KETIK DI KOLOM BAWAH INI 👇🏿 SOLUSI MASALAH BURUNG YANG PINGIN ANDA CARI…

Site Title: Bird Club
Site Description: Hobi Burung Kicauan, Penangkaran dan Agrobisnis
Site Owner: Duto Sri Cahyono
Address: Ngabeyan RT 03 RW 02 Kartasura
City: Sukoharjo
State/Province: Central Java
Postal/Zip Code: 57165
Country Indonesia
Phone Number: +6285327286699
Public E-Mail : dutosricahyono@yahoo.com

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

ANY CHARACTER HERE

DUTO”S CURRICULUM VITAE

WORK EXPERIENCES:

2008-2011:

Website Project Manager: JogjaNews.Com, BanyumasNews.Com, OcKaligis.Com, Gantolle.Com, OmKicau.Com, SoloRayaOnline.Com, LintangSongo.Com, SangkarBurung.Com, SoloSouvenir.Com etc.

2007-2011

1.       Consultant for Feasibility Study of Tanah Liat TV Purworejo

2.       Consultant for Feasibility Study, Marketing and HRD of Karavan FM Solo

3.       Consultant for Feasibility Study, Marketing and HRD of Jimbaran FM Solo

4.       Consultant for Feasibility Study of Hiz FM Solo

5.       Consultant for Feasibility Study of MTA FM Solo

6.       Consultant for Feasibility Study of MTA TV Solo

7.       Consultant for Feasibility Study of SOLOPOS FM Solo

8.       Consultant for Feasibility Study of Immanuel FM Solo

9.       Consultant for Feasibility Study of Buana Asri FM Sragen

10.   Consultant for HRD Management of Be-HATI Skin Clinic, Care and Estethics.

11.   Consultant for Feasibility Study of Khalada FM Batu, Wonogiri

12.   Consultant for Feasibility Study of Wayang FM Solo

2007

Consultant for HRD Management of Penimo (Network Outlet of  Moslem Fashion)

2006 – 2007

Director of GriyaGawe, Center for Jobs Information and Career Development (Solo)

2004 –  2006 – General / Station Manager SOLOPOS FM (Solo)

2000 –  2004 – Managing Editor of SOLOPOS (Solo)

1997 –  2000  – Editor of SOLOPOS (Solo)

1990 – 1996  – Reporter & Editor of Suara Merdeka (Semarang)

1986 – 1989  – Reporter & Ass Editor of KR (Jogjakarta)

1985 – 1986  – Reporter & Announcer of Universitaria of RRI Jogjakarta

ACHIEVEMENT AWARD:

1.       1st Winner Award of Letter Writing Ayahbunda Magazine

2.       1st Winner Award of Children’s Day Article Writing

3.       2nd Winner Award of HIV/AIDS Reporting

4.       2nd Winner Award of Telecommunication Article

5.       2nd Winner Award of Nationalism Article Writing

6.       2nd Winner Award of Rural Development Writing; etc

LAST EDUCATION:

1989 – S1 Communication Department of Gadjah Mada University, Jogjakarta.

COURSES:

Human Resources Management (Prasetiya Mulya Jakarta; Dale Carnegie, etc), Effective Leadership (Prasetiya Mulya Jakarta); Professional Business Management (BMC); Study of USA’s General Election (Centre for American Studies UI); Study of Gender Issues (LP3Y); Study of Consumerism (YLKI); etc

============================

DARI MANA BERAWAL?

Berawal ketika duduk di bangku SMA di Temanggung, sebuah kota kecil yang cukup dingin di lereng Gunung Sumbing-Sindoro, Jawa Tengah. Keinginan itu tiba-tiba saja muncul: aku pengin jadi wartawan. Maka, semenjak itulah aku mencoba merintis jalan demi terwujudnya cita-cita tersebut. Selepas SMA, 1983, masuklah aku ke Publisistik UGM yang kemudian berubah jadi Jurusan Ilmu Komunikasi.

(Pilihan itu salah kaprah, sebab untuk jadi wartawan, tak harus lewat pendidikan formal macam itu ternyata…).

Pada tahun kedua (atau ketiga…) aku mulai terjun menjadi seorang jurnalis, ketika secara “untung-untungan” aku diterima menjadi reporter sekaligus penyiar Acara Universitaria dan Alam Pelajar di RRI Nusantara II Yogyakarta bersama teman seangkatan, Erwin Kurniadi (almarhum… , aku rindu suara serak-serak basahmu kawan…) dan Haeny Relawati (belakangan jadi Bupati Tuban).

