Soal jumlah burung terancam punah, Indonesia peringkat kedua setelah Brazil

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Badan Konservasi Internasional (IUCN) belum lama ini merilis data jumlah spesies burung paling terancam punah di dunia. Berdasarkan data tersebut, Indonesia berada di peringkat kedua dengan jumlah 131 spesies burung terancam punah. Peringkat pertama ditempati Brazil (165 spesies). Peringkat 3-5 masing-masing Peru (126), Kolombia (122), dan Amerika Serikat (115).

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Berdasarkan data dari IUCN, Indonesia duduki peringkat 2 jumlah burung terancam punah di dunia
Berdasarkan data IUCN, Indonesia peringkat kedua jumlah burung terancam punah di dunia.

Selama ini, Indonesia menjadi rumah bagi sekitar 1.666 spesies burung. Dari jumlah tersebut, 426 di antaranya merupakan jenis burung endemik atau burung asli Indonesia.

Sayangnya, ada 113 spesies burung di Indonesia yang terancam punah. Salah satunya adalah burung jalak putih (Sturnus melanopterus), spesies burung asli Jawa, Bali, dan Lombok. Tetapi sekarang bermunculan para penangkar burung jalak putih, sehingga cukup membantu upaya pelestariannya.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

( lihat juga Menangkar jalak putih dengan izin BKSDA )

Selain jalak putih, ada juga burung dwiwarna dengan tenggorokan putih (habitat di Jawa dan Bali) yang populasinya makin menurun dan berstatus Kritis (CR), ekek-geling jawa (Cissa thalassina) yang merupakan burung endemik di Jawa, dan trulek jawa (Vanellus macropterus) yang sempat terlihat untuk terakhir kalinya pada tahun 1940 dengan status Kritis. Spesies lainnya seperti kakatua, elang, dan rangkong gading juga dalam kondisi memprihatinkan.

Banyak faktor yang menjadi penyebab ancaman kepunahan burung-burung liar ini, antara lain degradasi lahan dan rusaknya habitat, serta maraknya perburuan liar dan perdagangan burung yang tidak memperhatikan asal-usul dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan data yang dirilis IUCN, 131 spesies burung Indonesia yang terancam punah itu terbagi menjadi tiga kategori, yaitu:

  1. 21 spesies burung dengan status Critically Endangered (CR) atau Kritis.
  2. 34 spesies burung dengan status Endangered (EN) atau Terancam.
  3. 76 spesies burung dengan status Vulnerable (VU) atau rentan.

Berikut ini daftar 21 spesies burung yang terancam punah dengan status Kritis (CR):

  1. Raja-udang Kalung-biru (Alcedo euryzona)
  2. Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea)
  3. Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis)
  4. Udang-merah Sangihe (Ceyx sangirensis)
  5. Perkici Buru (Charmosyna toxopei)
  6. Ekek-geling Jawa (Cissa thalassina)
  7. Anis-bentet Sangihe (Colluricincla sanghirensis)
  8. Merpati Hutan Perak (Columba argentina)
  9. Gagak Banggai (Corvus unicolor)
  10. Sikatan Aceh (Cyornis ruckii)
  11. Seriwang Sangihe (Eutrichomyias rowleyi)
  12. Cikalang Christmas (Fregata andrewsi)
  13. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
  14. Kehicap Boano (Monarcha boanensis)
  15. Elang Flores (Nisaetus floris)
  16. Celepuk Siau (Otus siaoensis)
  17. Ibis Karau (Pseudibis davisoni)
  18. Jalak Putih (Sturnus melanopterus)
  19. Daralaut China (Thalasseus bernsteini)
  20. Trulek Jawa (Vanellus macropterus)
  21. Kacamata Sangihe (Zosterops nehrkorni)

Adapun 34 jenis burung terancam punah dengan status Terancam (EN) yaitu:

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

  1. Maleo Waigeo (Aepypodius bruijnii)
  2. Madu Sangihe (Aethopyga duyvenbodei)
  3. Delimukan Wetar (Alopecoenas hoedtii)
  4. Mentok Rimba (Asarcornis scutulata)
  5. Kakatua Putih (Cacatua alba)
  6. Bangau Storm (Ciconia stormi)
  7. Gagak Flores (Corvus florensis)
  8. Sikatan Matinan (Cyornis sanfordi)
  9. Pergam Timor (Ducula cineracea)
  10. Nuri Talaud (Eos histrio)
  11. Sikatan Lompobattang (Ficedula bonthaina)
  12. Poksay Kuda (Garrulax rufifrons)
  13. Kowak Jepang (Gorsachius goisagi)
  14. Mandar Talaud (Gymnocrex talaudensis)
  15. Pedendang Topeng (Heliopais personatus)
  16. Serindit Flores (Loriculus flosculus)
  17. Kasturi Tengkuk-ungu (Lorius domicella)
  18. Maleo (Macrocephalon maleo)
  19. Opior Buru (Madanga ruficollis)
  20. Caladi Batu (Meiglyptes tristis)
  21. Kehicap Biak (Monarcha brehmii)
  22. Kehicap Tanah Jampea (Monarcha everetti)
  23. Kehicap Flores (Monarcha sacerdotum)
  24. Bangau Bluwok (Mycteria cinerea)
  25. Elang Jawa atau burung garuda (Nisaetus bartelsi)
  26. Celepuk Flores (Otus alfredi)
  27. Angsa Batu Christmas (Papasula abbotti)
  28. Merak Hijau (Pavo muticus)
  29. Kuau Kerdil Kalimantan (Polyplectron schleiermacheri)
  30. Petrel Barau (Pterodroma baraui)
  31. Berkik Gunung Maluku (Scolopax rochussenii )
  32. Punai Timor (Treron psittaceus)
  33. Trinil Nordmann (Tringa guttifer)
  34. Serak Taliabu (Tyto nigrobrunnea)

Selain itu, masih ada 76 spesis burung yang juga terancam punah dengan status Rentan (VU). Nah, untuk menjaga kelestarian burung-burung liar dari ancaman kepunahan, diperlukan keterlibatan masyarakat terutama penggemar burung kicauan di Indonesia.

Hal yang bisa dilakukan adalah jangan pernah membeli burung yang dikategorikan langka dan dilindungi terutama jika tidak dilengkapi dengan sertifikat atau surat izin memelihara dari BKSDA di provinsi masing-masing.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.