Populasi burung ciblek di alam liar terus menyusut, akibat berkurangnya habitat mereka dan maraknya perburuan liar. Untuk menjaga kelestariannya, dibutuhkan kepedulian para kicaumania melalui upaya penangkaran. Sebagai panduan, khususnya bagi pemula, berikut ini cara beternak burung ciblek.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Burung ciblek memiliki postur tubuh kecil. Namun suara kicauannya sangat disukai para kicaumania. Selain dipelihara sebagai kelangenan, burung ini juga kerap digunakan sebagai masteran maupun dilombakan.
Ada beberapa jenis burung ciblek yang popular di kalangan kicaumania, antara lain ciblek kebun dan ciblek gunung. Kedua jenis tersebut memiliki suara lantang, dan irama cepat seperti suara tembakan (suara ngebren). Tak heran jika ciblek kebun dan ciblek gunung sering dilombakan, sekaligus dijadikan sebagai burung masteran.
Dulu kita kerap menjumpai burung ciblek mampir ke kebun dan pekarangan rumah. Kini, kondisinya jauh berbeda. Hal tersebut akibat maraknya perburuan ciblek di alam liar, serta menyusutnya luas areal perkebunan dan hutan yang menjadi habitatnya.
Karena itu, kita perlu menjaga kelestarian ciblek di alam liar dengan cara:
- Menghentikan perburuan ciblek di alam liar
- Melakukan penangkaran / breeding
Sampai saat ini memang belum banyak orang yang menangkar burung ciblek. Namun hal ini harus mulai digalakkan, terutama oleh para kicaumania sendiri.
Persyaratan sebelum beternak burung cublek
Ada beberapa persyaratan yang diperlukan jika Anda berminat beternak burung ciblek, antara lain:
- Memiliki minimal sepasang burung ciblek dewasa dan dalam kondisi siap kawin.
- Induk / calon induk harus bertubuh sehat, tidak memiliki cacat fisik, dan diusahakan sudah jinak.
- Selain itu, induk harus cukup umur. Idealnya, umur induk jantan maupun betina lebih dari 1 tahun.
- Lokasi / kandang ternak berada di tempat aman dan jauh dari gangguan.
- Persiapkan pula mental Anda: sabar, ulet, dan tidak mudah menyerah.
Proses penjodohan burung ciblek
Jika semua persayaratan sudah ada, segera memulai proses penjodohan, jika ciblek jantan dan berina memang belum berjodoh. Berikut ini tips menjodohkan burung ciblek:
- Siapkan kedua calon induk (ciblek jantan dan ciblek betina) dalam sangkar masing-masing.
- Selama di dalam sangkar, burung diberi suplemen BirdMature, untuk mempercepat kondisi birahi. Suplemen ini sekaligus bisa meningkatkan fertilitas dan daya tetas induk, serta meningkatkan kualitas kesehatan anakan / piyik yang dihasilkannya. Produk ini dapat diperoleh di agen Om Kicau terdekat di kota Anda.
- Setiap pagi, burung dikeluarkan untuk diembunkan.
- Setelah matahari terbit, kedua ciblek dimandikan hingga basah kuyup, lalu dijemur dalam jarak berdekatan agar saling mengenal.
- Usai dijemur, kedua sangkarnya disimpan di tempat teduh, namun tetap dalam jarak berdekatan.
- Siang hingga sore harinya, kedua sangkar digantang dalam jarak berjauhan, tapi dengan posisi saling melihat.
- Malam harinya, gantang kedua sangkarnya secara berdempetan, dengan posisi tenggeran sejajar.
Selama proses tersebut, Anda bisa melakukan pencatatan maupun pengamatan terhadap perilakunya. Kalau burung jantan makin gacor dan betina membalasnya dengan gerakan sayap bergetar (ngleper), berarti proses penjodohan hampir berhasil.
Begitu pula jika pada malam hari keduanya tidur saling berdekatan, maka dalam waktu tidak lama lahi, keduanya bisa dimasukkan dalam kandang ternak yang telah disiapkan.
Tahap ini pun masih memerlukan pengamatan lebih lanjut, terutama untuk melihat perilaku keduanya ketika berada dalam satu sangkar / kandang ternak. Jika salah satu induk bersikap agresif / terlalu galak, maka segera dipindah ke sangkar terpisah, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Proses penjodohan perlu diulang dari awal.
Tanda-tanda induk sudah berjodoh dan siap kawin adalah tidak ada lagi perilaku agresif dari burung jantan maupun betina. Selain itu, keduanya selalu terlihat bersama-sama, baik saat mengambil pakan dari cepuk maupun ketika tidur pada malam hari.
Perawatan induk burung ciblek
Jika induk jantan dan betina sudah terpantau kawin, tahap selanjutnya adalah memasukkan bahan sarang ke dalam kandang ternaknya. Tahap ini biasanya berlanjut dengan perilaku burung betina yang rajin memunguti bahan sarang, lalu menyusunnya di tempat yang sudah disediakan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Jika sudah terlihat perilaku tersebut, sekitar 1-2 minggu kemudian, induk betina akan segera bertelur. Pada masa ini, kebutuhan pakan tambahan / extra fooding (EF) harus ditingkatkan. Pemberian multivitamin (misalnya BirdVit) juga tidak boleh dilupakan.
Perlu diketahui, ketika induk ciblek selesai meletakkan telur-telurnya dan mulai mengeram, maka lokasi sarang harus benar-benar aman dari gangguan, baik dari manusia maupun hewan liar. Gangguan bisa membuat induk betina akan mengabaikan, bahkan membuang, telur-telurnya sendiri.
Proses pengeraman biasanya berlangsung selama 10 – 12 hari. Setelah menetas, kebutuhan pakan induk harus lebih ditingkatkan, terutama pemberian kroto dan potongan kecil tubuh jangkrik.
Beberapa tulisan berikut ini bisa menjadi bahan pegangan rekan-rekan kicaumania selama proses penangkarannya:
Demikian panduan awal cara beternak burung ciblek. Selamat mencoba, semoga berhasil.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.