Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dari 14 kandang penangkaran burung cucakrowo Om Gun – demikian biasa saya memanggilnya – ada memang beberapa yang berada di balik tembok rapat. “Tetapi saya menyesal juga, sudah menghabiskan banyak biaya, hasilnya ya sama dengan burung yang saya tangkar di kandang terbuka. Malah saya agak kesulitan mengontrolnya,” kata dia kepada Om Kicau yang beberapa waktu lalu sempat main (lagi) ke rumahnya bersama Om Dwi Lovebird Joga, Om Joko Pamungkas Om Wahyudi Kartasura.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Dengan kandang terbuka, menurut dia, banyak keuntungannya. Antara lain, bisa menekan biaya kandang, pasangan burung tidak mudah stres meski di sekitarnya banyak suara gaduh atau lalu lalang orang, memudahkan pengontrolan serta memberikan sirkulasi udara yang bagus sebagai salah satu syarat sukses menangkar burung.
“Dengan kandang terbuka, juga bisa menjadi penghilang rasa jenuh karena setiap saat kita bisa menonton burung bercumbu, bertelor atau sedang mengeram,” katanya.
Lantas mengapa banyak penangkar cucakrowo yang membuat kandang dengan dinding rapat? Menurut Om Gun, hal itu karena sudah berkembang mitos bahwa burung cucakrowo mudah stress dan akhirnya tidak mau beranak-pinak kalau selama ditangkar dilihat-lihat orang.
Artinya, jika burung cucakrowo sejak awal memang ditangkarkan di kandang yang bagian dalamnya bisa dilihat-lihat maka burung akan menyesuaikan. “Oleh karena itu, sebaiknya sejak awal memang sudah dikondisikan demikian. Kita tidak akan banyak menemui kendala burung macet produksi hanya karena ada suara gaduh disekitarnya atau hanya karena lihat-lihat atau kita pegang-pegang sarangnya.”
Penjodohan mudah
Jika selama ini banyak breeder burung cucakrowo mengaku kesulitan dalam proses penjodohan, tidak demikian halnya dengan Om Gun. “Nggak perlu lama bagi saya untuk bisa menentukan mana pasangan bisa beranak pinak atau tidak,” katanya.
Hanya saja memang, cara yang digunakan Om Gun relatif memakan biaya. Ya bagaimana tidak, karena cara penjodohan yang dilakukan memerlukan modal besar yakni mengumpulkan beberapa cucakrowo jantan dan betina yang dimasukkan ke kandang koloni.
Mula-mula, masing-masing burung diberi tanda dengan melingkarkan benang yang ditalikan di masing-masing burung. Warna benang dibuat berbeda-beda antara satu burung dengan burung lainnya. Setelah itu semuanya dimasukkan ke dalam kandang koloni.
Pada malam hari, Om Gun tinggal menyorot dengan lampu untuk melihat burung jantan dengan benang warna apa tidur berdekatan dengan betina yang diberi tanda warna apa. Jika sudah ada jantan dan betina yang selalu berdampingan selama satu sampai tiga malam, maka kedua burung itu diambil pada siang harinya dan dimasukkan ke kandang penangkaran.
“Tidak sampai sepekan biasanya burung sudah menyusun sarang dan si betina mulai bertelur, mengeram dan selanjutnya menghasilkan anakan,” kata Om Gun yang sudah menangkar burung cucakrowo sejak awal dekade 2000-an tetapi baru bisa merasakan hasil memuaskan baru pada beberapa tahun terakhir ini.
Dengan metode penjodohan demikian serta memberikan asupan gizi dan multivitamin khusus breeding yang bagus, Om Gun tidak pernah mengalami kendala dalam memasangkan atau menjodohkan burung cucakrowo.
Sediakan beberapa tempat sarang
Di dalam kandang itu juga dia sediakan beberapa alternatif tempat burung bersarang. Di sana tersedia tempat sarang dari kotak kayu, ada sarang di cabang tanaman, ada pula sediaan tempat sarang yang menempel di dinding kandang.
“Burung cucakrowo ada yang suka berpindah-pindah sarang. Suatu ketika milih sarang di tanaman, kali lain di sarang yang menempel di dinding dan pada waktu lain pindah ke lain sarang lagi. Tidak menetap di satu tempat,” kata Om Gun.
Anakan mati
Meski sukses dalam penjodohan, pada awalnya Om Gun banyak menemui kendala dalam perawatan piyik cucakrowo.
“Saya berhasil membesarkan anakan cucakrowo sampai gede-gede dalam jumlah banyak ya belum lama. Dulu banyak yang mati karena kesalahan dalam pengaturan suhu inkubator, serta kurang memperhatikan asupan untuk burung piyikan. Tetapi saat ini ya sudah bisa dibilang tidak terlalu banyak kendala,” katanya mantab.
