Ulat bambu atau cangkilung atau cilung biasanya dijadikan pakan hidup bagi ikan. Sebagian pemancing juga kerap menjadikannya sebagai umpan. Belakangan, beberapa penggemar cendet juga menggunakan ulat bambu, terutama untuk menurunkan over birahi (OB).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Cendet yang mengalami OB memang bisa menjengkelkan, tidak peduli di rumah maupun di arena lomba. Pernah ada kejadian, di mana cendet yang birahinya memuncak di arena lomba, terlihat sering turun di dasar sangkar, seperti mengejar-ngejar juri yang sedang memberikan penilaian.
Untuk mencegah kejadian tersebut, Anda bisa memberikan ulat bambu beberapa saat sebelum burung digantang. Kondisi OB sebenarnya tidak menguntungkan bagi cendet itu sendiri, sebab ia akan menjadi galak dan sangat agresif, yang membuat energinya cepat terkuras, sehingga malah tidak fokus untuk mengeluarkan suara terbaiknya.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Dalam beberapa kasus, ada juga cendet ketika sedang mengalami over birahi lebih sering diam dan hanya diam mondar-mandir atau naik-turun dari tangkringan dan dasar sangkar.
Kandungan nutrisi ulat bambu
Kandungan Nutrisi | Persentase (%) |
Protein | 15,70 |
Lemak | 22,19 |
Serat kasar | 7,69 |
Air | 61,73 |
Karbohidrat | – |
Selain cendet, ulat bambu juga digunakan sebagian penggemar anis merah dan anis kembang, terutama saat burung mengalami masa molting atau mabung sebagai tambahan nutrisi selama masa mabung. Ulat bambu juga sering diberikan kepada burung yang terlihat kurus.
Namun, perlu diingat, ulat bambu memiliki kandungan lemak cukup tinggi. Pemberian ulat bambu tidak boleh terlalu banyak, dan tidak perlu dilakukan setiap hari. Jika diberikan setiap hari bisa berpotensi menimbulkan kegemukan, sehingga menjadi malas-malasan.