Penelitian gabungan yang dibiayai NERC (Natural Environment Research Council) menemukan strain baru dari virus avian pox (cacar burung) yang menyerang ribuan ekor gelatik batu (Parus major) di Inggris. Burung yang terserang memiliki benjolan-benjolan yang tumbuh membesar, seperti tumor, di bagian kepala, daerah sekitar mata, dan paruh. Temuan ini dipublikasikan di jurnal Plos One edisi minggu ini.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sejak 2006, cacar burung memang sudah menyerang sejumlah gelatik batu di Inggris, mulai dari wilayah tenggara dan tengah Inggris hingga Wales, termasuk Taman Burung Wytham Woods, Oxford, yang menjadi objek penelitian gabungan. Hasil pemeriksaan genetik menunjukkan bahwa virus yang menyerang gelatik batu ini bukan virus avian pox biasa, melainkan strain baru dari virus tersebut.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Karena terjadi setiap tahun, NERC mengambil prakarsa untuk melakukan penelitian secara menyeluruh, dengan melibatkan sejumlah ilmuwan dari Zoological Society of London (ZSL), Universitas Oxford, British Trust for Ornithology (BTO), dan RSPB.
Cacar burung sebenarnya sudah dikenal lama dalam dunia veteriner dengan nama avian pox, terutama menyerang pada burung gelatik, pipit, dan merpati. Om Kicau juga pernah menurunkan artikel tentang cacar pada merpati (cek di sini). Namun munculnya strain baru dari virus ini menyita perhatian para dokter hewan dan ahli perburungan setempat.
Dr Becki Lawson dari ZSL mengatakan, infeksi strain baru dari virus avian pox menyebabkan benjolan yang terus membesar (seperti tumor) di berbagai bagian tubuh burung, terutama pada kepala, daerah sekitar mata, dan paruh.
“Meski penyakit ini dapat relatif ringan pada beberapa spesies burung, gelatik batu mengalami dampak yang terparah jika sudah terserang. Mereka bisa tidak mau makan dan akhirnya mati. Virus ini lebih sering menyerang pada gelatik batu bakalan (remaja),” ujar Lawson.
Sejumlah pakar burung dari Universitas Oxford yang melakukan pemantauan di Taman Burung Wytham Woods juga menemukan bukti bahwa gelatik batu paling rentan terserang strain baru dari virus tersebut.
Menurut Dr Shelly Lakhis dari Universitas Oxford, burung yang membenjol di beberapa bagian tubuhnya tetap bisa dipulihkan, meski tidak sedikit pula yang mati. Gelatik batu termasuk yang paling parah menderita, sehingga dikhawatirkan akan mengurangi populasinya di alam bebas.
Mike Tom dari British Trust for Ornitology (BTO) mengaku belum tahu apakah penyakit ini akan berdampak terhadap populasi gelatik batu. Namun prinsip kewaspadaan sangat diperlukan, karena penyakit ini dapat menyebar antarburung dan permukaan yang terkontaminasi virus.
Virus dari Skandinavia dan Eropa Tengah
Penelitian juga mencakup sumber virus, yang dilakukan oleh para ilmuwan dari ZSL dan RSPB. Dengan bantuan masyarakat, mereka berhasil melacak sumber penyakit yang cepat menyebar sejak 2006 itu. Biasanya terjadi pada awal musim gugur dan selalu terjadi setiap tahun.
Penelitian genetik terhadap virus baru ini menunjukkan adanya kesamaan dengan strain yang dijumpai sebelumnya di Skandinavia dan Eropa tengah. Para ilmuwan menduga virus dari sana masuk ke Inggris melalui kedatangan vektor yang terinjeksi, misalnya nyamuk. Sebab gelatik batu jarang bermigrasi ke luar negeri.
Laporan NERC menyebutkan, tim peneliti akan terus bekerja sama untuk memantau dampak dari strain baru virus pox ini di Inggris. NERC meminta warga Inggris untuk membantu upaya ini dengan melaporkan kalau menjumpai burung dengan tanda-tanda penyakit benjol di kepala, mata, dan paruh.
Mike Tom merekomendasikan agar toko pakan dan perawat burung selalu menjaga kebersihan, misalnya dengan mencuci dan mengeringkan peralatan sesering mungkin. Lengah sedikit saja bisa menyebabkan virus dari burung yang sakit langsung menginfeksi burung yang sehat. Satu hal yang cukup melegakan, cacar burung diketahui tidak akan menular dari burung ke manusia dan mamalia. Syukurlah….
Salam sukses untuk Anda, salam sukses dari Om Kicau.