Perjalanan panjang Om Akia untuk mengorbitkan kembali murai batu HBD

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Sungguh berat perjuangan Om Herjohan, atau akrab disapa Om Akia, saat harus mengembalikan performa murai batu Happy Birthday. Pasalnya, salah satu murai legendaris di negeri ini pernah mengalami penurunan performa hingga ke titik nadir selama 1,5 tahun, sehingga cukup lama pula absen dari lomba.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Om Akia mempunyai beberapa jagoan di kelas murai batu dan kacer yang dititipkan perawatannya kepada kolega-koleganya di Kota Jambi. Tetapi khusus murai batu Happy Birthday (HBD), Om Akia tidak mau menyerahkannya kepada siapapun. Dia sendiri yang merawatnya, termasuk pada masa-masa sulit saat penampilan HBD anjlok cukup lama.

Sekarang penantian panjangnya berakhir sudah. Murai batu HBD kembali mengorbit ke pentas nasional, bahkan mampu menjuarai kelas bergengsi dalam even akbar Royal Cup 2015 di Lapangan Banteng Jakarta, Minggu (2/8) lalu.

Om Akia bersama HBD
Kesabaran dan ketelatenan Om Akia mengantar HBD kembali menjuarai even nasional.

HBD berprestasi di tingkat nasional sejak tahun 2012. Saingannya waktu itu antara lain Natalia (kini sudah tiada) milik Om Gunawan (Solo), Racun milik Om Kadafi (KDV Star BF), Gobi andalan Om Yadi Suzuki (Cirebon), Sensasi kepunyaan H Budiono (Bekasi), Pelor Mas orbitan H Nendra (Jakarta), Killer milik H Hendy Carton (Bekasi), Super Bejo milik Mr Ming Basket (Surabaya), dan lain-lain.

Sejumlah gelaran besar di Jawa pernah dimenanginya. Misalnya Kicaumania Cup, Ronggolawe Cup, dan EB-Odjos Cup, ketiganya digelar di Jakarta tahun 2013. Di Pulau Sumatera, HBD sangat ditakuti lawan-lawannya, bahkan mendominasi Liga BnR Sumatera 2013. Di Jambi, prestasinya sudah tak terhitung lagi.

( lihat juga Video murai batu Happy Birthday )

Tetapi pada medio 2013, murai batu HBD mengalami masalah. Bulu sayapnya nyisip, sehingga mengganggu masa mabungnya. Nyisip sayap adalah lepasnya bulu-bulu sayap di luar masa mabung. Akibatnya, burung menjadi tidak pede saat bertarung menghadapi lawan-lawannya. Penampilannya menurun drastis.

Bukan hanya itu, nyisip sayap yang berlangsung lama itu juga mengganggu proses mabungnya. Masa mabung HBD umumnya hanya berlangsung sekitar 2,5 bulan.

Setelah nyisip sayap cukup lama, HBS akhir mabung pada 8 Oktober 2013, tetapi baru rampung pada 1 Februari 2014, atau sekitar 4 bulan kurang satu minggu. Ini di luar kebiasaannya.

“Selama mabung, saya memberikan masteran yang sama seperti dulu, yaitu cililin, lovebird, tengkek, cucak jenggot, kapas tembak, dan burung pancawarna. Semua isian itu mampu dikeluarkan secara bergantian, dengan speed rapat, dan durasi kerja maksimal,” tambah Om Akia.

Om Akia dan murai batu HBD
Om Akia bersama murai batu HBD

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Selepas mabung, HBD langsung dijajal dalam Latihan Special Pesona di Jambi Timur, 9 Februari 2014, dan langsung meraih juara pertama. “Waktu itu saya ke Malaysia. Burung saya serahkan ke Om Acek Mohiang. Ternyata nggak ada yang tahu kalau yang tampil HBD,” ujar Om Akia sambil tersenyum.

