Para ilmuwan dari Universitas Wina, Austria, menemukan bukti mengejutkan. Seekor kakatua goffin (Cacatua goffiniana) bernama Figaro, yang menjadi objek penelitian mereka, mampu membuat peralatan sendiri. Woouw…
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Semula Figaro bermain kerikil sendirian di dalam sangkarnya, di sebuah tempat penelitian di Wina. Tiba-tiba kerikil itu jatuh keluar dari sangkarnya. Ia mencoba meraihnya kembali kerikil itu dengan paruhnya, namun gagal. Dicobanya lagi mengambil benda kecil itu, kali ini memakai cakarnya, tapi kembali gagal.
Entah apa yang ada dalam pikirannya, kakatua itu mengambil ranting dan digunakannya untuk meraih kerikil tersebut. “Untuk menyelidiki hal ini lebih lanjut, kami menempatkan kacang di tempat kerikil tadi, dan kami pun mulai merekam,” kata Dr Alice Auersperg, ketua tim peneliti dari Universitas Wina.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Auersperg dkk mendapatkan hasil yang menakjubkan. Saat berusaha mendapatkan kacang, burung itu justru mengambil ranting yang lebih besar, lalu menggigit dan memotongnya hingga memiliki ukuran dan bentuk yang menyerupai alat untuk meraih kacang.
“Sungguh mengejutkan melihat dia (Figaro) menggunakan alat. Kami tidak membayangkan dia mampu menciptakan peralatan itu sendiri,” ungkap Auersperg sebagaimana dikutip LiveScience, Senin (5/11).
Menurut Auersperg, Figaro selalu berhasil meraih kacang setiap timnya menempatkan kacang di luar jangkauannya. Nampaknya ia selalu bisa menjawab tantangan baru. Figaro menciptakan atau memodifikasi peralatan lama agar tantangan baru bisa diselesaikannya.
Para peneliti belum mengetahui bagaimana Figaro bisa memiliki kemampuan seperti ini. Namun, mereka percaya, anggota kelompok burung paruh bengkok (parrot) ini memiliki otak yang lebih besar dan punya kemampuan memecahkan masalah, sehingga dapat menciptakan peralatan secara spontan, meski sebenarnya tidak memiliki kebiasaan seperti itu.
“Meski Figaro masih sendirian di antara spesies kakaktua lainnya yang memiliki kemampuan ini, prestasinya dalam membuat membuat peralatan ini bisa muncul dari kecerdasan yang tak secara khusus berkaitan dengan pembuatan alat,” kata Profesor Alex Kacelnik, peneliti dari Universitas Oxford.
“Yang penting, setelah membuat dan menggunakan alat pertama, Figaro tampaknya tahu persis apa yang harus dilakukan, dan dia tidak ragu-ragu mencobanya lagi,” tambah Kacelnik.
Kacelnik sebelumnya memimpin studi mengenai burung gagak Kaledonia Baru yang juga ahli membuat alat di alam liar. Burung bernama Betty itu mengasah keterampilannya dengan belajar dari burung yang lebih tua. Dalam kasus itu, burung gagak menciptakan alat serupa kait untuk meraih makanan.
“Figaro dan pendahulunya, Betty, dapat membantu kami membuka banyak hal yang belum diketahui dalam evolusi kecerdasan,” papar Kacelnik.
Sumber : LiveScience dan ScienceAgogo
Salam dari Om Kicau!