Anis merah Tarantula milik Om Gunadi (Squad 215 BC): Siang-malam di kandang umbaran

KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Pamor burung anis merah di arena lomba mulai bangkit kembali. Persaingan pun makin panas, tidak terkecuali di wilayah Jabodetabek. Salah satu jawara yang layak diperhitungkan adalah anis merah Tarantula milik Om Gunadi (Squad 215 BC).

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Om Gunadi merawat anis merah Tarantula sejak masih trotolan. Sebab, bagi dia, kepuasan seorang kicaumania adalah bisa mencetak burung juara dari tangan sendiri. “Saya merawatnya sejak masih anakan, karena pada dasarnya memang hobi,” jelas Om Gunadi.

Merasa Tarantula memiliki prospek cerah, dia nekat melombakannya saat burung belum mengalami mabung pertamanya. Ternyata anis merah Tarantula sudah mampu menuai prestasi, bahkan sampai beberapa kali.

Beberapa kontes akbar juga pernah dimenanginya, antara lain Tangerang Kota Cup bersama Juri-juri NzR di Harkot Cimone, Tangerang, 25 Februari lalu. Saat itu Tarantula tampil sebagai runner-up.

Om Gunadi
Om Gunadi bersama anis merah Tarantula andalannya.

Yang menarik, Om Gunadi merawat anis merah Tarantula tanpa mengandalkan settingan tertentu, seperti yang biasa dilakukan para pemain lainnya. Dia merawat burung apa adanya, baik perawatan harian maupun menjelang berlomba.

“Saya sendiri malah nggak terlalu faham mengenai perawatan burung. Ngerawatnya asal-asalan saja, toh burung juga mau jalan di lapangan,” ujar lelaki asal Ngawi ini.

Hal itu juga diterapkannya kepada murai batu Cakra Ningkrat andalannya. Meski kerap meraih gelar juara, sebenarnya Cakra Ningrat juga dirawat seadanya, tanpa settingan khusus.

Anis merah Tarantula dibeli Om Gunadi dari seorang pengepul. Saat itu ada enam ekor trotolan anis merah. Tiga di antaranya diborong rekan Om Gunadi.

Dari tiga ekor yang tersisa, dua diambil orang lain, sehingga tinggal satu ekor dan dibeli Om Gunadi. Boleh dibilang, Om Gunadi membeli Tarantula tanpa melalui seleksi apapun, karena memang tinggal tersisa satu ekor saja.

Lazimnya merawat anakan burung, dia hanya memberi pakan sekenyangnya, termasuk extra fooding (EF). Ketika berumur sekitar lima bulan, atau lepas bulu trotol, Tarantula sudah mulai belajar bunyi ngeplong.

“Saat itu, burung sempat saya titipkan di kios burung milik teman, sampai akhirnya belajar teler. Kok gayanya bagus nih, tipe doyong. Volumenya keras, suaranya juga kasar-kasar saat bunyi sambil teler. Kata teman saya, ini burung prospek, sehingga saya bawa pulang kembali,” ungkapnya.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Sehari-hari ditempatkan di kandang umbaran

Sejak dirawat sendiri di halaman belakang rumahnya, kawasan Sawangan, Depok, Tarantula sehari-hari ditempatkan di kandang aviary berlantai tanah. Di dalamnya terdapat pepohonan mini.

Kandang aviary berbahan kawat dan berukuran 1,5 x 3 m3 (tinggi 2,5 meter) itu tak ubahnya seperti kandang umbaran bagi anis merah Tarantula. Burung bebas berkeliaran dalam ruang lebih luas, serta bisa terbang dari sudut kandang yang satu ke sudut lainnya.

cara merawat burung anis merah
Anis merah Tarantula sehari-hari di kandang aviary, sekaligus tempat umbarannya.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Justru kebebasan bergerak itulah yang membuat Tarantula tumbuh sehat, selalu riang, yang berarti makin rajin berkicau. Iseng-iseng, Om Gunadi membawanya sebuah even lokal.

“Saya pindahkan dulu burung ke sangkar lomba. Ternyata Tarantula tidak berontak. Bahkan dia kerja bagus di atas gantangan. Saat itu masuk daftar juara, meski belum nomor satu,” tutur Om Gunadi.

Turun di even berikutnya meraih juara kedua. Sejak itu, anis merah Tarantula mulai aktif dimainkan dalam berbagai even, termasuk even nasional, dan prestasinya terus meningkat. Kini Tarantula telah berumur 1 tahun lebih sedikit.

“Setelah lomba, burung kembali saya masukkan ke kandang umbaran. Mandi dan jemurnya otomatis juga di kandang umbaran. Hanya kalau mau lomba, maka beberapa hari sebelumnya saya pindahkan ke sangkar lomba”.

Mengenai exta fooding, Om Gunadi tak punya patokan pasti. Jangkrik biasanya hanya diberikan pada pagi dan sore hari, masing-masing satu ekor. Cacing tanah pun diberikan kalau sempat. (d’one)

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.