Pasang kamera CCTV
Sebagaimana dilakukan Om Sutoto dengan penangkaran GRD-nya (lihat artikel: Mengintip rahasia sukses penangkaran cucakrowo GRD Bird Farm Balikpapan), Om Gun juga memasang belasan kamera CCTV di beberapa pojok area rumah dan kandang penangkaran.
Bedanya, kalau Om Sutoto memasang kamera CCTV untuk memudahkan mengontrol kondisi burung di dalam kandang, Om Gun memasang kamera untuk meminimalisasi tindak kejahatan “orang tidak diundang” alias pencegahan tindak pencurian burung. “Setiap malam secara bergantian ada anak kandang yang memonitor lingkungan rumah dari ruang monitor,” katanya.Ya mohon dimaklumi kalau Om Gun melakukan tindakan seperi itu. Dia masih trauma atas kejadian pencurian beberapa pasang burung yang dia tangkar beberapa waktu lalu. (Untuk catatan hal ini, Anda bisa membaca artikel “Maling beraksi, 7 pasang murai batu dan 2 pasang cucakrowo Om Gun Ungaran amblas”.
Prospek penangkaran cucakrowo
Selain menangkar burung cucakrowo, saat ini Om Gun juga menangkarkan burung murai batu dan burung lovebird. “Nggak tahu ya, saya kok merasa menangkar burung cucakrowo, murai batu dan lovebird itu mudah. Barangkali memang di situ hoki saya,” kata Om Gun yang bos sebuah perusahaan pengembang perumahan itu.
Namun diakuinya, dari usaha breeding cucakrowo dan lovebird dia mendapatkan banyak keuntungan. “Kalau untuk murai batu, yang saat ini ada tujuh kandang, tidak saya fokuskan sebagai profit center tetapi karena kebetulan saja saya suka murai batu. Justru karena suka itulah saya memilih benar hanya indukan-indukan berkualitas yang saya tangkar,” ujarnya.
Mengenai prospek penangkaran burung cucakrowo, Om Gun yakin masih terbuka lebar peluangnya dan akan bertahan lama. “Saya yakin, penangkaran cucakrowo tidak ada matinya. Harga piyikan relatif stabil dan meskipun jarang ada kelas cucakrowo di arena lomba burung, penghobi cucakrowo terus bertambah dan mereka bukan penghobi burung musiman yang mudah memindahkan pilihan jenis burung piaraan.”
Anda pengin belajar menangkar cucakrowo? Silakan saja berkenalan dengan Om Gun dan dapatkan tips-tipsnya langsung di rumahnya yang asri di Ungaran. Kalau Anda jenuh ngobrol, Anda bisa juga bersantai ria dengan bermain bilyard di lantai II rumahnya, atau bisa juga melihat-lihat cucakrowo yang sedang mengeram tanpa takut akan kehadiran orang di lantai III.
Manteb deh pokoknya…
Inilah serangkaian foto di penangkaran Om Gunawan.
Klik saja masing-masing untuk memperbesar gambar…
+++
PERAWATAN HARIAN BURUNG CUCAKROWO
A. BirdVit
Multivitamin lengkap untuk rawatan indukan dan piyikan mingguan.
B. BirdMineral
Mineral lengkap dan seimbang untuk rawatan standar mingguan burung piyikan dan indukan.
C. FreshAves
Anti kutu baik flea maupun air sac mite yang berkembang di luar tubuh, anti semut, anti jamur dan parasit lainnya.
D. AscariStop
Obat cacing untuk berbagai jenis cacing penyebab burung macet bunyi, macet produksi, kurus, mudah terserang penyakit lain.
+++
REPRODUKSI CUCAKROWO (PENJODOHAN, PENANGKARAN)
A. BirdMature atau BirdHormon
BirdMature cair untuk perbaikan alat reproduksi calon indukan/indukan. BirdMature pasta (BirdHormon) untuk memacu libido dan kesuburan burung di penangkaran.
B. TestoBird dan EstroBird
Hormon perangsang produksi testosteron dan estrogen pada burung-buirung penangkaran, khusus diberikan selama masa penjodohan.
TestoBird adalah penambah (dan perangsang produksi) hormon testosteron pada burung jantan.
EstroBird adalah penambah (dan perangsang produksi) hormon estrogen pada burung betina.+
UNTUK PERINCIAN LEBIH LENGKAP DAN BAGAIMANA CARA MENDAPATKANNYA SILAKAN KLIK DI SINI