Penggemar gelatik batu (GB mania) di Indonesia, juga kicaumania lainnya, tidak perlu panik mendengar kabar merebaknya cacar burung yang menyerang gelatik batu di Inggris. Meski demikian, kewaspadaan tetap diperlukan sebagai tindakan preventif. Para pemelihara tetap bisa meneruskan hobinya. Begitu pula para penangkar, tetap bisa melanjutkan usahanya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Imbauan ini bukan tanpa alasan, bukan sekadar menenangkan, tetapi berdasarkan beberapa fakta berikut ini:
Pertama, gelatik batu (Parus major) bukan termasuk burung yang sering melakukan migrasi ke luar wilayah yang terlalu jauh.
Hal ini berbeda dengan kelompok burung raptor seperti elang, alap-alap, dan burung layang-layang, yang setiap tahun selalu bermigrasi hingga melintasi benua berbeda, terutama pada saat musim dingin berlangsung.
Persoalan menjadi lain ketika Anda mengimpor gelatik batu dari Inggris, untuk ditangkarkan di Indonesia. Tetapi mengapa harus mengimpor, lha wong orang-orang Inggris memperoleh bahan gelatik batu dan gelatik jawa / java sparrow (Padda oryzivora) dari Indonesia.
Gelatik batu merupakan burung endemik di India, China, Asia Tenggara, Malaysia, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Tetapi penggemar burung di Inggris, yang karena ditunjang riset yang kuat, mampu mengembangkan varian-varian baru dari gelatik batu, yang di Inggris disebut sebagai great tits atau burung berdada-besar.
Di Inggris, gelatik bersama kelompok burung paruh bengkok (parrots) seperti lovebird dan nuri memang menjadi burung piaraan terfavorit. Bahkan gelatik silver, yang merupakan hasil mutasi dari gelatik jawa, berasal dari upaya breeding yang dilakukan penggemar burung di Inggris.
Kedua, vektor pembawa strain baru dari virus avian pox yang menyerang gelatik batu diduga nyamuk.
Menurut laporan tim penelitian gabungan di Inggris, yang dipublikasikan dalam jurnal Plos One, strain baru dari virus avian pox (cacar burung) ini menunjukkan adanya kesamaan dengan strain yang dijumpai sebelumnya di Skandinavia dan Eropa Tengah. Karena itu, para ilmuwan menduga virus dari sana masuk ke Inggris melalui kedatangan vektor yang terinjeksi, misalnya nyamuk. Apalagi, seperti penjelasan awal, gelatik batu jarang bermigrasi ke luar negeri.
Nyamuk memiliki banyak keterbatasan untuk bisa berpindah tempat, misalnya, dari Inggris ke Indonesia. Dalam Pertemuan Ke-15 American Physical Society di San Diego (AS), tanggal 18-20 November lalu, juga terungkap hasil penelitian dari Institut Teknologi Georgia bahwa nyamuk ketika terbang memang tidak tak terpengaruh oleh hujan lebat sekalipun. Tetapi nyamuk tidak mungkin terbang saat kabut tebal mengadang.
Sulit membayangkan tidak ada kabut tebal dalam perjalanan antara Inggris – Indonesia. Apalagi nyamuk rata-rata hanya bisa terbang setinggi 40 meter dari permukaan tanah. Nyamuk-nyamuk yang menjadi vektor (perantara) strain baru virus cacar burung di Inggris, yang diduga berasal dari Skandinavia, biasanya muncul pada awal musim gugur ketika potensi kemunculan awan tebal mengecil.
Ketiga, penularan penyakit hanya bisa terjadi antarburung atau permukaan yang terkontaminasi strain baru dari virus cacar burung tersebut.
Ada dua catatan penting di sini. Pertama, dan yang membuat kita tenang, avian pox (termasuk turunannya yang kini mewabah di Inggris) tidak akan menular dari burung ke manusia maupun binatang mamalia. Jadi, tipenya jauh berbeda dari virus H5N1 (flu burung).
