Pemahaman masyarakat terhadap burung hantu ternyata belum seragam. Ketika masyarakat Desa Tlogoweru Demak menganggap burung hantu, khususnya jenis Tyto alba, sebagai “pahlawan” yang mampu mendongkrak perekonomian mereka, masyarakat Desa Sukakarsa, Kecamatan Sukaraya, Kabupaten Bekasi, justru masih terperosok dalam mitos menyesatkan tentang burung hantu. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi perlu turun tangan mengatasi ketakutan warga terhadap spesies burung yang sebenarnya sangat menguntungkan itu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kekhawatiran warga nampaknya berkaitan dengan isu hantu pocong yang berkeliaran dan hingga kini belum terungkap. Menurut Ijo (55), warga Desa Sukakarsa, burung hantu setiap maghrib selalu muncul dan bertengger di ranting pohon depan rumah seorang warga. Warga yang merasa aneh dengan kemunculan burung tersebut berusaha menangkap, namun selalu kabur.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Mereka selalu mengaitkan burung hantu dengan isu hantu pocong, bahkan menganggap kedua burung hantu itu sebagai jelmaan pocong. Warga kini terus berjaga-jaga. Tidak seperti sebelumnya, sekarang di setiap sudut rumah dipasangi lampu listrik. Hal ini dilakukan warga agar jika burung hantu muncul bisa terlihat dan langsung ditangkap.
Berikan penjelasan yang logis
Membaca berita tersebut, omkicau.com mendorong semua pihak yang kompeten, terutama media dan Pemkab Bekasi, agar ikut memberikan arahan kepada warga, melalui tulisan atau penjelasan yang logis.
Burung hantu, di mana pun, selalu muncul selepas maghrib. Mereka akan mencari tikus. Setelah berburu, mereka akan kembali ke sarang atau huniannya. Biasanya, jika sudah kenyang, burung hantu langsung tidur pulas.
Meski buruk rupa, burung hantu memiliki karakter pendiam. Tidak heran apabila kini banyak orang yang memeliharanya. Bahkan burung ini terbilang cerdas, dan bisa dilatih, sebagaimana telah dipraktikkan warga Desa Tlogoweru.
Berikut ini beberapa fakta menarik tentang burung hantu :
- Mata burung hantu bisa melihat, karena memiliki penglihatan binokuler seperti manusia, tetapi bola matanya tidak pernah bergerak.
- Mata burung hantu juga tidak pernah berkedip atau melirik, meskipun saat mencari mangsa. Dia hanya menggerakkan leher atau kepalanya.
- Burung hantu memiliki 3 kelopak mata, masing-masing untuk mengerjap kalau ada gangguan, untuk tidur, dan untuk membersihkan mata.
- Sebagian besar burung hantu dapat memutar kepalanya hingga ¾ lingkaran tanpa harus menggerakkan tubuhnya.
- Wajahnya pipih seperti cakram dan berbulu, yang berguna untuk mengumpulkan dan memfokuskan gelombang bunyi sehingga mangsa tidak dapat melarikan diri.
- Beberapa burung hantu memiliki daun telinga dengan tinggi yang berbeda.
- Burung hantu merupakan hewan nocturnal, atau hanya aktif pada malam hari saja. Ada beberapa spesies burung hantu di luar negeri yang aktif di siang hari, seperti hedwig milik Harry Potter yang warnanya seputih salju.
- Bulu-bulunya dirancang khusus untuk meredam bunyi agar dapat fokus pada mangsa.
- Burung hantu merupakan hewan pemangsa yang sangat membantu manusia, terutama dalam membasmi hama pengerat seperti tikus.
- Burung hantu bisa dijumpai di semua benua, kecuali Antartika.
- Burung hantu termasuk hewan paling setia, karena hanya kawin dengan satu pasangannya saja.
- Burung hantu betina lebih berat dan lebih besar daripada burung jantan.
Semoga Pemkab Bekasi, juga media, bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat yang belum tahu tentang burung hantu. Saatnya kita menyingkirkan mitos-mitos yang mengganggu kemajuan kita sendiri.
Artikel lain yang terkait burung hantu:
- Manfaat ekonomi penangkaran burung hantu
- Tlogoweru, desa penangkaran burung hantu
- Meraup keuntungan dari penangkaran burung hantu
- Download suara burung hantu, semua spesies