Kecil bukan berarti tak penting dan harus disepelekan. Tungau merah, misalnya, berukuran super kecil sehingga sulit dilihat dengan mata telanjang. Meski kecil, dia adalah ektoparasit penghisap darah yang bekerja dari luar tubuh burung. Serangan tungau merah memberi dampak buruk yang meluas pada burung, mulai dari gelisah, stres, suka mematuk / mencabuti bulunya sendiri, hingga macet bunyi. Nah, dampak yang terakhir inilah yang menghentikan eksistensi seekor burung berkicau. Parasit ini menyerang burung saat beristirarhat, terutama di malam hari, dan akan menghisap darah burung dalam rentang waktu 1 – 2 jam.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Tungau merah tidak membutuhkan hospes atau inang perantara untuk menyerang burung. Ia datang dengan cara melompat dari satu lokasi ke lokasi lain, sampai akhirnya ke kandang / sangkar, kemudian menclok di tubuh burung, terutama di permukaan kulit dan di sela-sela bulu.
Parasit ini biasanya mulai beraksi menjelang senja, atau ketika hari mulai gelap. Mereka akan keluar dari persembunyiannya untuk mencari mangsa, termasuk burung. Seekor tungau merah bisa berkembang biak di tubuh inangnya, dalam hal ini burung, sehingga jika dibiarkan akan menjadi sarang tungau.
Selain itu, sebagian tungau-tungau ini menghabiskan siklus hidupnya di sekitar lokasi kandang, mulai dari sarang, celah-celah dinding kandang, jeruji jangkar, celah / retakan tangkringan, wadah pakan / air minum, dan sebagainya.
Penularan tungau merah terjadi melalui kontak langsung antara burung penderita dan burung sehat. Karena itu, ketika ada seekor burung sudah terserang tungau merah, biasanya burung-burung yang ada di dekatnya ikut tertular.
Gejala klinis
Jika seekor burung terserang tungau merah, apalagi dengan jumlah tungau yang banyak, gejala awal yang bisa dilihat antara lain:
- Gelisah, misalnya sering naik-turun tangkringan (jika tungau sudah masuk ke celah tangkringan, burung malah tidak mau lagi bertengger).
- Sering mematuk / mencabuti bulu-bulunya, meski ia sudah mandi atau dimandikan.
- Dalam tahap awal ini, burung sudah mulai stres yang ditandai dengan berkurangnya frekuensi berkicau sampai berhenti sama sekali (macet bunyi).
Adapun pada tahap kronis, hisapan darah yang terus-menerus akan membuat burung mengalami anemia (kekurangan darah), yang ditandai dengan muka pucat dan sering nyekukruk. Selain itu, terjadi iritasi berat pada kulitnya, dan menurunnya sistem kekebalan tubuh pada burung.
Karena ukurannya yang kecil dan sulit dilihat dengan mata telanjang, terkadang kita sering bertanya-tanya ada apa dengan momongan ini? Karena itu, jika menjumpai burung dengan gejala klinis di atas, langkah pertama yang mesti dilakukan adalah mengambil burung dan memegangnya (biasanya burung yang semula giras pun cenderung diam saat dipegang).
Selanjutnya, singkap bulu-bulunya, termasuk bulu halus di dekat kulit, sehingga terlihat bagian kulit burung. Jika terdapat luka atau lubang kecil pada kulitnya, berarti burung sudah terinfeksi tungau merah.
Bisa juga menggunakan media kain untuk mengamati ada dan tidak tungau di sekitar kandang, tanpa harus memegang burung. Berikut caranya:
- Pasangkan kain putih di sisi-sisi kandang atau sangkar, biarkan semalaman.
- Esok pagi, kain kita lepaskan dari sangkar, kemudian diperiksa apakah di permukaan kain dijumpai bintik-bintik hitam dan merah. Jika ada, itulah pertanda lingkungan kandang / sangkar sudah kemasukan tungau, dan dipastikan tungau juga sudah menyusup ke tubuh burung.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Tindakan pencegahan
Kita bisa mencegah gangguan seperti jamur, semut, atau lalat dengan cara selalu menjaga kebersihan kandang. Tetapi tidak demikian dengan tungau merah. Mereka bisa datang ke kandang kapan pun suka, terutama apabila lokasi kandang sudah dekat dengan lokasi persembunyian terakhirnya.
Meski demikian, bukan berarti tidak ada tindakan pencegahan yang bisa dilakukan. Untuk menekan potensi kunjungan tungau, setidaknya ada beberapa hal yang bisa dilakukan, antara lain:
- Jika menjumpai ada bagian kandang / sangkar yang rusak, keropos, atau mungkin ada jeruji sangkar yang hampir patah, jangan menunda waktu untuk memperbaiki atau menggantinya dengan yang baru.
- Apabila menjumpai ada bagian tenggeran yang memiliki celah atau retakan cukup lebar, jangan ragu untuk menggantinya dengan tenggeran baru. Selain berpotensi menjadi tempat persembunyian tungau, retakan atau celahan itu juga bisa melukai kaki dan kuku burung.
- Biasakan melakukan penyucihamaan kandang / sangkar sekali dalam seminggu, atau minimal dua minggu sekali, menggunakan FreshAves. Setiap 5 gram serbuk FreshAves dicampur dengan 1 liter air, kemudian disemprotkan ke sekitar kandang / sangkar. Obat ini sangat aman bagi kesehatan burung dan manusia, karena mengandung permethrine dan piperonyl butoxide yang sudah diujikan untuk penyemprotan nyamuk demam berdarah di berbagai wilayah di Indonesia.
- Jika digunakan untuk kandang penangkaran, dan kebetulan induk betina sedang bertelur, mengerami telur, atau mengasuh piyikan, serbuk FreshAves bisa ditaburkan di bawah sarang (dilakukan ketika induk keluar dari sarangnya).
Pengobatan
Selain dapat digunakan sebagai obat penyapuhama (desinfektan), FreshAves juga bekerja maksimal saat digunakan untuk tindakan kuratif (pengobatan). Caranya sama, 5 gram serbuk dilarutkan dalam 1 liter air, tetapi cairan ini disemprotkan langsung ke tubuh burung yang terserang.
Jika Anda memiliki jumlah burung lebih dari 1 ekor, baik burung piaraan atau burung penangkaran, tindakan kuratif ini dianjurkan dilakukan di kandang karantina. Kalau tidak mempunyai kandang karantina, Anda bisa memindahkan burung ke dalam sangkar dan tempatkan agak jauh dari burung lain yang sehat.
Biarkan burung penderita di sana sampai gejala klinis mulai tak terlihat, misalnya perilakunya mulai tenang, makin jarang mematuk / mencabuti bulu, sudah mau nangkring di tenggeran, atau syukur-syukur sudah mulai bunyi lagi.
Pada saat bersamaan, kandang atau sangkar burung yang sehat disucihakaman dengan FreshAves seperti dijelaskan dalam tindakan pencegahan di atas. Bahkan, burung yang sehat pun boleh disemprot dengan larutan yang sama, karena sangat aman namun memiliki daya basmi yang hebat terhadap berbagai jenis parasit di luar tubuh.
Ada atau tidak serangan tungau merah, biasakan untuk selalu membersihkan wadah pakan, cepuk ekstra fooding, dan wadah air minum di pagi hari, sebelum diisi dengan pakan segar atau air minum yang baru.