Sudah punya anakan, kenari Iwak Peyek tetap hot

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Umur boleh bertambah, status pun berubah jadi bapak alias sudah punya anakan. Tetapi hal itu tak mengurangi semangatnya untuk tetap berpartisipasi sekaligus berprestasi dalam even akbar sekelas Piala Raja yang diikuti jagoan-jagoan top dari berbagai penjuru Tanah Air. Itulah kenari Iwak Peyek milik Joko Billion.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Om Joko Billion dan Om Kelik
Om Joko Billion (kanan) dan Om Kelik saat mengikuti Piala Raja 2014.

Kenari Iwak Peyek dulu pernah malang-melintang di berbagai even di kawasan Jambi bagian barat, mulai dari Muara Bungo, Sarolangun, Kerinci, dan sekitarnya.

Om Joko Billion yang berasal dari Klaten cukup lama tinggal di Muara Bungo, Provinsi Jambi. Kini dia kembali ke Jawa, mukim di Sukoharjo. Iwak Peyek pun ikut pulang kampung ke tanah kelahirannya.

Kampung kelahiran kenari Iwak Peyek bukan di Sukokarjo, melainkan Klaten. Burung ini merupakan salah satu hasil breeding Om Kelik Jenggot, breeder Papburi Klaten dengan kode ring 063.

Saat ini Iwak Peyek dititipkan ke Om Kelik Jenggot. Selain dilombakan, burung ini juga dimasukkkan ke kandang breeding, untuk menghasilkan trah juara yang sedang dikembangkan duet Om Kelik dan Om Joko.

“Alhamdulillah, mesku umurnya sudah tua, Iwak Peyek tetap bisa bersaing dengan jawara-jawara nasional yang masih muda. Dia tetap bertenaga, dan menjadi juara tujuh di Kelas Sekar Kedaton D,” kata Om Kelik.

Kendati hanya juara 7, bagi Om Kelik dan Om Joko, itu pencapaian yang bagus. Pasalnya, sulit sekali masuk nominasi 10 besar dalam kontes seketat Piala Raja, yang mengadu 60 burung terbaik secara langsung.

“Kalau burung tidak menonjol sekali, sangat sulit bisa terpantau juri dengan baik dan mendapati nilai penuh. Bagaimanapun, ketangguhan Iwak Peyek memang sudah berkurang dibandingkan beberapa tahun lalu. Umur tetap tidak bisa menipu,” jelas Om Kelik.

Dia meyakini, Iwak Peyek memiliki potensi besar menghasilkan keturunan istimewa, asalkan ketemu betina yang tepat. Beberapa anakan sudah dihasilkan, dan kini sedang dipantau perkembangannya, termasuk akan dilihat dan diujicoba dulu di lapangan.

“Kalau karakter khas ring 063, yaitu main sayap dengan durasi panjang, tidak terlihat pada anakan-anakan Iwak Peyek, saya akan coba kita crossing lagi dengan betina yang lain. Untuk betina, trahnya selalu terjaga, tidak boleh asal-asalan,” imbuh Om Kelik di rumahnya, Desa Dompyongan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.

Dia mengakui, hasil ternaknya juga hasil breeding teman-teman anggota Papburi Klaten, tidak fokus ke bodi bongsor, melainkan lebih mengandalkan pada materi burung trah lomba.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Om Kelik Jenggot
Om Kelik lebih mengandalkan materi trah lomba.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Kalau cuma mengejar bodi bongsor, bisa saja pakai indukan yorkshire impor maupun keturunannya. Tetapi belum tentu anakannya punya karakter fighter untuk lomba seperti yang diinginkan.

“Lagi pula, harga kenari yorkshire itu kan mahal. Sebagian besar peternak ndeso seperti kami masih merasa berat kalau mengutamakan bodi bongsor,” tutur Om Kelik dengan jujur.

Meski demikian, beberapa peternak seperti dirinya, Om Tari, dan lain-lain umumnya punya 1-2 ekor materi indukan YS jantan yang memang bisa ngisi. Dengan demikian, materi indukan bisa dikatakan lengkap.

Om Joko Billion menambahkan, kalau bisa memiliki kenari bongsor sekaligus fighter, suaranya halus, merdu, dan panjang, dengan volume tembus, tentunya itu sangat ideal. Kalau pun tidak bongsor sekali, minimal tidak kecil-kecil amat.

“Bukan berarti yang kecil itu kurang bagus lho. Kan sekarang mulai digiatkan kenari kecil atau kalitan, untuk mewadahi yang punya kenari kecil bagus agar tetap eksis,” kata Om Joko.

Dalam latber dan latpres rutin di Papburi Klaten di Kelurahan Gergunung, Kecamatan Klaten Utara, maupun PPK 1 Parikesit di Balai Desa Dompyongan, Kecamatan Jogonalan, kelas kenari kecil / kalitan memang selalu dibuka, selain kenari isian. Peminat kenari kecil juga selalu penuh (60 burung), yang terbagi dalam sesi penyisihan A-F, masing-masing berisi 10 ekor burung.

Bagi sobat pembaca omkicau.com yang ingin berbagi informasi seputar breeding kenari trah, silakan kontak Om Kelik Jenggot di nomor 0815.4832.2422 atau Pin BB 7ed2f961. (Waca)

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.