Perawatan serindit Gilo Babi orbitan Om Dwi Afriadi (Adal-Adal SF Palembang)

Serindit Gilo Babi termasuk salah satu langganan juara di wilayah Palembang dan sekitarnya. Gaco orbitan Om Dwi Afriadi (Adal-Adal SF) ini bahkan pernah dua kali mencetak quintrick (lima kali juara 1) dalam Latber Blok Canary dan Ronggolawe Jakabaring.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Sebenarnya, serindit Gilo Babi jarang bunyi di rumah. Bahkan ketika di bawa ke lapangan, baik dalam latber maupun lomba, burung tetap saja anteng dan jarang bunyi. Gilo Babi justru sibuk makan dan mandi sendiri.

“Tetapi ketika mau naik gantang, saya pancing dengan audio mp3 suara burung serindit. Gilo Babi langsung bunyi. Bahkan dia lebih sering bunyi duluan daripada lawan-lawannya, dan berlangsung hingga akhir lomba, tanpa jeda,” kata Om Dwi kepada omkicau.com.

Selain itu, serindit Gilo Babi juga tidak pernah over birahi saat naik gantang, meski di sekitarnya ada serindit betina. Hal inilah yang membuatnya kerap menjuarai lomba.

Prestasi serindit Gilo Babi memang luar biasa, karena hampir semua even besar pernah dimenanginya. Om Dwi juga rajin menurunkannya dalam even-even latber dan latpres di Palembang dan sekitarnya. Berikut ini daftar panjang kemenangan serindit Gilo Babi.

Even Lomba:

• Palindra Cup (double winner / 2 kali juara 1).
• Piala Ampera (double winner).
• Bupati Cup OKI 2017 (juara 1).
• Kapolres Cup Banyuasin (juara 1).
• Road To Palembang Award Cup (juara 1).
• Palembang Award (juara 1).
• Piala Ampera / Anniversary BLSF 2 (juara 1).
• Kizha Cup (juara 1).
• Launching Lapangan Wong Palembang (juara 1).
• Pagi Sore Cup 2 (juara 1).
• Gebyar THR Ramadhan II (juara 1).
• Launching Lapangan Flexy (juara 1).
• RM Sederhana Cup / Road to Toyota Cup 2017 (juara 1).
• Biru Langit SF 2017 (juara 1).
• Pesta Akhir Tahun Independen Sumsel (juara 1).
• Launching Lapangan Gelora Berkicau bersama Juri BnR (juara 1).
• Launching Radja Garuda Nusantara Sumsel (juara 1).
• HUT PT Kantong Asoy Cup (juara 2).
• Songket Team Cup (juara 2).
• Piala Ebod Jaya (juara 2).
• KMS Cup I (juara 2).

Even Latpres:

• Latpres Anniversary DPC Oriq Muba (juara 1, 1).
• Latpres Road to Piala Sriwijaya Cup 1 (juara 1).
• Latpres Maha Karya (juara 1).
• Latpres Opi Mall (juara 2).

Even Latber:

• Latber Blok Canary (quintrick / 5 kali juara 1).
• Latber Ronggolawe Jakabaring Palembang (quintrick).
• Latber di Abihasan (quattrick / 4 kali juara 1).
• Mega Latber Rian Futsal (juara 1).
• Latber rutin Seberang Ulu (juara 1).
• Latber Abi Hasan (juara 1).

Om Dwi Afriadi baru mendapatkan serindit Gilo Babi tahun lalu. Saat itu dia jalan-jalan ke kios burung Mang Abdul, yang lokasinya tak jauh dari rumahnya.

“Kondisinya waktu itu enggak terawat. Kaki penuh jamur, badan kurus, bulu kusam. Tak lama duduk di kios burung itu, Gilo Babi bunyi. Saya pancing pakai bunyi serindit via ponsel, eh burung makin gacor,” jelas Om Dwi.

Karena tertarik, dia menawar Gilo Babi seharga Rp 250.000. Namun burung tidak langsung diambilnya. Dia tunggu dan pantau sampai seminggu untuk memastikan prospek dan tidaknya. Setelah seminggu dipantau dan nego dengan penjual, akhirnya deal dengan harga Rp 200.000, bonus dua tangkringan jati.

Setiba di rumah, Om Dwi langsung merawatnya secara intennsif. Setiap hari, burung diberi pisang dan milet putih. Dua hari sekali diberi madu. Kakinya disemprot dengan obat khusus.

Perlahan-lahan, serindit Gilo Babi kembali normal dan sehat. Jamur di kakinya pun hilang. Kebetulan waktu itu ada even Anniversary Tak Gendong BC di Asrama Haji Palembang.

“Tanpa pikir panjang, saya bawa Gilo Babi. Enggak mengharap menang, cuma mau tes mental di lapangan. Eh, pas dia turun lomba, ternyata masuk lima besar dari 25 peserta. Pesertanya tak hanya dari Palembang,” kenang Om Dwi.

Prestasi perdana itu diraih serindit Gilo Babi ketika baru dua pekan dibelinya dari kios burung Mang Abdul. Om Dwi pun girang bukan kepalang. Sejak itu, Gilo Babi makin sering dilombakan, dan dalam waktu setahun lebih sudah meraih bejibun prestasi.

Tips perawatan serindit Gilo Babi

Perawatan harian (Senin – Kamis):

• Pakan utama berupa milet putih kiloan.
• Tiga hari sekali, burung diberi pisang atau pepaya.
• Air minum wajib diganti, dan harus sudah dimasak.
• Kerodong hanya diterapkan pada malam hari saja.

Perawatan H-2 (Jumat):

• Pagi hari, burung diembunkan.
• Selanjutnya, burung dijemur selama 30 menit.
• Habis jemur, burung mandi semprot, lalu dianginkan selama 30 menit.
• Burung full kerodong (pagi dan malam).

Perawatan H-1 (Sabtu):

• Perawatan seperti H-2.
• Burung dijemur saja (tanpa mandi dan pengembunan).

Perawatan Hari-H (Minggu):

• Perawatan kembali seperti H-2.
• Tiga sesi sebelum naik gantang, kerodong dibuka. Burung dipancing suara serindit dari mp3.
• Saat mau naik gantang, tempat pakan dan air minum dicabut. Sisa pakan maupun kotoran di dasar sangkar juga dibersihkan, agar burung fokus berlaga.

Berkat prestasi yang luar biasa, banyak kicaumania yang berminat meminang serindit Gilo Babi. Penawaran tertinggi sudah mencapai Rp 4 juta. Tetapi burung tidak akan dijual, karena banyak kenangan dan prestasi sejak pertama mengikuti lomba.

Om Dwi yang juga karyawan BUMN berpesan kepada para kicaumania pemula, agar tidak minder merawat burung yang harganya tak seberapa.

“Burung juara itu harganya nggak mesti selangit. Contohnya Gilo Babi, saya beli hanya 200 ribu, tetapi rajin berprestasi. Yang penting sayangi burung, rawatlah dengan konsisten,” tandas Om Dwi. (neolithikum)

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.