420 tiket murai batu tak tersisa: Jelang BnR Award 2013

Even BnR Award 2013 yang akan berlangsung di Taman Wiladatika Cibubur baru digelar 20 Januari 2013, namun semua (420) tiket di kelas murai batu sudah tak tersisa lagi. Panitia membuka enam kelas murai batu, yaitu Best of the Best (tiket Rp 1,5 juta), BnR (Rp 1 juta), AMB (Rp 500 ribu), Jatijajar A dan B (Rp 300 ribu), serta Ebod Vit (Rp 150 ribu). Setiap kelas maksimal 70 gantangan, dan semuanya full untuk murai batu. Bisa dibayangkan, betapa sengitnya persaingan untuk memperebutkan predikat murai batu terbaik.

Data ini dihimpun omkicau.com berdasarkan publikasi resmi di tabloidbnr.com hingga Selasa (18/12) pukul 18.00. Sejumlah jawara murai batu dipastikan tampil, misalnya Happy Birthday (Akia – Jambi Team), Aladin (Khadafi – Aceh SF), Racun (Aceh Bintang SF), Sembrani (Agus Sembrani – Jakarta), Pelor Mas (H Nendra – Jakarta), Thunder (H Sadat – Jakarta), Negro (Tatuk Graha – Surabaya), dan sang legendaris Suara Sakti (Andy Donk – Jogja).

Sayangnya, persaingan murai batu kurang lengkap karena ada beberapa nama beken yang sepertinya absen. Misalnya Natalia (Mr Gunawan Solo), Gobi (Yadi Suzuki Cirebon), Monster (Erick Cilacap), Super Bejo (Ming Basket Surabaya), Apa Kabar (Susilo Pace Nganjuk), atau T-Rex (D’Yan Samurai BC Bali).

Setidaknya, nama-nama pemilik burung jawara tersebut tidak tercantum dalam daftar pemesan tiket. Tidak diketahui apakah mereka memang tak mendaftar karena burungnya sedang mabung, atau karena kehabisan tiket.

Selain enam kelas murai batu, ada dua kelas lovebird yang juga sudah full peserta, yaitu Lovebird Ebod Vit dan Lovebird Jatijajar. Adapun Lovebird AMB masih menyisakan satu tiket, dan Lovebird BnR masih tersedia 19 tiket dari 70 tiket di masing-masing kelas.

Selebihnya, di kelas lain, tiket masih tersedia dalam jumlah cukup. Bahkan ada beberapa kelas yang minim peserta. Misalnya gelatik batu A dan B di kelas Ebod Vit, yang hingga berita ini diturunkan baru terdaftar masing-masing 6 dan 4 peserta saja. Padahal, sama seperti kelas lainnya, panitia menyediakan 70 gantangan untuk setiap kelasnya.

Yang agak memprihatinkan justru tledekan dan cucakrowo. Meski hanya dibuka di kelas Ebod Vit saja, jumlah peserta yang mendaftar baru 2 (tledekan) dan 3 (cucakrowo). Panitia nampaknya perlu bekerja lebih keras untuk mempromosikan dua kelas ini, selain beberapa kelas lain seperti kapas tembak dan kenari semi-isian (data peserta selengkapnya bisa dilihat pada tabel).

Bang Boy, bos BnR, memastikan lomba akan berjalan fair play alias seobjektif mungkin. Bahkan ia pun menyilakan kehadiran sejumlah bird club (BC) untuk memantau langsung pelaksanaan lomba. Semoga janji itu dapat ditunaikan dengan sebaik-baiknya.