Berjalan setahun di RRI, aku mulai merambah koran. Aku mulai senang menulis opini di koran Kedaulatan Rakyat. Karena tidak puas sekadar jadi penulis opini, aku nekat melamar dan diterima menjadi wartawan di sana.

Gara-gara seneng mendapat uang dari menulis, aku terlambat mengerjakan skripsi. Baru tahun 1989 aku lulus (itupun setelah ada dorongan moral dari Ardiastuty, seorang wanita yang aku cintai, yang kini menjadi ibu dari tiga anak-anakku).

Selepas dari UGM, karena dorongan orang tua, aku pun melamar ke Unair Surabaya sebagai dosen. Segala persyaratan terpenuhi, kemudian mengikuti pra-jabatan, diterima dan mendapat panggilan dari BAKN. Eh, aku malah “melarikan diri” karena tertarik lagi untuk menekuni dunia jurnalistik.

Semula aku ingin kembali ke KR. Tapi awal 1990-an itu sebagian besar teman-teman di KR sudah hengkang ke Yogya Pos (Grup Prioritas milik Surya Paloh yang kemudian menjadi Media Group).

Kebetulan ada rekrutmen wartawan di Suara Merdeka Semarang. Mendaftarlah aku ke sana. Masuk. Dan mulailah kehidupanku sebagai seorang jurnalis. Selama enam tahun berikutnya aku bergabung dengan media ini. Mulai dari menjadi wartawan kota, aku kemudian menjadi redaktur sejumlah desk, dan terakhir sebagai redaktur opini.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis... Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk Android di Google Play Dapatkan Aplikasi Omkicau untuk iPhone di App Store

Sebagai sebuah organisasi media, Suara Merdeka aku anggap bagus. Kekeluargaan antar-karyawan di sana terasa kental sekali. Tetapi semua itu aku tinggalkan karena timbul rasa jenuh ketika aku sadari bahwa jabatan redaktur sebenarnya adalah jabatan “manajer”. Kalau boleh memilih, maka aku ingin menjadi seorang jurnalis di lapangan. Kejenuhan itu mendorongku keluar dari Suara Mereka yang sesungguhnya (sampai saat ini) aku rasakan sebagai sebuah “rumah-kantor”, sebuah kantor yang memberikan perasaan adhem dan ayem bak rumah sendiri.

Sekeluar dari SM (tahun 1996), aku mencoba menggeluti usaha concrete industry (pembuatan paving block, batako, buis beton, dll) kecil-kecilan. Tetapi usaha itu akhirnya aku tinggalkan karena tarikan dunia jurnalistik kembali aku rasakan.

Tahun 1997, kelompok Bisnis Indonesia mendirikan koran SOLOPOS dan sedang melakukan rekrutmen untuk reporter dan redaktur. Jadilah aku masuk dan menjadi redaktur di sana; dan menjadi bagian kecil dari tim “babat alas”.

Pada tahun 2000, aku didaulat untuk menjadi redaktur pelaksana. Selama tiga tahun jabatan itu aku pegang. Pada tahun 2003, SOLOPOS mendirikan anak perusahaan –Radio SOLOPOS FM. Dan aku pun diminta pimpinan untuk membentuk tim “babat alas”. Jadilah aku Station Manager Radio.

Selama tiga tahun berkutat di radio, aku mendapatkan banyak pelajaran. Di sana juga berkesempatan bertemu secara intensif dengan banyak orang di depan corong radio.

Wawancara dengan SBY ketika beliau mampir ke Radio SOLOPOS
Wawancara dengan SBY ketika beliau mampir ke Radio SOLOPOS
Di sebelah kanan saya adalah bos saya, Danie H Soe'oed, saat saya masih menjadi GM SOLOPOS
Di sebelah kanan saya adalah bos saya, Danie H Soe’oed, saat saya masih menjadi GM SOLOPOS

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Kebosanan toh akhirnya melanda. Maka aku pun mulai rasan-rasan dengan bosku, Danie H Soe’oed, bahwa aku pengin mengundurkan diri. “Memangnya mau kemana kamu?” Maka aku ceritakan apa yang aku rasakan sampai-sampai aku kemudian bilang, “Kalau boleh memilih Pak, sebenarnya saya pengin jadi wartawan di lapangan saja, entah itu di radio ataupun koran.”

Tetapi memang, itu adalah permintaan yang mustahil terpenuhi, kecuali kalau memang ingin merusak tatanan manajemen, bahwa orang harus menurut apa yang diputuskan manajemen untuk mengerjakan fungsi apa pada posisi struktural apa.

