Banyak pertanyaan, juga keluhan, dari para penggemar burung cucak hijau atau cucak ijo (CI) seputar perawatan burung ini. Tulisan kali ini ingin membedah keluhan kicaumania yang paling sering ditanyakan mereka.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sebelum masuk ke inti permasalahan, ada baiknya kita refresh sejenak tentang ragam cucak ijo di alam bebas. Seperti dijelaskan dalam artikel Om Kicau sebelumnya (cek Habitat cucak ijo), burung ini banyak dijumpai mulai dari Semenanjung Malaya, Sumatera dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, Kalimantan termasuk Pulau Natuna, hingga Jawa dan Bali.
Meski wilayah penyebarannya luas, mereka tidak mudah dijumpai. Pasalnya, cucak ijo tinggal di hutan-hutan dataran rendah dan perbukitan sampai ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut.
Ragam CI dari Jawa Timur
Sebagian kicaumania lebih memilih cucak ijo dari Jawa Timur, dengan alasan kualitasnya lebih baik daripada daerah lain. Anggapan ini masih dapat diperdebatkan, tetapi di sini bukan tempat untuk berdebat.
Pada dasarnya, penampilan cucak ijo (Chloropsis sonnerati) tergantung dari karakter dasar yang dimiliki burung ini (termasuk faktor mental) dan materi isiannya.
CI Sumatera memiliki warna kuning pada dahinya, sehingga kerap disebut CI kepala kuning. Adapun dari Jawa Timur masih dibedakan lagi berdasarkan habitat aslinya.
Untuk CI dari wilayah barat Jawa Timur, warnanya agak kebiruan. Saat muda biasanya berwarna hijau terang, tetapi setelah dewasa terlihat sedikit kusam / gelap menjadi kebiruan.
Ada juga cucak ijo Jawa Timur yang menghuni hutan-hutan di selatan Caruban, yang termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Madiun. Postur tubuhnya sedang. Mereka memiliki gaya fighter, namun volumenya suara yang tidak sekencang CI Banyuwangi.
Hutan-hutan di Kabupaten Malang juga menjadi habitat cucak ijo. Bahkan burung ini dijadikan salah satu ikon daerah tersebut. Ukuran tubuhnya lebih kecil daripada CI Caruban. Warnanya tetap hijau terang, meski sudah dewasa.
Dan, yang paling dicari, adalah cucak ijo dari Banyuwangi dan Jember. CI Banyuwangi memiliki volume suara yang kendang (full) dan aktif berkicau. Adapun CI Jember memiliki gaya fight yang bagus, mulai dari ngentrok hingga ngejambul. Volume juga kencang, tapi ada beberapa yang tidak nagen.
Ikhtisar keluhan dan pertanyaan
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Tanya:
CI di rumah gacor dan sering mengeluarkan suara isian dengan volume lumayan, tetapi kalau diadu tidak ngejambul, padahal sayapnya ngentrok. Selain itu, kalau sedang berkicau bulunya agak mekrok.
Jawab:
CI terlalu birahi, Om. Setelan harian untuk ekstra fooding terlalu tinggi. Solusinya, bisa diumbar dulu. Tetapi cukup diletakkan di kandang besar, jangan digebrak-gebrak disuruh terbang kian kemari karena burung malah bisa stres. Berikan buah segar, diselingi daging buah jambu biji yang matang (bijinya dibuang).
Soal ngejambul atau tidak, itu bukan masalah kalau dari awalnya karakter CI memang tidak ngejambul. Yang penting lagu, suara, dan gaya ngentrok bagus. Itu yang dinilai.
Tanya:
Berapa kali cucak ijo mengalami top form dalam setahun. Apakah CI yang sering ngentrok itu sudah top form?
Jawab:
Top form hanya terjadi sekali dalam setahun, yaitu setelah mabung besar dalam beberapa bulan. Siklusnya hampir sama dengan murai batu. Meski demikian, semua ini tetap tergantung dari perawatan hariannya. Kalau CI sering ngentrok, itu karena birahi saja, bukan dalam kondisi top form.
Tanya:
Apakah CI harus dimaster setiap hari, walaupun lagu-lagu wajibnya sudah ada?
Jawab:
Cucak ijo termasuk burung yang mudah menirukan dan mudah melupakan. Solusinya, tempel saja dengan burung masterannya setiap hari, agar suara isian yang sudah ada bisa lebih awet. Kalau mau memaster lagi, sebaiknya jangan dilakukan menjelang lomba.
Tanya:
Bulu ekor CI sudah hampir setahun tidak bisa tumbuh sempurna. Kalau pun tumbuh hanya 1-2 helai, selanjutnya rusak dan rontok. Apa yang mesti dilakukan?
