Kasus ini pernah dialami salah seorang rekan yang memiliki burung wambi (hwamei). Semula burung ini terlihat kesakitan saat hendak membuang kotoran (feces). Selain itu, ada jeda waktu lama antara saat ia mengejan dan keluarnya kotoran. Ketika didekati, ternyata sebagian ususnya keluar dari kloaka (istilah dubur / anus pada unggas). Kasusnya mirip dengan ambeien / wasir pada manusia.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Uniknya, wambi tersebut bisa memasukkan sendiri sebagian ususnya yang terlanjur keluar. Hal ini bisa terjadi dengan bantuan kontraksi otot-otot pada dinding kloaka yang memang bersifat elastis (bisa mengerut dan melonggar).
Tetapi tidak selamanya burung ini mampu memasukkan ususnya. Rekan tersebut sesekali harus membantunya. Saya tidak tahu, apakah Anda pernah mengalami kasus seperti ini. Namun, jika pernah terjadi kasus seperti ini, biasanya kasus serupa akan terjadi pada burung lainnya.
Dalam literatur kesehatan hewan, sebenarnya yang keluar dari kloaka adalah prolapsusrecti. Istilah recti berasal dari kosakata Latin, rectum, yang berarti usus bagian belakang.
Kasus prolapsusrecti yang keluar dari kloaka umumnya disebabkan oleh dua faktor. Pertama, pengerasan feces atau biasa disebut dengan konstipasi (pada manusia disebut sembelit). Yang kedua, burung mengalami diare yang kronis (menahun).
Persoalannya sekarang, bagaimana mengobati wambi atau jenis burung berkicau lainnya yang mengalami kasus serupa? Berikut ini empat solusi yang mesti dijalankan secara bersamaan:
- Jika usus burung dalam keadaan keluar dari kloaka, terlebih dulu bersihkan prolapsusrecti menggunakan larutan NaCl fisiologis (bisa dibeli di apotik / toko bahan kimia). Ikuti langkah berikut ini (sambil melihat gambar):
- Masukkan prolapsusrecti ke dalam kloaka, dengan alat bantu berupa batang yang halus, tidak tajam, dan bersih (steril). Sodok perlahan-lahan (gambar kanan).
- Jika usus sudah melalui kloaka, terus tekan batang secara pelan-lahan hingga tak terlihat lagi dari bagian luar kloaka (gambar tengah).
- Prolapsusrecti akan menempati posisi yang sebenarnya, ketika tonjolan di dalam kloaka mulai terlihat (gambar kiri).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
- Bersihkan daerah di sekitar perut bagian belakang hingga kloaka dengan lap yang sudah dicelupkan ke dalam air hangat-hangat kuku. Selanjutnya, olesi perut bagian belakang dengan olive oil yang hangat.
- Mengingat diare atau konstipasi terjadi akibat bahan pakan, cobalah mengganti bahan pakan biji-bijian dengan bahan pakan berkulit (gabah, milet, atau sorghum). Hal ini untuk meningkatkan input serat kasar. Tambahkan sayuran atau buah-buahan segar yang dirajang, agar burung mudah mematuknya. Extra fooding seperti kroto dan ulat juga tetap perlu diberikan.
- Untuk membantu pencernaan makanan secara mekanis, sediakan grit dari kulit kerang atau batu-batuan yang sudah dihaluskan. Jika burung mengkonsumsinya, maka pencernaan makanan bisa lebih sempurna, sehingga memperkecil kemungkinan terjadi diare dan konstipasi.
Saya tetap berharap Anda tidak mengalami kasus seperti ini. Tapi jika suatu ketika mengalaminya, tips ini semoga bisa membantu.
Salam sukses dari Om Kicau.