Sebagian besar pleci yang dipelihara PC mania berasal dari spesies Zopsteros palpebrosus. Tetapi spesies ini masih memiliki beberapa subspesies (ras), yang paling kondang tentu saja Zopsteros palpebrosus auriventer. Ras auriventer dan ras buxtoni banyak dijumpai di Jawa Barat, Banten, Sumatera, dan Kalimantan. Adapun ras melanurus umumnya terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Yuk, kita lihat pleci ras melanurus di alam bebas, di sejumlah wilayah Eks Karesidenan Semarang.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Aktivitas bird watching yang dilakukan Semarang Bird Club (SBC) mengambil objek beberapa kawasan di Kota Semarang (Tapak-Tugu, Gunungpati, Sekaran, Taman Diponegoro), Kendal (Medini, Limbangan, Kota Kendal), dan Kabupaten Semarang (Gedongsongo-Ambarawa, Semirang-Ungaran).
Secara umum, Zopsteros palpebrosus atau pleci biasa memiliki panjang tubuh sekitar 11 cm (note: versi wikipedia 8-9 cm). Bulu tubuh berwarna hijau kekuningan, dengan cincin mata keperakan yang berbentuk seperti kacamata. Iris matanya cokelat, paruh cokelat tua, dan kaki abu-abu zaitun.
Nah, pada beberapa ras, ada sedikit perbedaan. Auriventer dan buxtoni, misalnya, di bagian tengah perutnya terdapat garis kuning sempit. Ciri lainnya adalah warna bulu di pahanya abu-abu muda.
Sedangkan ras melanurus, yang menjadi objek bird watching SBC, memiliki ciri khas warna kuning di tubuh bagian bawah (mulai dari bawah leher, perut, hingga mendekati kloaka). Adapun tubuh bagian atas berwarna hijau zaitun.
Ada bercak kuning di atas paruhnya. Bagian tenggorokan dan tungging berwarna kuning. Lalu di atas kekangnya ada sedikit warna kuning, meski tidak semua individu memiliki ciri tersebut.
Wilayah penyebaran dan habitat
Wilayah penyebaran pleci mulai dari Asia Selatan, China Selatan, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Di Indonesia, pleci umumnya ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
Habitatnya juga beragam, mulai dari dataran rendah hingga perbukitan dengan ketinggian 1.400 meter dari permukaan laut (dpl). Mereka bisa mendiami hutan primer, hutan sekunder, bahkan hutan mangrove di kawasan pesisir.
Khusus ras melanurus, Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi salah satu gudangnya. Itu sebabnya, ras melanurus bisa juga disebut sebagai pleci biasa dari Jawa. Nama ini berbeda dari pleci jawa, yang merupakan spesies tersendiri dengan nama Zosterops flavus (kapan-kapan saya posting di artikel terpisah).
Sama seperti pleci pada umumnya, ras melanurus juga membentuk kelompok besar dengan sesama pleci lainnya. Mereka suka menclok di puncak atau bagian tertinggi pepohonan, lalu bergerak lincak ke sana kemari melalui dahan / ranting, sambil bernyanyi sesuka hati.
Di habitat aslinya, burung mungil ini suka menyantap serangga kecil, larva, laba-laba, dab buah berikuran kecil. Musim kawin dan perkembangbiakannya berjalan dalam rentang waktu cukup lama, yaitu sejak Januari hingga Oktober.
Sulit untuk membaca musim kawin seperti itu, karena pleci bisa kawin di musim hujan maupun kemarau. Yang menjadi pertanyaan, dan saya belum menemukan jawabannya, mengapa pleci di alam bebas mogok kawin pada bulan November dan Desember?
Dalam beberapa literatur, musim kawin pleci yang mendiami kawasan hutan di Asia Selatan (India, Srilanka) dan Asia Tenggara (Thailand, Myanmar, Malaysia, Singapura) berada dalam rentang waktu Februari hingga September, dengan puncak perkembangbiakan pada April.
Mereka membangun sarang berbentuk cawan, yang diletakkan pada cabang pohon, rumpun bambu, dan dalam posisi agak tinggi atau jauh dari permukaan tanah. Sarang itu dibuar selama empat hari, dengan bahan penyusun sarang yang terdiri atas akar, tulang daun, tangkai daun, serta lumut.
Jumlah telur 2-3 butir, berwarna biru pucat. Telur-telur ini dierami induknya selama 10 hari, lalu menetas menjadi piyik yang diloloh induknya hingga umur 10 hari. Setelah itu, anakan pleci sudah bisa belajar makan sendiri, juga mulai berlatih terbang.
Penyebaran di wilayah Eks Karesidenan Semarang
Dalam pemantauan SBC, semua lokasi yang dikunjungi memang dijumpai pleci ras melanurus. Mereka mendiami kawasan lahan basah seperti di daerah Tapak, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.
Ada juga yang hidup di kebun dan tegalan, misalnya di Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Bahkan ada yang nangkring di ruang publik seperti Taman Diponegoro. Ini makin menguatkan dugaan kita, bahwa pleci sebenarnya mudah beradaptasi dengan manusia.
Pleci melanurus juga dijumpai di beberapa kawasan hutan primer dan sekunder di Kabupaten Kendal, antara lain di daerah Medini (Kecamatan Limbangan) dan Kota Kendal. Di Kabupaten Semarang, ras ini bisa dijumpai di kawasan wisata Gedongsongo, Ambarawa, hingga Desa Semirang. Kecamatan Ungaran.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sebagaimana burung gereja, pleci termasuk jenis burung penetap, yang tidak suka bermigrasi ke luar daerah, apalagi yang jaraknya terlalu jauh. Populasinya di alam bebas masih aman, dengan peringkat perjumpaan nomor 2 (agak mudah).
Meski demikian, omkicau.com berharap para PC mania ke depan lebih mengutamakan bahan dari hasil penangkaran, bukan dari hasil tangkapan alam. Sudah banyak penangkar pleci yang berhasil. Hal seperti ini juga digalakkan di negeri tetangga, terutama Vietnam, Thailland, dan Malaysia, yang kini juga dilanda demam pleci hasil penangkaran.
Suara pleci di alam bebas
Mau dengar kicauan asli pleci ras melanurus di alam bebas? Memang masih lebih bagus suara pleci yang sudah dimaster. Suaranya aslinya terdengar seperti cicitan “ciw…ciw…ciw…” dengan nada tinggi, “tiri…tiri…tiri…“, “dzi…da…da…“.
Terkadang terdengar pula suara metalik berulang-ulang “dza…dza…” atau “tsi…tsi…tsi” yang lembut. Jika sedang bernyanyi bersama, cicitan itu akan terdengar terus-menerus, sambung-sinambung.
1. Nyanyian tunggal
Nyanyian tunggal pleci ras melanurus ini direkam Om Baskoro / SBC di kawasan Gedongsongo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.
[audio https://omkicau.com/wp-content/uploads/2012/11/kacamata-biasa_gedongsongo.mp3[/embed]——-
2. Nyanyian kelompok
Nyanyian kelompok burung pleci direkam Om Baskoro / SBC di kawasan Semirang, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang.
[audio https://omkicau.com/wp-content/uploads/2012/11/kacamata-biasa_semirang.mp3[/embed]——-
Video pleci di alam bebas
Video 1: Lokasi Gedongsongo, Ambarawa
Om Baskoro berhasil mengambil scene pergerakan pleci di pohon dengan suara panggilan.