Puyuh-gonggong jawa, burung endemik Jawa yang cantik dan bersuara gonggongan unik

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Meski sama-sama menyandang nama puyuh, burung yang satu ini sangat berbeda dari puyuh (Coturnix japonica) yang biasa dibudidayakan untuk diambil telur dan dagingnya. Namanya puyuh-gonggong jawa / chestnut-bellied partridge (Arborophila javanica). Spesies ini merupakan burung endemik Jawa, dengan bulu-bulu yang cantik dan suara gonggongan yang unik.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Puyuh-gonggong jawa, burung endemik pulau Jawa
Puyuh-gonggong jawa, burung endemik di Pulau Jawa.

Indonesia memiliki beragam jenis burung puyuh-gonggong yang tersebar di beberapa daerah. Penampilan mereka umumnya cantik. Setiap spesies puyuh-gonggong memiliki penampilan dan warna yang berbeda, namun suaranya tidak jauh berbeda. Suara gonggongannya merdu dan menjadi ciri khas spesies-spesies dari keluarga burung tanah atau Phasianidae.

Berikut ini beberapa spesies burung puyuh-gonggong yang ada di Indonesia:

  • Puyuh-gonggong kalimantan / red-breasted partridge (Arborophila hyperthra): Burung endemik Kalimantan.
  • Puyuh-gonggong sumatera / red-billed partridge (Arborophila rubrirostris): Burung endemik Sumatera.
  • Puyuh-gonggong kalung / chestnut-necklaced partridge (Arborophila charltonii): Wilayah persebarannya di Sumatera dan Kalimantan, serta Semenanjung Malaysia dan wilayah utara Vietnam.
  • Puyuh-gonggong jawa / chestnut-bellied partridge (Arborophila javanica): Burung endemik Jawa.
  • Puyuh-gonggong biasa /grey-breasted partridge (Arborophila orientalis): Burung endemik di Jawa Timur, bahkan hanya dijumpai di kawasan Pegunungan Bromo.

Dari beberapa spesies tersebut, puyuh-gonggong jawa paling banyak dipelihara sebagai burung hias. Postur tubuh sedang, dengan panjang sekitar 25 cm. Bulunya berwarna abu-abu bergaris kehitaman pada bagian dada, punggung dan ekornya.

Tapi ada bulu berwarna jingga kemerahan dan tanda hitam pada kepala dan kalung lehernya. Tubuh bagian bawah berwarna cokelat kemerahan, dengan sayap cokelat bergaris hitam dan berbintik.

Pulau Jawa menjadi habitat dan tempat berkembangbiak burung puyuh-gonggon jawa. Spesies ini terdiri atas tiga ras / subspesies, yaitu:

  1. Arborophila javanica javanica, tersebar di pegunungan yang ada di wilayah barat Pulau Jawa.
  2. Arborophila javanica bartelsi, tersebar di pegunungan yang ada di wilayah tengah dan barat Pulau Jawa.
  3. Arborophila javanica lawuana, tersebar di pegunungan yang ada di wilayah tengah dan timur Pulau Jawa.

Puyuh-gonggong jawa merupakan burung penghuni tetap di hutan-hutan pegunungan pada ketinggian 1.000-3.000 meter dari permukaan laut (dpl). Terkadang dijumpai pula di tempat-tempat terbuka. Mereka hidup berpasangan atau dalam kelompok kecil yang mengembara, melintasi jalur hutan, untuk mencari makan di atas daun-daun mati pada permukaan tanah.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Sekumpulan burung puyuh-gonggon jawa di Taman Nasional Gunung Gede, Jawa Barat - Khaleb Yordan (Jakarta Birder)
Sekumpulan burung puyuh-gonggong jawa di Taman Nasional Gunung Gede, Jawa Barat.
(Foto: Om  Khaleb Yordan | Jakarta Birder)

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Burung jantan dan betina mempunyai ciri fisik yang sama. Hanya saja, burung betina memiliki sifat sangat agresif dan suka menyerang. Karena sifatnya ini, puyuh-gonggong betina banyak dipelihara masyarakat untuk dijadikan burung aduan.

Di habitat aslinya, burung jantan akan membangun sarang yang berbentuk kubah dari alang-alang, dedaunan, dan ranting kering. Sarang akan segera diisi burung betina dengan penjagaan ketat dari sang jantan. Puyuh-gonggong betina rata-rata bertelur sebanyak 4 butir.

Meski tidak termasuk daftar burung yang dilindungi, keberadaan beberapa spesies puyuh-gonggong di Indonesia sudah mendekati tahap Kritis atau Hampir Terancam. Di beberapa daerah, burung ini bahkan sulit ditemukan lagi.

Kerusakan habitat, maraknya alihfungsi lahan hutan, dan aktivitas para pemburu liar, membuat keberadaan puyuh-gonggong makin terancam.

Mencintai burung tak berarti harus memiliki dan memeliharanya di rumah. Jika hanya ingin mendengarkan suara kicauannya, itu bisa dilakukan dengan memutarkan suara-suara rekaman burung tersebut.

Nah, berikut ini suara gonggongan unik burung puyuh-gonggong jawa  |  DOWNLOAD

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.