Catatan kedua, kita masih berkesempatan untuk melakukan berbagai tindakan preventif guna mencegah penyebaran penyakit ini. Begitu melihat ada seekor gelatik batu atau jenis burung lain terindikasi terserang cacar burung, maka upaya pertama yang harus kita lakukan adalah segera mengisolasi burung yang sakit, dan menyingkirkan kandangnya untuk dibersihkan dan disucihamakan.
Apabila burung yang sakit itu dipelihara di kandang koloni, maka burung-burung yang sehat dan menempati kandang yang sama harus dipindah ke kandang lain yang belum terinfeksi virus yang sama.
Semua wadah pakan / air minum harus dibersihkan ketika mau digunakan lagi. Inilah yang dimaksud para peneliti di Inggris sebagai “permukaan yang terkontaminasi strain baru virus cacar burung”
Meski wadah itu akan digunakan oleh burung yang sama, dan masih sehat, sedapat mungkin setiap penggantian pakan/ air minum harus menggunakan wadah/cepuk lain yang sebelumnya sudah dibersihkan dan disterilkan.
Bagi sebagian besar masyarakat kita, termasuk di dunia hobi perburungan, mencuci barang hingga steril memang belum menjadi kebiasaan. Mencuci hingga bersih dan mencuci hingga steril itu sangat berbeda. Bersih adalah penampakan dari luar seperti terbebas dari kotoran, tapi belum tentu terbebas dari kuman penyakit (bakteri, virus, parasit, dll).
Mencuci wadah pakan / minum hingga steril bisa dilakukan dengan menggunakan desinfektan, yang bisa dibeli di apotik, toko kimia, atau poultry shop. Caranya mudah kok. Bersihkan wadah pakan / minum dengan air seperti biasa, lalu dilumuri deterjen, dibilas beberapa kali hingga bekas dan bau deterjen hilang. Setelah itu, baru dibilas dengan desinfektan.
Gejala klinis
Strain baru avian pox yang menyerang gelatik batu di Inggris memang bisa menyerang semua spesies yang berada dalam kelas Aves, termasuk ayam, itik, angsa, puyuh, dan spesies burung lainnya. Hanya saja, potensi terbesar terjadi pada gelatik batu yang dianggap sebagai spesies paling rentan. Dengan demikian, pemilik dan penangkar burung lainnya diminta tetap tenang, namun tetap waspada dengan mengaktifkan kembali berbagai tindakan preventif.
Adapun pemilik dan penangkar gelatik batu di Indonesia juga tidak boleh galau jika spesies ini dianggap paling rentan terhadap strain baru avian pox. Ingat penjelasan di atas, yang penting membiasakan mencuci wadah pakan / air minum hingga steril. Jika ada burung yang terinfeksi cacar burung, harus segera diisolasi.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Gejala klinis yang teramati dari burung terinfeksi antara lain:
- Munculnya lesi fokal berwarna merah jambu, yang terlihat pada jengger, pial, dan bagian tubuh lainnya yang tidak berbulu seperti pipi, daerah sekitar mata, hingga bagian atas kepala.
- Pada cacar burung yang dikenal sebelumnya, diameter lesi hanya sekitar 0,5 – 1 mm, ujudnya seperti koreng atau kutil.
- Ada dua tipe pox: kering dan basah. Pada pox kering, lesi akan bertahan sekitar 2 minggu, setelah itu mengelupas dan sembuh. Pada fox basah, biasanya berakhir dengan kematian.
- Tapi pada kasus terbaru di Inggris, yang disebabkan strain baru virus avian pox, diameter lesi bisa mencapai 1 cm atau lebih, bisa kering dan basah.
- Suara nafas burung terdengar abnormal, terutama jika dipelihara dalam kandang dengan ventilasi kurang optimal.
- Pertumbuhan burung muda sangat lambat.
- Induk betina seringkali tidak bisa memproduksi telur.
