Di dunia hobi burung sering berkembang mitos yang tidak berdasar. Misalnya burung kenari Yorkshire susah birahi, sulit diternak karena berlainan iklim, atau kalau bisa menetas induknya sering tidak mau memberi makan anaknya dan sebagainya. Benarkah demikian?
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Berdasar pengalaman selama puluhan tahun, Donny peternak kenari Yorkshire dari Malang menjelaskan bahwa berbagai mitos negatif terhadap yorkshire tidaklah benar. Kalaupun ada peternak Yorkshire yang mengalami sendiri kesulitan-kesulitan itu, hal tersebut dikarenakan kurang pemahaman terhadap kenari bertubuh bongsor ini.
Donny menjelaskan pada dasarnya beternak Yorkshire sama dengan beternak kenari lokal. Hanya hal yang perlu diperhatikan adalah faktor kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan. Mengingat ukuran tubuh Yorkshire bisa 3 kali lebih berat dan kenari lokal, maka pakan yang diberikan harus mengandung protein tinggi, dan jumlahnya juga harus lebih banyak 3 kali kenari lokal.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Sirkulasi udara bagus
Soal cuaca juga tidak ada masalah yang penting suhu ruang stabil, kalaupun ada perubahan suhu tidak sampai mendadak. Oleh karena itulah empat exhause di rumahnya yang beralamat di JI Puncak Malino No 43 Tidar Malang selalu hidup, kecuali ketika hujan, dimatikan dan disisakan dua buah.
Dengan memperhatikan beberapa hal di atas, Donny menunjukkan bahwa indukan Yorkshire jantan dan Yorkshire betina yang ia pasangkan berhasil membuahkan anakan.
“Sebenarnya keberhasilan ternak yorkshire dengan yorkshire bukan hal baru. Tahun sembilan puluhan papa banyak bikin Yorkshire Indonesia, kalau sekarang saya mengulang lagi karena kebetulan punya Yorkshire betina,” tambah Donny sambil menunjukkan dua apakan Yorksire tetasan di Indonesia yang sedang berumur sebulan.
Masih menurut Donny, soal mitos negatif Yorkshire susah birahi juga tidak benar. Dia membuktikan semua indukan yang dia beli dan importir akhir tahun 2011 mulai Januari sudah jadi pejantan semua dan yang betina bisa menetaskan.
Untuk memunculkan birahi Yorkshire yang baru datang di mana umurnya kurang 8 bulan tidak sulit, yakni dengan memberi pakan harian berkualitas. Pakan berkualitas menyebabkan dalam waktu singkat pejantan muncul birahinya. Jika sudah demikian, pejantan harus segera dipakai untuk beberapa betina untuk mencetak kenari F1 karena biasannya sebulan kemudian si jantan tadi ngurak (rontok bulu pertama sekitar umur sembilan bulan).
F1 seukuran yorkshire
Bila ada pengemar kenari berdarah yorkshire datang ke rumah Donny, tentu akan dibuat kagum. Banyak hal baru yang barangkali belum pernah anda lihat dan Anda dengar. Seperti soal ukuran anakan F1 yang begitu besar nyaris seukuran Yorkshire padahal induknya jantan Yorkshire betinanya kenari lokal.
Usut punya usut ternyata pakan yang diberikan dari anakan hingga jelang dewasa konsisten menggunakan pakan burung yang bagus. “Saya sudah pesan pada pembeli anakan kenari di sini jangan ganti pakan yang dari sini, dan ternyata mereka yang nurut anakannya jumbo-jumbo sehingga kalau mereka jual lagi sangat menguntungkan,”ujar anak muda bertubuh subur ini.
Pakan berkualitas menurut Donny mampu mensuplay kebutuhan gizi mulai protein dan karbohidrat sampai kebutuhan mineral dan vitamin. Dengan demikian kalau darï anakan sudah diberi pakan berkualitas, pertumbuhan tulang anakan lebih cepat dan Iebih besar. “Jangan kaget kalau akhirnya anakan F1 tumbuh bongsor seperti induk jantannya Yorkshire,” katanya.
Kasus lovebird
Semua peternak pasti menginginkan hasil tetasan selalu dalam jumlah banyak, tapi keinginan sulit terwujud karena sebagian peternak tidak memperhatikan kualitas pakan yang diberikan.
Bagi mereka yang berani memberikan pakan berkualitas, akan menikmati hasilnya. Hal itu dirasakan oleh H. Sumadji peternak lovebird yang mulai beternak baru selama dua tahun ini. Pria yang juga salah satu tokoh Suramadu BC ini mencoba menekuni ternak lovebird kualitas lomba maupun lovebird warna seperti pastel dan lutino.
Dengan berbekal pengalaman yang dia miliki, dan selalu mengutamakan kualitas pakan yang diberikan. Karenaya, dalam waktu singkat sepuluh induk yang dijodohkannya sudah menghasilkan anakan.
Bahkan anakan dan indukan kualitas lomba yang baru berumur sembilan bulan telah mulai dilombakan dan ternyata sudah bisa tembus juara lima dan tiga besar.
Keberhasilan H Sumadji ini ditunjang dengan penempatan posisi kandang yang bagus, yakni terkena sinar matahari pada pagi hari, sirkulasi udara yang baik (tidak pengap) dan yang cukup menentukan lagi adalah masalah pakan.
Pakan yang diberikan harus berkualitas tinggi, sebab pakan berkualitas akan memenuhi kebutuhan gizi indukan sekaligus memperbaiki sistem reproduksi indukan. Degan demikian telur dan anak yang dihasilkan jumlahnyá akan Iebih banyak dibanding dengan indukan yang diberi pakan sembarang. Selain pakan yang bagus, maka secara berkaka dan rutin, indukan diberi tambahan jagung muda dan sayuran.
Apa itu pakan berkualitas?
Kalau di pasaran banyak diiklankan pakan burung dengan klaim “berkualitas”, tentunya masing-masing pabrik punya argumentasi sendiri. Bisa dari bahan dasar yang dicampurkan di dalamnya, bisa dari proses pembuatannya dan bisa juga dari vitamin-mineral yang memperkaya bahan dasar.
Apapun pakan yang Anda gunakan maka hal yang perlu diperhatikan adalah kecocokan antara pakan dengan jenis burung yang kita rawat. Sedangkan kandungan di dalamnya harus memenuhi kriteria “empat sehat lima sempurna”. Pakan harus mengandung unsur-unsur karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Jika semua unsur terpenuhi dan jumlahnya mencukupi maka kesehatan burung peliharaan itu dapat tetap terjaga. (Lihat selanjutnya artikel khusus di halaman Pakan Burung di blog ini).
(Referensi pengalaman penangkar; Agrobis Burung)