Banyak teman di blog ini maupun di forum website kicaumania.or.id menganggap saya sebagai pakar dalam perburungan. Pasalnya, saya sedemikian cepat dalam menjawab berbagai persoalan burung yang bahkan saya sendiri belum pernah melakukan perawatan burung seperti itu.
Saya sering kikuk karenanya, tetapi karena masih juga banyak yang beranggapan demikian, makanya saya terima sajalah… begitu saja kok repot ya….
Untuk diketahui, sebenarnya saya hanyalah penghobi burung biasa yang banyak gagal dalam merawat burung maupun dalam penangkaran. Karena berbagai kegagalan itu, maka saya selalu penasaran untuk mencari jawabnya ke para penghobi burung lain atau juga ke para penangkar yang tersebar berserak di Solo dan sekitarnya.
Tetapi alih-alih saya bisa merawat burung dengan bagus, eh malah saya sudah jenuh bermain burung secara langsung. Kalaupun ada beberapa burung di rumah sekarang ini, yang banyak merawat malah orang rumah. Saya ke mana? Lha asyik ngobrol dengan Anda seperti inilah hehehe….
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dari suka ngobrol
Juga, karena kebetulan profesi saya dulu adalah jurnalis, saya punya hobi ngobrol dan menuliskan apa yang jadi topik obrolan.
Dari tulisan saya itu, orang kemudian bertanya kepada saya mengenai pernak-pernik soal burung. Makin lama pertanyaan “makin berat”. Hal itu membuat saya penasaran dan selalu ingin mencari jawaban.
Mulailah saya menggali apa yang pernah saya lakukan dulu dengan burung2 saya, dan juga terutama sekali, menggali ilmu dari para penghobi dan penangkar di berbagai tempat.
Mulailah saya memahami berbagai karakter burung berdasar tuturan para kicaumania di berbagai tempat itu, dan meng-cross-check-kan dengan pengalaman saya selama ini, tentang bagaimana merawat burung “secara baik dan benar”.
Akhirnya, karena senang “mencari” dan memberikan solusi ke teman2 lain, jadilah saya nyaris hapal dengan apa yang pernah saya sampaikan.
Nah, karena persoalan burung sebenarnya berkutat pada masalah yang hampir sama, maka saya selalu lancar memberikan jawaban meski tidak semuanya memuaskan para penanya. Hal itu tentunya mohon dimaklumi karena bagaimanapun juga, satu burung dengan burung lain pada dasarnya mempunyai karakter dan keunikan sendiri. Dengan demikian, meski persoalan yang muncul adalah sama, jawabannya belum tentu bisa dipakai secara universal.
Meski demikian, banyak juga yang berhasil mengatasi persoalan burung mereka atas dasar jawaban dari saya. Bukan hanya penghobi biasa, bahkan beberapa penangkar sering “berkonsultasi” dengan saya dan mereka sukses mengembangbiakkan tangkarannya.
Kelebihan saya dibanding para penghobi burung dan penangkar pada umumnya adalah bahwa saya mengumpulkan “semua pengalaman mereka” menjadi semacam “kamus di dalam kepala saya”, sementara penghobi lain dan penangkar hanya “mengumpulkan pengalaman mereka sendiri-sendiri”. Jadi tidak mengherankan kalau akhirnya saya menjadi “narasumber” untuk keperluan mereka.
Apa yang sata dapat dari “memberikan konsultasi” itu? Teman… itu pasti. Dan hal lainnya adalah bahwa pengetahuan saya tentang hal umum seputar perawatan burung bukan semakin berkurang, malah semakin bertambah.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Pertanyaannya, apakah saya memang bisa merawat burung juga bisa menangkar burung? Jawabannya bisa saya katakan “Tidak”. Tidak dalam artian bahwa saya tidak punya hal yang paling penting untuk dimiliki penghobi burung: kesabaran dan ketelatenan.
Seandainya saya punya kesabaran dan ketelatenan, insyaAllah saya pasti bisa mengembangbiakkan burung sebagaimana obsesi saya. Faktanya, mereka yang mengikuti apa yang saya katakan, sebagian besar berhasil dengan perawatan dan penangkaran burung mereka.
Pada akhirnya saya harus menerima kenyataan bahwa setiap orang punya makom sendiri-sendiri. Ada yang pintar merawat burung dan ada yang hanya pintar ngomong soal merawat burung. Nah, saya adalah orang yang kedua itu, hehehehe.
Dengan suka menulis di blog ini, saya hanya berharap pengetahuan yang ada di benak saya tidak mengendap sia-sia. Semoga ada teman yang bisa memanfaatkannya dan bisa berhasil dalam perawatan burung dan juga penangkaran.
Salam…