- Nafsu makan menurun drastis
Mengaktifkan tindakan preventif
Sebagai penutup, saya ingin mengingatkan kepada seluruh kicaumania di Indonesia, yuk kita bersama-sama membiasakan untuk mengaktifkan tindakan preventif, sebelum “momongan” kita mengalami hal-hal yang tidak diharapkan.
- Jangan membiasakan bak / karamba mandi digunakan untuk 2 ekor burung atau lebih dengan menggunakan air yang sama. Pada pemeliharaan dalam sangkar, jika seekor burung sudah mandi, maka air dalam karamba harus dibuang dan dicuci bersih. Sehingga ketika digunakan untuk mandi burung lain relatif aman. Saya rasa mayoritas kicaumania sudah melakukan hal ini, jadi no problem (sekadar mengingatkan saja).
- Wadah air minum dan wadah pakan harus selalu dicuci bersih dan steril, setiap kali mau diisi dengan yang baru.
- Untuk pemeliharaan dalam kandang ombyokan, misalnya kenari, lovebird, gelatik batu, gelatik jawa, dan gould amadine, teruskan saja penyediaan bak mandi di dasar kandang (bagi yang selama ini menggunakannya). Namun perawat kandang harus sering mengontrolnya, siapa tahu ada 1 – 2 ekor burung yang dalam kondisinya tidak sehat (penyakit apapun).
- Jika melihat burung sakit, pindahkan secepatnya ke kandang karantina untuk disembuhkan. Selanjutnya kandang disemprot dengan desinfektan yang aman untuk makhluk hidup. Wadah air, wadah pakan, dan bak mandi dikeluarkan, dicuci hingga steril, baru diisi lagi dengan yang baru.
- Pastikan sangkar atau kandang penangkaran terbebas dari semut, kutu, nyamuk dan serangga lainnya, jamur dan parasit. Ada beberapa desinfektan yang memiliki fungsi plus sebagai pencegah dan pembasmi hama-hama tersebut, misalnya FreshAves.
- FreshAves mengandung permethrine dan piperonyl butoxide. Permethrine dikenal sebagai pestisida aman yang sudah teruji untuk penyemprotan nyamuk DB di berbagai wilayah Indonesia. Hasilnya, permethrine terbukti mempunyai aktivitas insektisidal yang sangat tinggi baik untuk lalat, nyamuk, kutu dan insekta pengganggu lainnya. Kecepatan kerjanya sangat tinggi, dengan efek residu sangat rendah. Yang lebih penting lagi, permethrine yang terkandung dalam FreshAves sangat aman untuk manusia dan hewan.
- Piperonyl butoxide merupakan sinergis dari permethrine, yang berfungsi meningkatkan daya racun. Dengan adanya zat sinergis, maka insektisida menjadi tak beracun, tetapi bisa mendongkrak daya bunuhnya terhadap objek: nyamuk, semut, kutu, dll. Contoh zat sinergis lainnya adalah sesamin yang terkandung dalam minyak biji wijen.
- Cara penggunaannya sangat mudah. Ambil 5 gram FreshAves, kemudian dicampur dengan 1 liter air. Cairan ini digunakan dengan cara menyemprotkannya ke seluruh bagian kandang atau sangkar, termasuk bagian dasar dan sela-sela kandang.
- Untuk kandang penangkaran, bagian bawah sarang bisa ditaburi serbuk FreshAves. Hal ini bisa dilakukan ketika indukan sedang keluar meninggalkan sarangnya.
Kita semua berharap, semoga ketenangan para kicaumania di Indonesia tidak terganggu oleh kabar yang beredar di Inggris dan sudah tersiar luas ke berbagai media cetak internasional dan media online. Insya Allah, para pemelihara dan penangkar burung di negeri ini tetap bisa menjalankan aktivitasnya, agar mendapat kesenangan dan kepuasan batin, juga memperoleh rezeki dari hobi burung ini. Semoga !
Salam sukses untuk Anda, salam sukses dari Om Kicau.