Bagaimana memberikan pakan serangga, cacing, dan ikan kecil kepada burung?

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Sepele, tetapi penting ! Disebut sepele, karena bukankah pakan hidup seperti serangga (jangkrik, ulat hongkong, kelabang), cacing tanah, dan ikan-ikan kecil tinggal dimasukkan dalam cepuk dan diletakkan dalam sangkar? Ya, sekilas memang sepele. Tetapi jika salah dalam tatacara pemberian, terlebih soal porsi alias dosisnya, juga dapat berefek kurang bagus pada burung kicauan. Kali ini Om Kicau akan memberikan tips memberikan pakan serangga, cacing tanah, dan ikan kecil untuk burung kicauan di rumah.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Berikan makanan dengan cara yang tepat
Berikan pakan dengan cara yang tepat.

Masih banyak penggemar burung kicauan yang belum mengetahui bagaimana cara memberikan pakan tambahan / extra fooding (EF) seperti serangga kepada burung kesayangannya. Akibatnya, terjadi beberapa hal yang tidak diinginkan, misalnya burung mudah tersedak jangkrik atau ulat yang diberikan.

Untuk membantu Anda yang baru memulai hobi burung kicauan, berikut ini beberapa tips memberikan pakan serangga, juga cacing tanah dan ikan-ikan kecil, untuk burung kicauan di rumah. Meski tidak ada aturan tertulis mengenai masalah ini, semua tips ini sudah menjadi rahasia umum yang dilakukan sejumlah kicaumania selama bertahun-tahun.

Tips memberikan jangkrik

Jangkrik dikenal sebagai EF utama untuk burung murai batu, kacer, pentet, dan sejenisnya. Di alam liar, jangkrik malah menjadi pakan utama (karena di alam liar burung tidak mengenal voer, he.. he..).

Kandungan protein yang tinggi pada jangkrik mudah membuat burung kicauan lebih cepat berbunyi. Karena itu, sebagian besar perawatan harian burung berkicau tidak lepas dari pemberian jangkrik secara rutin.

Namun, dalam pemberiannya, kita harus mengantisipasi kemungkinan burung tersedak atau terluka pada bagian mulut dan tenggorokannya, akibat tergores duri yang ada pada kaki belakang jangkrik. Oleh karena itu, sebelum diberikan kepada burung, sebaiknya kaki-kaki yang berduri dihilangkan dulu.

Jangkrik memiliki kaki belakang yang keras dan berduri
Jangkrik memiliki kaki belakang yang keras dan berduri.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Selain memotong kaki belakangnya, sebagian kicaumania juga memencet kepala jangkrik untuk membuatnya lemas. Cara ini biasanya untuk meminimalisasi risiko jangkrik menggigit mulut atau tenggorokan burung.

Jika Anda perhatikan, burung setiap kali diberi serangga hidup akan berusaha membuat serangga itu mati, dengan cara memukulkannya pada tenggeran atau menggigit bagian demi bagian tubuh serangga. Setelah serangga mati, barulah burung akan menelannya.

Melihat perilaku atau kebiasaan itulah, sebaiknya kita jangan menyodorkan serangga baru, ketika burung masih asyik berjuang melemaskan jangkrik, sebelum menelannya. Sebab, jika burung tahu kita menyodorkan serangga, dia akan tergesa-gesa menelannya agar bisa menyantap serangga berikutnya, yang bisa berisiko tersedak.

Lain halnya kalau jangkrik diletakkan dalam cepuk (bukan disodorkan). Burung akan menikmati menunya secara alami, satu demi satu, sampai akhirnya semua jangkrik habis.

Satu hal yang perlu diperhatikan, jangan memberi jangkrik yang sudah mati / bangkai kepada burung. Sebab kita tidak tahu persis sudah berapa jam jangkrik tersebut mati. Sebab jangkrik yang sudah menjadi bangkai berpotensi besar sudah kemasukan agen-agen penyakit yang tak mungkin bisa dilihat dengan mata telanjang, seperti bakteri dan jamur. Sebagian besar kutu / tungau juga susah dilihat dengan mata telanjang.

Jika jangkrik yang sudah mati terkontaminasi agen penyakit, kemudian burung menyantapnya, maka risiko agen penyakit masuk ke tubuh burung bisa dikatakan hampir 100 persen. Dampaknya terhadap kesehatan burung itu sendiri tergantung dari rentang waktu antara jangkrik mati dan saat burung menyantapnya.

Hal ini harus menjadi perhatian sobat kicaumania, karena ternyata masih banyak penggemar burung (khususnya pemula) yang memberikan jangkrik mati kepada burung peliharaannya.

Tips memberikan ulat hongkong

Seperti halnya jangkrik, ulat hongkong juga merupakan EF yang umum diberikan kepada burung kicauan. Namun perlu diperhatikan, ulat hongkong memiliki kulit yang keras (eksoskeleton) yang lama sekali dicerna oleh burung.

