Diisukan mati, lovebird Barong menjawabnya melalui prestasi

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Isu, rumor, atau gosip rupanya tak hanya melanda kalangan selebriti dan politisi. Burung pun sering diterpa masalah serupa. Contohnya lovebird Barong, ikon utama WS Bird Farm Jogja, penangkaran lovebird milik Om Wahyu Sudrajad. Burung ini diisukan mati, namun lovebird Barong menjawabnya melalui prestasi ciamik di Piala Raja 2014.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Wahyu WS dan Hervi Papua
Wahyu WS (kiri) dan Hervi Papua: Lovebird Barong dan Sniper moncer di Piala Raja.

Entah siapa yang kali pertama mengembuskan isu kematian lovebird Barong. Bahkan ada juga yang menyebutkan Barong sudah berpindah tangan ke pemain lain.

“Dengan fakta ini, juga sekaligus buat menepis isu karena ada yang menyebut Barong sudah mati atau sudah berpindah tangan.

“Alhamdulillah, Barong sehat-sehat saja, dan masih tetap di tangan saya. Dulu sempat sakit, sebelum even Valentine Day, Februari lalu. Syukur bisa pulih, dan sampai sekarang tetap menjadi ikon WS BF. Mungkin banyak yang kangen dengan penampilan Barong, karena memang cukup lama absen,” ujar Om Wahyu.

Lovebird Barong pun menepis isu tersebut dengan cara hebat, yaitu berprestasi di even kolosial Piala Raja 2014. Hanya turun sekali di Kelas Prameswari A, Barong mendapat apresiasi dari juri berupa tiga bendera koncer C.

Saat itu, lovebird milik Obbie (gantangan nomor 6) juga mendapat tiga bendera koncer C. Penentuan juara 3-4 pun harus dilakukan melalui tos.

“Saya yang mewakili tos,” kata Hervi Papua, tandem Om Wahyu di setiap lomba burung. “Sayangnya Barong kalah tos, dan harus puas di urutan keempat”.

Lovebird Barong
Lovebird Barong: Lama absen karena sakit dan mabung.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Menurut Om Wahyu, Barong lama absen di lapangan karena pernah sakit. Setelah sembuh, lovebird ini sempat tampil dalam even Semipro Probolinggo, dan meraih juara 2 dan 3.

Sejak itu burung mabung selama tiga bulan. Karena kondisinya masih 50:50, dia tidak segera pesan tiket Piala Raja. Sekitar seminggu terakhir, setelah melihat bulu-bulu mulai komplet (kendati masih basah), Om Wahyu mulai bergerilya mencari tiket ke sana kemari.

“Tiket lovebird di Piala Raja bisa dibilang paling dicari, paling cepat habis, dan hingga di lapangan pun masih banyak orang berburu tiket cancelan. Saya minta teman-teman yang punya tiket berlebih, dan akhirnya bisa,” kata Om Wahyu.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Ketika tampil di Piala Raja pun, kondisi lovebird Barong belum sepenuhnya fit. Bulu-bulu masih tetap basah. “Apalagi sudah lama sekali tak pernah digantang. Ujug-ujug saya turunkan di even superakbar Piala Raja, dan ternyata bisa koncer,” tambahnya.

Sniper, si tua yang tetap stabil

Dalam even Piala Raja, Om Wahyu hanya kebagian tiga tiket, yang digunakan untuk Barong, Sniper, dan Samba. Sniper merupakan lovebird milik Om Hervi Papua. Gaco lawas yang sudah tua ini masih stabil.

Turun di Kelas Sekar Kedaton D, lovebird Sniper masih bisa masuk daftar juara dan berada di peringkat 8. Burung ini juga pernah sukses di Valentine Day dan Piala Paku Alam.

Lovebird Sniper
Lovebird Sniper milik Hervi Papua.

Satu tiket lagi dipakai untuk orbitan barunya bernama Samba yang tampil di Kelas Pariwisata B. Lovebird Samba meraih satu bendera koncer C, dan menjadi juara 5 (dalam data juara Piala Raja 2014 yang sudah dipublish hanya tertulis gantangan nomor 25).

Samba juga baru selesai mabung, bahkan bulu-bulu jarum masih menempel di kepalanya. Burung ini pernah diturunkan dalam even BnR Zipur di Bandung, dan menjadi juara 4 dan 5.

H Said Gresik, salah seorang saudara Wahyu, pernah melihat aksi Samba di lapangan. Dia langsung tertarik, kemudian meminangnya. Namanya pun diubah menjadi Dewi Persik. “Tapi burung diminta tetap dalam perawatan saya,” kata Om Wahyu.

Rencananya, lovebird Samba alias Dewi Persik akan diturunkan ke kontes 168 Cup III di Semarang, 28 September 2014. Adapun Barong sambil menunggu sampai bulunya benar-benar kering, supaya bisa tampil maksimal dalam even Pakde Karwo Cup IV di Surabaya, 12 Oktober mendatang.

Prestasi Barong dan Samba/Dewi Persik di Piala Raja dan beberapa even besar lainnya menunjukkan materi breeding WS BF Jogja milik Om Wahyu memang terseleksi dengan baik.

Selama ini, Om Wahyu membiayai kuliahnya di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM dari hasil ternak lovebird. Belum lama ini, dia menjalani wisuda dan sudah menjadi sarjana ekonomi.

Bagi pembaca omkicau.com yang ingin berhubungan lebih lanjut dengan Om Wahyu, silakan kontak langsung ke nomor 0856.4105.5699 / 0821.3417.5117 atau Pin BB 2b3c4094. (Waca)

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.