Pernah melihat burung kenari aseli Indonesia? Itulah kenari melayu atau Serinus estherae atau juga dikenal sebagai kenari gunung (Mountain Serin – Chrysocorythus estherae). Saya mengenal dan melihat kali pertama adalah malam hari menjelang pelaksanaan lomba burung KMYK pada 19 September 2010.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Saat itu diperlihatkan kepada saya seekor burung sejenis pipit yang konon adalah hasil silangan antara geraja dan burung kenari. Saya pun kemudian memperhatikan secara seksama burung tersebut. Aneh juga burung ini ya, pikir saya.
Beberapa teman yang sedang mempersiapkan lomba pun memperhatikan burung tersebut. “Kalau paruhnya seperti burung kenari, tetapi kok tubuhnya pendek seperti burung pipit ya,” kata seorang teman.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Karena menduga itu burung hasil silangan, saya mencoba menawar harganya. Akhirnya sepakat, dengan catatan saya akan mencari kebenaran tentang asal-usul burung itu dulu.
Nah, siang harinya, ketika kepada Om Yuli Depok (yang datang ke arena lomba) saya perlihatkan burung itu, dia tertawa ngakak. “Lha ini kan burung kenari lokal. Ya ini sebenarnya yang disebut kenari aseli Indonesia. Di Pasar Depok Solo sering banyak dijual Om,” kata Om Yuli.
Akhirnya saya pun tersenyum kecut karena sudah mengira burung tersebut hasil silangan gelatik dengan kenari atau gereja dengan kenari. Ya burung ini termasuk dalam suku Fringillidae. Suku Fringillidae sebagaimana disebutkan dalam buku Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan adalah suku besar dan menyebar luas hampir di seluruh dunia.
Berukuran kecil, burung ini adalah pemakan biji dengn paruh tebal. Suku ini mirip manyar. Perbedaannya ekor lebih panjang dan bertakik, paruh sedikit lebih kecil, sarang terbuka berbentuk mangkuk (tidak tertutup seperti manyar).
Burung ini berukuran kecil (11cm), berwarna kuning dan abu-abu. Ciri burung jantan berdahi dan dada berpita kuning dan bercoret hitam, tunggir kuning terang, sayap hitam dengan mantel abu-abu, tenggorokan hitam, perut putih bercoret hitam.
Sedangkan burung betina hampir mirip jantan tetapi tunggir kuning lebih suram dan dada kurang berbintik.
Burung kenari melayu atau kenari gunung ini suara kicauannya bergemerencing pendek yang dikeluarkan sewaktu terbang dan juga punya cicitan metalik.
Penyebaran burung kenari melayu secara global adalah Filipina, Sulawesi, Sumatera dan Jawa. Sedangkan penyeberaran lokal ada di Sumatera dan hanya diketahui di daerah padang dan semak alpin di Gunung Leuser serta puncak-puncak di sekitarnya.
Di Pulau Jawa ditemukan di Gunung Gede, Pangrango, Papandayan, Slamet, Dieng, Lawu, dan Gunung/pegunungan Tengger.
Burung ini punya kebiasaan menyendiri tetapi juga suka ada dalam kelompok kecil . Mereka bergerombol di puncak semak-semak kecil, di padang rumput alpin atau hutan lumut, juga hinggap di tanah.
Kenari melayu akan turun ke ketinggian yang lebih rendah untuk mengunjungi semak Strobilantus cernua atau blume (orang sunda menyebutnya bubukuan) sewaktu berbuah lebat.
Burung kenari melayu atau kenari gunung punya sifat pemalu, suka terbang cepat dengan cara bergelombang, naik turun sebagaimana halnya burung pipit.
Yah itulah sobat, sekelumit cerita tentang kenari “aseli Indonesia”.
Salam aseli….