Burung ini dinamakan lovebird, karena dikenal sebagai burung pencinta, selalu setia kepada pasangannya. Umumnya, jika sudah kawin, lovebird (LB) dan kelompok burung paruh bengkok (parrot) lainnya akan berpasangan seumur hidup. Namun ada kalanya LB yang sudah berjodoh terlihat berkelahi ataupun menyakiti pasangannya. Baiklah, kita akan mengulas sifat agresif LB terhadap pasangannya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Perbedaan usia dan fluktuasi kadar hormon pada lovebird jantan dan betina sangat mempengaruhi pembentukan pasangan. Burung yang lebih tua, terutama jika terbiasa tinggal sendirian, biasanya lebih siap untuk dikawinkan daripada burung yang lebih muda.
Selain itu, masalah kandang juga merupakan dilema sendiri bagi kita untuk menjodohkan lovebird. Burung yang akan dijodohkan butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan kandang barunya.
Jika LB betina dimasukkan dalam kandang yang semula ditempati lovebird jantan, ada kemungkinan si jantan akan menguasai kandang. Dalam beberapa kasus, ia akan berusaha membentuk ikatan dengan calon pasangannya terlalu cepat, bahkan seringkali menyerang calon pasangannya.
Demikian pula sebaliknya. Jika LB jantan dimasukkan dalam kandang yang awalnya ditempati lovebird betina. Si betina kemungkinan yang menguasai kandang, dan sering berlaku agresif terhadap calon pasangannya.
Di alam bebas, hal seperti ini jarang terjadi. Sebab ketika mereka memilih pasangannya, baik burung jantan dan burung betina sama-sama dalam kondisi sudah siap kawin. Kadar hormon testosteron (jantan) dan estrogen (betina) pun sudah mengalami sinkronisasi secara alami. Dampaknya, proses penjodohan dan perkawinan pun jauh lebih mudah.
Berbeda dengan di kandang penangkaran. Biasanya calon pasangan yang didapatkan seekor lovebird adalah burung yang selama ini juga hanya hidup sendiri dalam sangkar / kandang, dan hanya berteman dengan manusia selaku pemiliknya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Lovebird juga bisa mengalami kejenuhan
Burung di alam bebas, meski sudah berjodoh, biasanya juga sibuk dengan “urusan” sendiri. Mereka pun butuh berinteraksi dengan burung-burung lain di sekitarnya, jadi tidak hanya dengan pasangannya saja. Aktivitas itulah yang kerap membuat burung di alam bebas relatif terbebas dari kejenuhan.
Nah, di dalam penangkaran kebutuhan, seekor lovebird terpaksa atau dipaksa untuk selalu bertemu dengan teman lovebird yang itu-itu saja. Mereka seperti tidak bisa memperoleh hal baru dalam kandang penangkaran.
Padahal kita tahu, LB dan juga kelompok burung paruh bengkok lainnya memiliki kecerdasan melebihi jenis burung lainnya. Mereka membutuhkan banyak aktifivas yang bisa merangsang otaknya untuk bekerja, seperti mencari makan, atau berinteraksi dengan burung lainnya.
Jika kondisi ini tak segera dicermati oleh pemiliknya, dan berlangsung dalam waktu lama, tidak mengherankan jika muncul kasus di mana seekor lovebird tiba-tiba menjadi agresif, bahkan menyerang pasangan atau calon pasangannya sendiri.
Solusi paling sederhana untuk memperkecil potensi kejenuhan adalah memberikan mainan kepada lovebird. Jika Anda memiliki lahan yang cukup luas, bisa juga menggunakan solusi lain dengan membangun kandang penangkaran koloni yang lebih luas.
Sifat agresif lovebird sebenarnya mudah diamati (jika sudah muncul), tetapi yang sulit adalah melihat tanda-tanda bahwa burung tersebut akan berlaku agresif. Kehadiran seekor burung yang dominan saja sudah cukup untuk mengintimidasi pasangannya, bahkan tanpa serangan fisik.
Burung yang dalam pengaruh intimidasi tidak akan memiliki kesempatan makan dengan benar, dan sering gugup atau lesu. Selain masalah gizi , stres karena hidup satu kandang dengan si penyerangnya (agresor) bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan akan rentan terhadap jenis penyakit.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan
- Pisahkan dulu lovebird yang terlihat dominan untuk sementara waktu. Ini sangat diharuskan, jika burung lain terlihat stres. Dengan demikian, ada kesempatan bagi burung lain untuk lebih dewasa atau berpengalaman jika dijodohkan lagi dengan calon pasangan yang baru.
- Jangan mengeluarkan burung yang terintimidasi dari kandangnya. Dengan tetap memelihara burung terintimasi di kandang, maka ada kesempatan baginya untuk menjadi penguasa baru di kandang tersebut. Ini bisa mendongkrak mentalnya, jika lovebird yang agresif kelak akan dijodohkan kembali dan dimasukkan ke kandang tersebut.
- Dalam kasus di atas, yaitu penjodohan ulang dengan dua induk yang pernah berjodoh, semua harus dimulai dari awal lagi. Artinya, mulai dari proses menempelkan sangkar sang agresor ke kandang burung yang terintimidasi.
- Seperti yang saya sebut di atas. untuk menghilangkan kejenuhan, berikan mainan untuk lovebird. Sekarang sudah banyak dijual aneka perabotan dan mainan untuk burung paruh bengkok.
- Mengeluarkan salah satu dari mereka untuk main di luar kandang penangkaran, misalnya 1-3 kali seminggu, agar mereka bisa memperoleh suasana baru.
- Sediakan tanaman rimbun dan bercabang dalam kandang penangkaran, agar lovebird bisa memiliki waktu untuk sendiri (privasi) tanpa terlihat oleh pasangannya.
Mudah-mudahan artikel ini bisa berguna bagi Anda yang baru memulai menangkar lovebird dan mengalami masalah tersebut.
Salam sukses untuk Anda, salam sukses dari Om Kicau.