Ini sekadar cerita pelepas penat.  Omong-omong  Selasa, 18 Mei 2010 sore, datang ke rumah saya seorang teman yang membawa sepasang murai batu milik seorang penangkar di Batujamus, Sragen, bernama Farid.  Konon, murai batu itu sudah produk empat kali, dan mau dijual karena yang empunya sedang gila berburu yorkshire; juga untuk ditangkarkan.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Sisi cerita lainnya, murai batu itu pernah  menang di sebuah lomba di Sragen. Nomer berapa, dia tidak ingat. Yah karena saya juga hanya mendengar ceritanya, menurut saya itu tidak penting. Yang jelas, saya memang pengin membuktikan sendiri kualitas murai tersebut.

“Tinggal di sini dulu saja enggak apa-apa,” kata teman itu.  Saya pun mengiyakan karena memang pengin mendengar suaranya.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Dilihat dari fisiknya, burung itu oke punya. Iseng-iseng saya memotretnya dengan kamera HP…. burem …. tetapi lumayan bisa menampilkan profilnya.

MB itu tergolong berekor panjang, tetapi karena lepas atau patah (saya belum mengecek benar) terlihat pendek meski dasar ekor panjang  lengkungnya sangat kelihatan (lihat di foto-foto). Kakinya hitam.

Dan suaranya, pada awalnya biasa saja, ngeban-ngeban. Tetapi begitu dia mulai memperdengarkan suara kecilannya… ternyata tajam memekakkan telinga.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Suara lovebird dan jangkrik dia suarakan dengan lancar. Suara isian lain, konon ada suara cucak jenggot, gereja kawin dan cililin. Tetapi hingga saya turunkan tulisan ini, saya belum mendengar suara isian itu keluar. Sebab, dia lebih banyak kejar-kejaran dengan murai betinanya yang tergolong ukuran panjang untuk MB betina.

Secara umum, saya percaya kalau murai batu jantan itu bisa moncer di lomba ditilik dari tembakan dan karakter suaranya. Juga percaya kalau burung ini adalah burung bedhol kandang karena masih saja akur terus dengan betinanya. Soal sudah produk empat kali, wallahu”alam.

Iseng-iseng saya telepun ke seorang teman di Sragen dan mengiyakan ada penangkar murai batu di Batujamus, bernama Farid. Dan hanya punya sepasang, dengan indukan burung jawara. Dan dia pun membenarkan ciri-ciri murai batu itu yang sama dengan sepasang murai batu yang dibawa ke rumah saya.

Hanya saja, ketika hati ini berminat meminang, harganya sudah “sekelas” kualitasnya (atau menurut saya masih tergolong murah)… Rp. 7,5 juta. Sebuah harga yang relatif murah karena untuk indukan seperti itu, anakannya pasti bagus-bagus. Minimal kalau sebulan bisa keluar dua-tiga anakan, maka dalam waktu tiga bulan sudah BEP hehehe….

Tetapi karena duit di kantung sedang “mana tahaaaannn…” keinginan membeli murai batu itu cukup saya simpan di dada. Naah… sekadar bantu teman yang membawa burung itu ke rumah saya, maka tulisan ini saya buat. Siapa tahu di antara Anda ada yang serius mau menangkar murai batu. Kalau Anda berminat, sampaikan saja penawaran harga ke HP saya di 085727391224. Penawaran yang mendekati bandrol harga, akan diresponse segera. Kalau saya belum juga meresponse, barangkali saya sedang tidur karena semalaman begadang mengerjakan Halaman Kenari. Uaaah… ngantuk nih…

Silakan lihat foto-foto dari jepretan HP di bawah ini.

Untuk melihat tampilan yang agak besar, klik saja foto-foto di bawah ini.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

-7.550085110.743895