H Said termasuk salah seorang tokoh perburungan di Blok Timur. Sebagai pemain, kicaumania yang satu ini memiliki sejumlah gaco hebat, antara lain murai batu Israel dan Bintang Jagat, serta cucak ijo Bosky.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sebagai organisatoris, nama H Said juga sangat kondang di Kabupaten Gresik. Saat ini dia menjadi ketua Pelestari Burung Indonesia (PBI) Cabang Gresik, serta ketua Gagak Sakti BC Gresik.
Di sejumlah daerah, saat ini muncul persaingan di antara pemilik gantangan serta antara event organizer (EO) yang satu dan EO lainnya. Persaingan tersebut terkadang tidak sehat, bahkan saling menjatuhkan.
Suka atau tidak suka, lomba burung berkicau (termasuk skala latber dan latpres) menjadi ceruk ekonomi yang menggiurkan jika berhasil mendatangkan banyak peserta.
H Said tak ingin kondisi tersebut terjadi di Gresik. Itu sebabnya, dia menyiapkan agenda bersama seluruh pemilik gantangan di Kabupaten Gresik untuk membuat kesepakatan yang bersifat win-win solution agar tak saling merugikan.
“Saat ini di wilayah Gresik terdapat 16 gantangan. Para pemilik gantangan pun setuju dengan ide agenda bersama. Salah satu poinnya adalah penyesuaian jadwal latihan maupun even lainnya agar tidak saling berbenturan,” ujar Om Said.
Point lainnya adalah penetapan jarak dan lokasi antara gantangan yang satu dan lainnya. Tujuannya agar lokasi gantangan tidak terpusat pada wilayah tertentu, serta bisa menyebar ke berbagai wilayah lainnya di Kabupaten Gresik.
Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...
Bayar pajak dari penjualan tiket
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Om Said juga memberi teladan yang baik mengenai pengelolaan gantangan. Gagak Sakti BC, misalnya, sudah resmi didaftarkan ke pemerintah sebagai salah satu badan hukum resmi.
Pengesahan Gagak Sakti BC sebagai badan hukum ini juga diketahui berbagai institusi pemerintahan, termasuk Ditjen Pajak, Polri, dan sebagainya.
Dengan demikian, semua pendapatan dari penjualan tiket pun selalu dilaporkan ke instansi terkait untuk pembayaran pajak.
“Jadi peserta lomba secara tidak langsung membantu pendapatan daerah melalui pajak pembelian tiket. Jumlah pajak yang dibayarkan adalah sepuluh persen dari harga tiket. Kita harus membuktikan jika para kicaumania tidak sekadar memuaskan hobinya, tapi juga membantu pembangunan,” tutupnya. (Endar Wardhana)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.