Masih berbicara mengenai pengaturan (setting) pakan, saya akan sekadar mengingatkan dulu mengenai beberapa hal.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Setting (ulang) pakan sebaiknya dilakukan hanya ketika burung: (a) selesai ngurak/ mabung/ molting; (b) sehabis sakit/ tidak bunyi dalam waktu lama; (c) ketika burung masih muda atau belum pernah disetting pakan dengan cara/ menu tertentu sebelumnya; (d) burung yang baru dibeli tanpa kita tahu sama sekali bagaimana setting pakan oleh pemilik sebelumnya. Kalau Anda bisa melacak pemilik sebelumnya, sangat saya sarankan Anda ketahui benar bagaimana pola dan menu pakan serta perawatan hariannya (mandi, jemur, kerodong dsb).

Di luar kondisi itu, setting ulang perlu dilakukan hati-hati karena kalau burung cuma sekadar kurang gacor; sering naik turun tangkringan ketika diadu; gacor tetapi tidak tahan lama kalau diadu dan sebagainya, tidak perlu disetting ulang. Sebab, kalau sekadar mencoba-coba, burung bisa menjadi lebih baik, tetapi juga bisa tambah jelek.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Yang namanya setting pakan (bisa mulai ganti merk pakan, ganti warna voer meski merk sama, penambahan extra fooding tertentu yang sebelumnya tidak pernah diberikan dan lain-lain) mungkin bagi kita sekadar melakukan sedikit perubahan. Tetapi, apa yang disebut sedikit itu, bisa jadi sangat besar pengaruhnya pada burung dan kadang pengaruh itu tidak pernah kita duga sebelumnya.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Risiko

Ada penghobi burung yang karena membaca majalah atau sekadar mendengar penuturan teman tertentu, memberikan kelabang ke murai batu miliknya sebagaimana dilakukan orang lain. Karena kelabang penuh protein dia berpengaruh menaikkan birahi burung, maka burung bisa menjadi lebih gacor.

Tetapi tanpa kita perkirakan sebelumnya, eh bulu burung malah pada rontok padahal menurut hitungan waktu normal, belum saatnya rontok. Nah, itulah contoh dampak burung yang tidak pernah kita duga sebelumnya.

Setting pakan dengan cara mengurangi kualitas dan/atau kuantitas pakan, umumnya tidak berdampak merugikan ketimbang setting pakan dengan cara menambahi kualitas dan/atau kuantitas pakan. Sebab ya itu contohnya, “penambahan” bisa berakibat burung masuk masa mabung sebelum waktunya, nglabrak-nglabrak atau maunya ngejar musuh saja ketika ditarungkan; atau bahkan cuma banyak lagak tetapi tidak keluar suara.

Untuk menstabilkan lagi burung yang sudah disetting “tambah”, umumnya relatif lebih menyibukkan plus merepotkan ketimbang setting “turun”.

Lalu bagaimana dan apa yang disebut setting tinggi dan setting rendah? Ikuti terus tulisan selanjutnya.

Salam…

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

-7.550085110.743895