Jadilah aku mengundurkan diri setelah diberi kesempatan sekitar 1,5 bulan oleh si bos untuk berpikir ulang.

Sekeluar dari SOLOPOS, aku bersama sejumlah kawan mendirikan lembaga informasi kerja dan pengembangan karir GriyaGawe, yang dalam kesehariannya kemudian dikomandoi oleh Mas Aji dan Mas Abu Bakar. Pada tahun pertama, GriyaGawe berkantor di Griya SOLOPOS, dan kemudian pindah ke Jl. Dewi Sartika No 8 Solo.

Dan sekarang, inilah aku menjadi “pengamen”….. “Mengamen” kesana-kemari sambil menulis di sana-sini; menulis apa pun yang menurut aku perlu aku tulis. Hingga saat ini aku sudah “mengamen” di beberapa tempat, antara lain di Kelompok Usaha Penimo, yakni sebuah industri sandang dan jaringan pemasaran busana muslim, yang berpusat di Wedi, Klaten, sebagai konsultan manajemen/pemasaran. Karena pemilik usaha Penimo juga ingin membuat radio, maka aku juga diminta untuk melukan studi kelayakan usaha dan membuatkan laporan studi kelayakan untuk keperluan pengajuan izin penyelenggaraan penyiaran (IPP).

Pada saat yang sama, aku juga menyelesaikan studi kelayakan untuk radio MTA FM Solo, SOLOPOS FM (mengamen kok di radio yang tadinya aku pimpin ya, hehehe…), serta menjadi konsultan SDM dan marketing untuk Karavan FM dan Jimbaran FM (juga di Solo) dan sejumlah radio swasta maupun publik lainnya, dan terakhir adalah konsultan studi kelayakan pendirian televisi di Purworejo. Untuk yang terakhir ini, malah aku didaulat untuk menjadi general manager sampai urusan selesai dan bisa aku serahkan kembali kepada sang empunya proyek.

Duto’s Gank

Ardiastuty (Isteri), Cerlang Onasti Cemerlang, Gilang Taqwa Gemilang, Terang Cahaya Benderang (anak-anak).

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

29 Comments

    • Hehehe, sebaiknya jangan. Nanti nyandu, gawat…
      Bagaimana kabar keluarga? Baik-baik saja kan?
      Main saja ke rumah Dik. Beberapa teman SOLOPOS yang suka burung juga sering mampir ke Kartasura loh.
      Salam.

  1. Mantaff om,,,,,,,
    Banyak Kerjaan, Banyak Pengalaman, Banyak Ilmu…
    Dan Ilmunya gak dipendem juga ….
    Wah Lengkap sudah Keuntunga yang didapat ….
    Anda benar2 menjadi Motivasi BESAR bwt saya, selagi masih muda….

  2. Mas Duto, aku kangeeeeeeeeen. Terakhir kali ketemu makan soto di daerah Bantul tahun 2009. Pengen cerita banyak, tapi sementara ini cukup ini saja: anakku sekarang dua dan yang mbarep insya Allah sudah masuk TK or PAUD.

    Wis, selebihnya ta tulis via surat aja ya ben terkesan klasik. :))

  3. Salam Om Duto, saya penggemar burung dan lagi nyari burung Wiwik/Kedasih yang suaranya mendayu-dayu itu !

    Sependapat sama Om yang bilang diatas,
    “untuk jadi wartawan tak harus melalui pendidikan macam itu….!”
    ^
    Bnr bgt Om, jaman sekarang ngga nyambung, saya pernah kuliah di Fikom-Jurnalistik IISIP Jakarta, sekarang malah wiraswasta, teman-teman se angkatan juga banyak yang ngga nyambung kerjaannya….

    Oke Om, numpang absen ninggalin jejak !

  4. salam hangat, om duto. Terima kasih sudah memberikan ilmu2 yang bermanfaat, dengan pengalaman om duto yang cukup luas..benar2 membuat saya jadi..semangat untuk mendapatkan segala sesuatu-nya yang saya inginkan. Sukses selalu..dan salam untuk keluarga

  5. Salam sejahtera Om Duto.. Terimakasih banyak atas informasi dan ilmu yg anda shared yg sangat berguna bagi kita semua. Tetap sehat selalu dan berkarya. Goodluck & Success for You. Allah Bless You. Amiin

  6. Om sukoharjo tu msuk solo pa jogja,om duto pnya trotolan Mb lmpung sper g umur1bln.klo pnya sya bli,sya lg cri2 1bln g dpt2.pgenya ke breder mb tp g tau dmna?

Sampaikan Pertanyaan / Komentar Anda.