menerus berkicau tidak mudah ngedrop atau kalah mental begitu mendengar kencangnya suara kicauan sesama burung fighter tersebut.

Menjaga kondisi burung agar tetap fit bisa dilakukan dengan memberi suplemen tambahan atau pakan bergizi secara teratur. Jika kondisi burung selalu fit, mereka tidak akan cepat ngedrop, mbagong atau, kalah mental.

Kasus menarik yang dialami Om Mnazhan

Memang, pada beberapa kasus pernah terjadi kacer yang langsung ngedrop atau mbagong begitu mendengar suara keras burung murai batu yang diletakkan terlalu berdekatan. Hal ini karena kacer tersebut lebih agresif daripada murai batu. Jika tidak dibarengi dengan asupan nutrisi yang cukup, kacer sering kaget begitu lawan mulai mengeluarkan suara kerasnya. Kekagetan akan berujung pada drop mental, dan akan mengarah pada perilaku mbagong atau mbalon.

Kasus ini antara lain pernah dialami Om Mnazhan, ketua Kicau Mania Region Medan. Dia punya kacer andalan bernama Sketsa. Ketika mendengar suara kicauan murai batu di rumahnya, si kacer langsung menunjukkan perilaku mbalon. Burung terus mematuki bulu dadanya sendiri saat mendengar kicauan murai batu.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Om Mnazhan yang memelihara beberapa ekor murai batu di rumahnya memberi terapi yang sangat ekstrem terhadap kacer kesayangannya yang mbalon berkepanjangan. Apa itu?

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Ya, dia membiarkan kacernya “dikeroyok” oleh 20 ekor murai batu. Ternyata terapi ini berhasil, sebab kacer justru tidak lagi mbalon dan malah makin terasah mentalnya dengan sangat baik. He.. he…, beranikah Anda melakukan terapi serupa?

Perbedaan pendapat di kalangan kicaumania

Memelihara murai batu dan kacer, atau burung fighter lainnya, memang masih mengundang pro dan kontra di kalangan kicaumania. Om Kicau pernah menulis beberapa artikel yang berkaitan dengan itu. Silakan buka lagi beberapa referensi berikut ini sebagai pembanding:

Kacer termasuk burung agresif baik terhadap burung sejenis maupun burung lainnya
Kacer termasuk burung agresif

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Kacer, murai batu, tledekan gunung, dan decu termasuk burung yang memiliki sifat agresif jika melihat burung sejenis dan / atau jenis burung lain yang sama-sama sifat fighter.

Namun tidak berarti semua burung dari jenis tersebut memiliki perilaku seperti itu, karena tergantung pula dari bagaimana kondisi dan karakter individu masing-masing burung.

Jadi sah-sah saja kalau Anda ingin memelihara kacer dan murai batu di rumah, maupun burung fighter lain seperti tledekan dan decu, selama Anda mampu memberi asupan nutrisi yang cukup melalui multivitamin dan menempatkannya dalam posisi yang tidak saling melihat satu sama lainnya.

Burung dengan kondisi kurang fit karena kekurangan vitamin atau nutrisi, terlebih burung kacer atau murai batu, cenderung mudah stres atau ngedrop begitu mendengar lawannya bersuara lebih kencang.

Sebagai penutup, berikut ini sajian video menarik mengenai perilaku agresif kacer terhadap burung lain yang memasuki wilayah kekuasaannya. Selamat menonton:

—-

—-

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

4 Comments

  1. Terima kasih untuk seluruh kicau mania kususnya om kicau dan redaksinya sekarang saya menjadi paham dan mengerti keinginan saya untuk memelihara 2 burung figter mungkin akan segera terwujud….bagai mana kalau untuk satu jenis misalnya 2 kacer dalam satu rumah…?

    • kacer yang dipelihara dua ekor dalam satu rumah, kalau terlalu sering melihat atau saling mendengar suara memang bisa membuat salah satunya jadi menurun intensitas kicauannya, untuk minggu-minggu pertama mungkin burung akan menjadi rajin berbunyi dan saling bersahut-sahutan tetapi lama – kelamaan mereka akan bosan juga om. hehe jadi cara yang aman saling adalah saling berbagi kerodong setiap harinya ,, hehehe

      • Terima kasih atas ilmunya om sangat bermanfaat saya akan coba dengansalah satu bergantian di kerodong tapi permasalahannya saya akan ambil kacer yg masih lolohan jadi ada jarak usia antara kacer yg satu sama yg lainnya membaca reperensi di atas besar harapan saya kacer lolohan mau berbagi teritorial dan terbangun mental yg kuat,,seandainya om berkenan mohon infonya dengan pandangan om yg jelas lebih paham dan mengerti akan dunia kicau …terima kasih

  2. Berkenaan judul di atas mungkin saya menambahkan. Di sumatera yg pamor kacer dan murai sama sperti di lampung, hampir sebagian besar di rumah memelihara kacer dan murai dan berangat lombapun satu mobil antara murai dan kacer yg di sumatera jika berangkat lomba menempuh perjalanan yg jauh di lapangan lombapun di tempatkan bersamaan. Mungkin ini akan sangat mengheran bagi kicau mania di beberapa kota lainnya yg berpendapat bahwa kacer tidak bisa di satukan dengan murai… saya tunjukan foto MB Racun dan KC Rincong Aceh bahwa kesehariannya selallu bersebelahan paling hanya di batasi satu burung isian krn kebetulan di tempatkan di rumah keluarga perawatnya jd hanya di dalam satu kamar bersama isian…. baik burung saya yg lainnya juga seperti itu setiap perawat akan merawat satu jagoan kacer dan satu jagoan murai. Mungkin faktor kebiasaan pastinya awal mendengan atau melihat dr jarak jauh agar bisa adaptasi dan menyadari bahwa bukan lawannya. ini mungkin yg dapat saya berbagi dengan teman teman..saya rasa banyak teman teman yg lain khususnya di lampung juga melakukan hal yg sama memelihara kacer dan murai di satu rumah.

Komentar ditutup.