Ratu Jagat masih ngejoss di Kapolres Cup Salatiga

Ratu Jagat milik Mr Yayang dari Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, benar-benar membuktikan sebagai penguasa jagat cucak jenggot, setelah tampil ngejoss dan meraih dua kali juara 1 dalam even bergengsi Kapolres Cup Salatiga, Minggu (9/12) kemarin. Sebelumnya, jagoan yang sehari-hari ditangani Jikano dari Semarang ini juga berhasil nyeri di Logawa Purwokerto, tanggal 25 November lalu.

Sementara itu, Natalia milik Mr Gunawan (Solo) hanya mengikuti satu dari tiga kelas murai batu, yaitu Kelas Kapolres. Penampilannya tetap prima dan sukses menggebuk semua lawannya tanpa ampun. Menurut perawatnya, Wawan, Natalia sengaja dimainkan satu sesi karena disiapkan tampil di Galamedia Bandung, Minggu (16/12).

Prestasi gemilang Natalia diikuti murai batu Djarum milik Dimas Anto dari Kudus. Tiga kali turun, Djarum dua kali meraih juara kedua (termasuk di Kelas Kapolres). Di sesi terakhir, Kelas Bintang, sukses menjadi juara 1.

Di kelas cendet, Edy Kim dari Magetan memborong juara 1 melalui Ancaman. Edy Kim pun menyebutkan perolehan ini sekaligus sebagai ajang pembuktian bila Ancaman bukan burung kampungan alias ndeso.

Solo Berrick juga masih bertaji. Dari tiga kelas kacer yang diikutinya, dua di antaranya meraih juara 1. Satu kelas terakhir direbut Black Sabbath milik H Fitri (Samarinda) yang dikendalikan Mr Tedy dari Pati.

Adapun kacer Charly milik H Rihan Variza, yang mulai ambrol bulu tapi dipaksakan turun, tampil kurang bertenaga. “Kita memang paksakan turun, dengan tujuan agar bisa segera ambrol total bulunya,” ujar Pungky, kepercayaan Rihan Variza.

Di kelas anis merah, nama-nama besar seperti Violet (Ming Basket Surabaya), Brutal (Mr Bambang Venus Semarang), Eksekutor (Mr Antony Yellow River Jogja), dan Andromeda (Drs Suprojo WS), tetap menghiasi papan atas data juara.

Secara umum, lomba berlangsung lancar, kendati teriakan peserta masih cukup mengganggu. Sejak awal panitia kurang mengkondisikan aturan tanpa teriak secara serius. Akibatnya, meski banyak petugas di lapangan, mereka cenderung pasif terhadap teriakan peserta. Makin ke sesi belakang, peneriak malahan sudah berani menyebut nomor gantangan.

Penilaian berlangsung cukup bagus, meski di sana-sini masih ada keluhan dari para peserta yang merasa burungnya kurang mendapatkan pantauan semestinya.

Kapolres Salatiga AKBP Dwi Tunggal Jaladri SIK SH MHum tampak antusias memantau pelaksanaan lomba dari awal hingga akhir. Dalam sambutannya, beliau sudah mewanti-wanti supaya panitia dan juri bekerja secara fair play, tidak boleh memihak kepada burung-burung tertentu. (Waca-Jogja)

Hasil Lomba Kapolres Cup Salatiga (9/12)

Salam sukses dari Om Kicau.