Karena itu pula, sebaiknya pilihlah ulat hongkong yang sedang berganti kulit atau berwarna putih. Anda pun bisa mempercepat proses pergantian kulit pada ulat hongkong. Panduan lengkapnya bisa dilihatdi sini.

ulat hongkong / mealworm
Ulat hongkong / mealworm.

Selain itu, waspadai juga gigi-gigi tajam dari ulat hongkong, karena banyak kasus ulat hongkong yang menyerang dan menggigit mata burung saat masih berada dalam jepitan paruh burung. Untuk itu, sebelum memberikannya kepada burung, disarankan agar kepala ulat hongkong dipotong terlebih dulu.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Untuk burung-burung kecil seperti ciblek atau perenjak, sebaiknya hindari memberikan ulat hongkong secara berlebihan. Karena, menurut pengalaman penulis, pemberian UH secara berlebihan bisa membuat penyakit mata pada burung tersebut.

Tips memberikan cacing tanah

Burung makan cacing
Burung-burung di alam liar gemar makan cacing tanah.

Cacing tanah termasuk pakan favorit untuk burung murai batu, kacer, serta berbagai jenis burung punglor / anis. Sekarang banyak dijual cacing tanah dalam bentuk kalengan atau kantong plastik. Yang harus diperhatikan, ada sebagian cacing tanah yang sudah mati dan berbau. Jika itu terjadi, jangan diberikan kepada burung karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada burung.

Sebelum diberikan, sebaiknya cacing direndam terlebih dulu dalam air bersih, untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran yang masih menempel. Setelah itu, cacing bisa diberikan kepada burung.

Jika diperlukan, cacing tanah bisa direndam dalam air yang sudah dicampur dengan multivitamin seperti BirdVit sebelum diberikan kepada burung.

Tips memberikan pakan alternatif

Selain jangkrik dan ulat hongkong, beberapa kicaumania memberikan pakan alternatif lain seperti ikan-ikan kecil dan kelabang.  Berikut beberapa tips cara memberikan pakan alternatif tersebut.

1. Ikan-ikan kecil

Ikan kecil bagus untuk burung
Ikan kecil bagus untuk burung.

Memberikan ikan kecil pada burung murai batu dan cendet bisa menjadi terapi tersendiri, terutama jika burung dalam keadaan stres atau ngedrop. Ikan yang diberikan harus berukuran kecil, karena tulangnya lebih lunak dan mudah dicerna. Contoh ikan-ikan kecil antara lain guppy atau cere.

Jangan memberikan ikan berukuran besar seperti anakan ikan emas dan mujair. Sebab ikan ini memiliki duri dan tulangnya juga terlalu keras untuk pencernaan burung. Anakan ikan emas dan mujair bisa diberikan untuk burung tengkek atau cekakak.

2. Kelabang

Kelabang
Kelabang, pakan alternatif untuk burung.

Kelabang sering dianggap pakan favorit burung di habitatnya. Benarkah demikian ? Kelabang sebenarnya punya racun atau bisa yang tersimpan dalam taringnya. Tetapi karena mengandung protein tinggi, burung liar memang menyukainya.

Beberapa kicaumanua sering memberikan kelabang, terutama untuk mengatasi burung yang macet bunyi atau ngedrop.  Namun perlu diingat, kesukaan burung di alam liar terhadap kelabang kemungkinan menjadi salah satu penyebab umur mereka lebih pendek daripada burung sejenis yang dipelihara dalam sangkar.

Selain itu, bisa / racun pada kelabang bisa membahayakan keselamatan burung Anda. Namun, apabila Anda ingin memberikan kelabang kepada burung di rumah, dianjurkan memotong bagian yang bertaring, dan pemberiannya cukup seminggu sekali saja.

Itulah beberapa tips tentang pemberian pakan tambahan kepada burung kicauan di rumah, terutama untuk para kicaumania pemula.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

2 Comments

  1. Thanks Om untuk info nya, sangat membantu.. tapi mau nanya Om, di alam liar kan ga ada manusia yang cabutin Kaki Duri Jangkrik.. jadi apa semua burung di alam tenggorokan nya sudah tergores duri Oom..? apa cara memncabut Kaki Jangkrik hanya mitos atau sudah terbukti membuat tenggorokan burung luka Om..? mohon penjelasannya.. tks

    • di alam burung lebih tenang memakan serangga om, sebelum memakan mereka lebih sering mempermainkan serangga dahulu yang tujuannya membuang sayap-sayap,duri,dsb. begitu juga kalau kita lihat mereka makan kelabang di alam, mereka akan berusaha membuat bagian taringnya hancur lebih dulu dengan cara dipukul pukul ke permukaan, jad itu hanya cara aman saja om, terutama untuk burung peliharaan yang rata-rata naluri alamiah mereka sudah berkurang .

Komentar ditutup.