Om Rudi Pesona, salah seorang panitia, juga tidak tahu kalau yang tampil paling menonjol ketika itu adalah HBD. “Saya sempat heran, ini burung kok rajin sekali. Apabila dibandingkan lawan-lawannya, penampilan murai yang digantang Om Acek Mohiang memang paling menonjol,” kata Om Rudi.

Murai batu Happy Birthday (HBD)
Murai batu HBD moncer kembali setelah nyisip bulu cukup lama.

Setelah pengumuman juara, barulah penonton dan peserta tahu kalau pemenangnya adalah Happy Birthday. Mereka bahkan memberikan applaus untuk murai batu yang kerap mengharumkan Jambi di level nasional itu.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Sempat moncer di beberapa kejuaraan, termasuk dalam even MediaBnR Cup di Jakarta (23 Februari 2014), HBD kembali mengalami penurunan performa. Om Akia lantas memilih mengistirahatkan HBD dari berbagai even lomba.

“Bahkan saya pun akhirnya rehat cukup lama dari gelanggang lomba. Selain karena mengurusi bisnis, saya juga kepincut dengan hobi baru, yaitu berburu. Tetapi dunia burung kicauan begitu menggoda, sehingga tak mungkin saya tinggalkan,” jelas Om Akia.

Dia lalu konsentrasi mengembalikan performa HBD, agar bisa mengorbit kembali ke lapangan, meski hanya dalam even latber dan latpres di Jambi. Hasilnya baru terlihat pada April 2015, ketika burung ini meraih juara 1 dan 2 dalam Ambasador Bird Cup di Kota Jambi (12/4).

Om Akia Jambi
Om Akia (tengah) saat menjuarai Ambasador Bird Cup di Jambi, 12 April 2015.

Sejak itulah HBD mulai menunjukkan performa terbaiknya, sebab Ambasador Bird Cup diikuti murai-murai tangguh dari berbagai provinsi di Sumatera. Beberapa kali HBD dijajal dalam even latber serta latpres di Jambi, sampai akhirnya menjadi murai terbaik dalam Royal Cup 2015 di Jakarta.

Om Akia Jambi
Om Akia menjelang berangkat ke Jakarta, membawa HBD dan Metalica.

Om Akia berharap, kemenangan HBD di Jakarta tidak berakhir hanya sampai di Royal Cup, melainkan berlanjut ke even-even akbar lainnya di Pulau Jawa. Ya, HBD telah mengharumkan (kembali) Provinsi Jambi.

Om Kicau menyempatkan mampir ke ruko milik Om Akia yang telah disulapnya menjadi gudang dan kantor bisnisnya di bidang elektronik. Beberapa burung juga disimpannya di sana, berjejer di bawah tangga.

Beberapa kursi tersusun rapi di dekat sangkar. Kursi digunakan untuk meletakkan mp3 player, untuk menyokong proses pemasteran. Mp3 player ini merupakan produk Om Akia sendiri.

“Selain menggunakan audio mp3 burung master, sebagian jagoan saya master menggunakan burung master. Dengar saja, semua burung sahut-sahutan,” kata Om Akia.

Lelaki bersahaja ini dikenal sebagai sosok kicaumania sejati. Kalau gaconya menang, dia tetap rendah hati. Jika kalah, dia juga tak biasa saja, tak perlu protes, apalagi secara berlebihan. Toh masih banyak even di hari-hari berikutnya.

Dalam even Royal Cup 2015, Om Akia mencorong bersama murai batu HBD (juara 1 dan 5) dan kacer Metalica (juara 3). Keduanya mampu bersaing dengan puluhan murai dan kacer terbaik dari berbagai daerah di Indonesia.

Om Akia bersama Om Aping
Om Akia nyantai bersama Om Aping (kanan) di Lapangan Banteng Jakarta.

“Tentu bukan hal mudah untuk bisa menang di kejuaraan nasional. Tapi nggak ada yang tak mungkin di dunia ini, sepanjang kita meyakini bisa berprestasi. Untuk bisa berprestasi inilah kita mesti telaten dan konsisten dalam merawat burung, selain bakat dari burung itu sendiri,” pesan Om Akia. (Kelana Lana)

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.