Jawab:
Mandikan burung dengan air beras dicampur rebusan air daun sirih yang sudah didinginkan. Jangan disemprotkan ke tubuh burung, tetapi masukkan ke dalam bak karamba mandi.
Tanya:
Setiap diadu, cucak ijo selalu gembos. Padahal rawatan sudah sesuai dengan rawatan untuk lomba. Mengapa bisa begitu?
Jawab:
Biasanya kalau main pertama bagus, tapi kemudian langsung gembos, itu karena staminanya kurang baik. Diperbanyak mandi dan jemur. Jika power memang kurang, bisa gunakan BirdPower untuk memberi cadangan tenaga.
Tanya:
CI sewaktu ditrek ngejambul dan ngentrok, tetapi suaranya kecil. Setelah lebih dari 20 menit, baru keluar tembakannya.
Jawab:
Itu menandakan burung belum dalam kondisi top form. Untuk bisa mencapai top form, kita harus jeli dalam setelan rawatan harian, serta harus sering dilatih untuk melatih mental fighter-nya.
Bisa juga karena burung terlalu sering digoda, sehingga mainnya agak terlambat. Sebaiknya, sebelum penggantangan, burung jangan dulu ditrek dengan rekan satu lomba, karena nanti jadi kebiasaan.
Tanya:
Akhir-akhir ini cucak ijo sering menjulur-julurkan lidahnya (melet-melet). Apakah ini menandakan over birahi?
Jawab:
Sudah pasti over birahi (OB). Jauhkan dari burung-burung lain di sekitarnya, dan jangan dulu digoda. Banyak faktor yang mempengaruhi OB, misalnya terlalu dekat dengan burung lain yang gacor atau terlalu dekat dengan burung anis merah (CI pantangan dengan AM). Jadi, solusinya, pisahkan cucak ijo dari burung lainnya.
Tanya:
Sebelum membeli cucak ijo, burung ini terlihat gacor dan suaranya kencang. Tetapi beberapa minggu ini, dia hanya ngeriwik kecil dan pelan saja. Ada apa dengan burung ini?
Jawab:
Kemungkinan ada gangguan di tenggorokannya. Biasanya karena pemberian EF yang terlalu banyak dan bersifat panas seperi ulat kandang, kelabang, atau ulat hongkong. Hal itu menyebabkan peradangan. Cobalah obati dengan pemberian BirdTwitter dan BirdVit.
Tanya:
Bagaimana rawatan untuk CI yang macet?
Jawab:
Sebaiknya diasingkan dari burung lain (disendirikan), jangan sering dikerodong, kecuali pada malam hari. Porsi jangkrik ditambah 5-5, dan burung harus sering diembunkan.
Tanya:
CI sudah main bagus, tapi di tengah jalan malah didis atau nyisir bulu. Mengapa bisa seperti ini?
Jawab:
Itu karena kurang jemur. Coba pada hari-H lomba, cucak ijo dijemur dulu sekitar 30 menit. Bisa juga sebelum diturunkan, burung disemprot ringan, tapi jangan terlalu basah. Kerodongnya dibiarkan terbuka, beri kesempatan burung untuk didis / nyisir dulu sebelum lomba.
Solusi lain, jika itu adalah pertanda kutuan, semprot dengan FreshAves.
Tanya:
CI gacor kok tiba-tiba diam, dan hanya ngeriwik, ketika ditrek. Padahal sebelumnya sering main bagus di lapangan?
Jawab:
Coba beri ulat hongkong 10 ekor, kemudian lihat apakah ada bulu yang rontok. Kalau ada bulu yang rontok, kemungkinan cucak ijo sedang dalam kondisi tidak fit karena mau mabung.
Tanya:
Saat latihan, CI selalu nagen. Tetapi saat diikutkan dalam lomba, hanya nagen di bagian awal saja. Selebihnya hanya loncat-loncat saja.
Jawab:
Banyak faktor yang menyebabkan CI tidak bisa nagen lama. Bisa karena adaptasi dengan kandang yang baru, mental fighter yang belum mapan, setelan EF yang kurang sesuai, durasi yang berbeda antara latihan dan lomba, atau bisa juga karena tangkringan tidak nyaman.
Tanya:
Mengapa suara cucak ijo tiba-tiba berubah menjadi serak?
Jawab:
Suara CI menjadi serak, itu tergantung dari pola rawatan. Misalnya kurang jemur, terlambat memberikan air minum, atau cepuk minum sudah berjamur. Bahkan, bisa juga karena cucak ijo menyantap serangga liar yang masuk ke dalam sangkar, seperti kupu kupu atau capung.
Masih ada keluhan atau pertanyaan lagi?
Salam dari Om Kicau.