Haji Fathulloh (Jagakarsa Team) sampai saat ini masih konsisten sebagai penggemar murai batu. Sederet burung prestasinya belakangan ini sedang mengorbit, misalnya Golden Flower, Golden Boy, dan sebagainya. Sebelumnya, Om Fathulloh juga memiliki murai batu Titanium, langganan juara dalam berbagai lomba burung kicauan di Jabodetabek.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kini Titanium sudah pensiun dari aktivitas lomba, karena sudah menjadi materi induk unggulan di kandang breeding murai batu Shanti Bird Farm. Bahkan anakannya menjadi rebutan para pemain di Jabodetabek.
Di sela-sela aktivitasnya sebagai pemain lapangan yang telah dijalaninya lebih dari 10 tahun, Om Fathulloh juga tekun mengembangkan penangkaran murai batu trah unggulan. “Main lapangan dan ternak murai hanya untuk pengaluran hobi saja,” tuturnya kepada omkicau.com.
Sehari-hari, aktivitas utamanya adalah mengelola Yayasan Mudarijut Thalibin miliknya yang bergerak dalam bidang pendidikan Islam di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Semua aktivitas dijalaninya dengan penuh ketekunan dan keikhlasan.
Jumlah kandang ternak murai batu di rumahnya memang tak banyak, hanya ada delapan petak, namun materi induknya bisa diandalkan. Selain murai batu Titanium, induk jantan yang lainnya juga eks jawara lomba, misalnya CBR, Suara Emas, dan Mayor.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Induk jantan yang lama-lama sudah saya ganti. Sekarang semuanya baru dan pernah menjuarai lomba. Bagi saya, kualitas lebih penting daripada kuantitas. Meski jumlah indukan terbatas, tapi anak-anak yang dihasilkan merupakan trah unggulan,” jelasnya.
Selama ini, murai batu hasil penangkaran Shanti BF Jakarta memang lebih sering dinikmati para pemain lomba, terutama teman-teman di Jagakarsa Team yang diasuhnya. Tetapi jika ada rekan-rekan lainnya yang berminat, dan stok masih ada, dia tetap akan melayaninya. Kalau stok belum tersedia, setidaknya bisa indent terlebih dulu.
Anakan murai batu Titanium memang menjadi rebutan para pemain. Titanium merupakan gaco andalannya yang kerap berprestasi sepanjang tahun 2012 – 2014.
Meski sekarang sudah menjadi indukan, sesekali Om Fathulloh tetap menurunkannya ke arena lomba. Berdasarkan pengamatannya, kinerja MB Titanium di lapangan tetap prima meski sudah diternak.
Tidak banyak kendala dalam breeding murai batu
Om Fathulloh merasa bersyukur, selama ini dia tidak menemui banyak kendala dalam breeding murai batu. Proses penjodohan yang biasanya kerap menjadi kendala para penangkar pun dapat dijalankannya dengan lancar.
“Proses penjodohan tak memakan waktu lama. Diperkenalkan dalam satu kandang, sekitar satu atau dua hari langsung berjodoh. Yang penting, selama proses penjodohan harus dipantau terus perkembangan, supaya burung jantan dan betina tidak sampai saling menyerang,” pesannya.
Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...
Supaya proses penjodohan lancar dan burung cepat berproduksi, yang harus mesti diperhatikan adalah umurnya. Umur induk betina minimal 9 bulan, lebih baik lagi 1 tahun. Sedangkan burung jantan sebaiknya berumur minimal 1 tahun, lebih baik lagi 1,5 tahun.
“Apabila burung jantan dan betina sudah cukup umur, tentu sudah siap kawin dan berproduksi. Namun, selain faktor umur, kita juga harus melakukan seleksi terhadap kualitas induk jantan dan betina, karena tujuannya kan menghasilkan anakan berkualitas,” jelas Om Fathulloh.
Setiap petak kandang mempunyai ukuran panjang 2 meter, lebar 1,5 meter, serta tinggi 2 meter. Rangka kandang terbuat dari aluminum, sedangkan dinding-dindingnya dari tripleks. Hanya pada dinding depan saja yang terbuat dari kawat ram. Bagian lantai diplester semen.
Berbeda dari kandang breeding murai batu lainnya, bagian atas kandang ternak Shanti BF tetap tertutup. Karena dinding depannya bersifat terbuka (dari kawat ram), suasana di dalam kandang tetap terang.
Di dalam kandang juga disediakan beberapa perlengkapan seperti bak mandi yang selalu diganti airnya, tanaman dalam pot sebagai penyejuk, dan kotak sarang yang ditempatkan di bagian atas kandang.
Piyikan murai batu yang baru menetas dibiarkan dalam perawatan induknya sampai umur 7 hari. Pada hari ke-8 dilakukan pemanenan, di mana anakan murai batu dipindah ke dalam boks yang dilengkapi lampu penghangat.
Selama di dalam boks, anakan diloloh dengan adonan voer dicampur jangkrik halus yang sudah dibersihkan bagian kepala dan kakinya. Perawatan terus dilakukan hingga anakan belajar makan sendiri (biasanya umur 1 bulan).
Setelah berumur 1 bulan, trotolan murai batu mulai diperkenalkan jenis pakan yang lain seperti ulat hongkong dengan porsi tertentu. Hal ini sekaligus melatih anakan murai agar rajin makan.
Sebagai penghobi burung kicauan, ada kepuasan tersendiri bagi H Fathulloh ketika dia berhasil memasangkan murai batu hingga berjodoh dan bisa menghasilkan anakan-anakan yang nantinya moncer di lapangan. (d’one)
SHANTI BIRD FARM JAKARTA
Alamat lengkap dan nomor kontak, klik di sini.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.