Pengantar: Ini adalah artikel kelanjutan dari cerita hunting indukan murai batu yang dilakukan Om Syamsul dari SKL BF berjudul “Langsung datangi pemikat di Aceh, kiat SKL BF berburu indukan murai batu jawara“. Silakan…
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Wilayah asal anakan murai batu yang berasal dari indukan istimewa terdapat di wilayah pesisir pantai, seperti Keudebieng, Tangse dan Ujung Pancu, serta wilayah perbukitan, seperti Aceh Besar dan Lhoknga.
Wilayah pesisir pantai, biasanya menghasilkan burung-burung bagus dengan karakter dan kelebihan tersendiri. Terutama volumenya kenceng-kenceng, karena burung terbiasa dengan suasana pantai dengan suara gemuruh ombaknya yang keras.
Di setiap wilayah habitat murai batu, terdapat beberapa indukan istimewa yang disebut penguasa wilayah. Radius kekuasannya adalah 500 m hingga 1 km. Misalnya, di wilayah pesisir Keudebieng, seorang pemikat atau pengepul, sebelumnya sudah memantau indukan penguasa wilayah tersebut untuk diincar anakannya.
Murai incaran yang diambil hanya anakannya yang jantan, sedangkan induknya tetap dibiarkan di alamnya untuk terus berproduksi. Begitu juga anakan betina tidak diambil agar produksi murai di alamnya meningkat.
Setelah memantau indukan yang produksi, kemudian anakan yang baru menetas, berusia antara 7-10 hari diambil untuk kemudian diloloh oleh tangan.
“Anak murai diloloh kita sampai usia sebulan atau setelah bisa makan sendiri,” ungkap H Syamsul Saputro, pemilik SKL BF Jatibarang Indramayu, yang terjun langsung berburu murai ke Aceh, 24-27 Maret, lalu.
Di alamnya, indukan akan berproduksi sebanyak dua kali dalam setahun. Musim penghujan produksi akan berhenti. Biasanya, anakan dari induk berkualitas istimewa atau penguasa wilayah, nantinya dipakai untuk mainan sendiri untuk disiapkan menjadi andalan di arena lomba.
Ada cara lain untuk mendapatkan burung dewasa yang berasal dari indukan istimewa dari wilayah produktif. Yaitu dengan cara memikat.
Biasanya, burung dari keturunan trah istimewa, memiliki tingkat kecerdasan yang lebih dari murai biasa sehingga tidak mudah terjerat perangkap sang pemikat.
Cara memikat burung harus dilakukandengan hati-hati. “Sebelumnya, kita siapkan dulu perangkap berupa dua buah sangkar murai di sekitar tempat murai incaran beraktifitas. Sangkar pertama berisi murai pemikat (bisa jantan/betina) untuk menarik perhatian. Sedangkan sangkar kedua berisi makanan kesukaan murai dengan pintu terbuka.
Setelah perangkap siap, pemikat bersembunyi di semak-semak, kemudian memanggil-manggil burung incaran dengan cara bersiul-siul. Tidak akan lama kemudian, burung incaran akan turun sambil memperlihatkan reaksinya, sambil berkicau, ngeplay-ngeplay dengan gaya fighternya. Begitu burung masuk sangkar, kemudian pintunya segera kita tutup.
Cara pikat memang lebih efisien karena kita bisa mendapatkan murai dewasa, sehingga bisa lebih cepat disiapkan untuk lomba. Berbeda jika kita mengambil anakan dari sarang yang baru menetas. Membutuhkan waktu cukup lama sampai burung dewasa.
Cara pikat model lain
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sementara itu ada pula cara pikat burung murai batu cara lain, sebagaimana pernah ditulis Syukur Hidayat di kicaumania.org. Cara pikat model lain itu adalah dengan menggunakan getah dari buah sukun sebagai sarana untuk mendapatkan murai batu dan juga menggunakan jaring atau pukat. MB yang diperoleh dengan menggunakan jaring akan jauh lebih terjaga kualitas bulunya dibandingkan dengan menggunakan getah.
Jika bulu tetap terjaga, terutama bulu ekornya, maka murai batu yang terpikat dijamin bisa memilki harga jual yang tinggi dan akan menjadi rebutan para hobbies. (Sumber file foto: kicaumania.org – serambinews.com, sumber artikel: kicaumania.org – Agrobis Burung)