Sudah banyak artikel yang mengulas perawatan anis kembang (AK), baik artikel yang ada di omkicau.com (cek di sini) maupun website / blog sobat kicaumania lainnya. Artikel kali ini membahas empat hal penting yang kerap dialami dan ditanyakan sobat kicaumania, yaitu 1) bagaimana memilih anis kembang muda hutan, 2) mengatasi AK yang sayapnya ngeleper, 3) bagaimana perawatan AK agar cepat ngerol, dan 4) manfaat pemberian cacing pada anis kembang. Semoga bisa membantu para AK mania yang mengalami problem perawatan terkait dengan empat hal tersebut.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Pemilihan anis kembang muda hutan
Saya anggap Anda sudah tahu bagaimana membedakan AK jantan dan betina. Bagi yang belum tahu, atau ingin refresh kembali, silakan buka kembali arsipnya di sini.
Pemilihan anis kembang muda hutan (MH) juga membutuhkan keahlian atau pengalaman tersendiri. Bagi pemula yang belum tahu, berikut ini beberapa panduan dalam memilih anis kembang MH agar kelak memiliki prospek yang baik sebagai burung rumahan yang selalu menghibur, atau bahkan bisa menembus 10 besar di setiap latber atau lomba yang diikuti :
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
- Sebelum membeli, pastikan burung yang dipantau selalu terlihat lincah, nafsu makan besar, kondisi bulu dan fisik yang sehat dan tidak cacat.
- Perhatikan bola matanya. Anis kembang MH yang baik adalah yang matanya menonjol keluar (jika dilhat dari depan), dengan kepala yang terlihat ceper atau tidak bulat.
- Bagian tengah dari dada burung jantan lebih menonjol daripada dada sebelah kiri dan kanan. Sedangkan pada burung betina, bagian dadanya sama rata dan cenderung membulat.
- Gaya berdiri burung jantan harus nagen (tegak, dengan dada membusung), tidak seperti gaya berdiri pada burung betina yang terlihat membulat dan cenderung jongkok.
- Kaki panjang dengan bulu-bulu di bagian paha yang sering terlihat saat berdiri. Ketika berdiri tegak, paha burung biasanya lebih sering terlihat dibandingkan dengan burung yang agak membungkuk di mana paha tersembunyi di balik bulu-bulu perutnya. Hal ini sering jadi patokan bagi mereka yang memilih burung anis kembang jantan. Namun, ada kalanya burung jantan yang kegemukan cenderung berdiri membungkuk.
- Suara ngeriwiknya keras, dibarengi dengan buka paruh meski hanya separo. Biasanya burung jantan saat ngeriwik akan membuka paruhnya sedikit, apalagi jika kondisinya ramai (misalnya ada suara hujan atau televisi).
- Banyak yang mengira warna bulu putih di bawah ekornya bisa menjadi panduan dalam memilih burung AK jantan dan betina. Info ini tidak sepenuhnya benar, karena ada juga burung AK jantan dan betina yang bulu ekornya memiliki pola seperti berawan.
Ketika sayap anis kembang ngeleper
Ketika melihat kedua sayap anis kembang ngeleper, sobat kicaumania sering bingung apakah burungnya berkelamin jantan atau betina. Mereka mengira setiap burung yang sayapnya ngeleper adalah betina. Info ini juga tidak sepenuhnya benar. Mari kita buktikan dengan paparan berikut ini.
Perlu diketahui, AK betina ketika memasuki masa birahi memang sering mengeleperkan sayapnya, sambil bersuara “ck… ck…. ck…. ck…”, terutama saat melihat dan / atau mendengar suara anis kembang jantan (kalau pada manusia bisa diistilahkan caper, atau mungkin kegatelan, he..he..).
Tetapi tidak semua burung yang ngeleper itu betina. Anis kembang yang masih muda usia, atau birahinya masih tanggung, juga sering mengeleperkan sayapnya. Bahkan AK jantan yang over birahi (OB) pun sering ngeleper, saat didekati atau mendengar suara burung lain.
Hanya saja, nah ini penting diperhatikan, saat burung mengeleperkan sayapnya tidak terdengar suara “ck… ck… ck… ch….” sebagaimana burung betina. Jadi, jika burung Anda memang jantan, jangan khawatir kalau sewaktu-waktu ia menunjukan perilaku ngeleper.
Untuk lebih jelasnya, silakan perhatikan video dari anis kembang betina yang ngeleper:
Tips membuat anis kembang cepat ngerol
Sebelumnya, pastikan burung anis kembang tersebut adalah jantan, karena hanya jantanlah yang bisa rajin bunyi dengan suara ngerol. Tanda-tanda AK akan mulai ngeroll biasanya setelah mulai birahi dan rajin bunyi ngeplong, diiringi gaya khasnya yaitu ngobra atau ngidang.
Ada bermacam cara untuk memancing AK jantan agar cepat ngerol. Misalnya mengecas AK jantan dengan burung betina yang mulai birahi (ditandai dengan sayap ngeleper dan suara berdesir seperti video di atas). Proses pengecasan ini membutuhkan waktu. Biasanya kalau sudah cocok, begitu betina dipisahkan, AK jantan akan langsung ngerol.
Ada juga yang menerapkan metode setiap malam AK jantan ditempel dengan AK betina yang dikerodong. Begitu memasuki pagi hari, burung jantan akan langsung ngerol. Tetapi ada juga burung jantan yang hanya mau ngerol jika dicas dengan burung jantan lain (hombreng, kali….).
Bahkan anis kembang dari Jawa Barat, terutama Tasik, umumnya bisa dilatih ngerol hanya dengan bantuan tangan kita. Coba satukan ibu jari tangan kanan Anda, menempel di antara jari tengah dan jari telunjuk. Lalu jari tengah digerakkan ke bawah sehingga menimbulkan bunyi “thit.. thit..”.
Jadi, ada beberapa variasi cara untuk membuat AK jantan cepat ngerol. Semuanya tergantung dari latihan dan karakter burung itu sendiri. Silakan dicoba satu persatu, sampai Anda menemukan formula yang tepat untuk burung Anda, karena karakter dasar setiap burung memang tidak bisa selalu sama.
Inti dari perawatan AK jantan agar cepat ngerol adalah bagaimana menciptakan kondisi sehingga burung dalam keadaan birahi. Mengecas dengan betina, contohnya, adalah upaya untuk memancing birahinya. Tapi bagaimana kalau di rumah tidak ada AK betina? Tips berikut ini mudah-mudahan bisa membantu Anda:
- Mainkan setelan pemberian ekstra fooding (EF) berupa jangkrik dan kroto setiap harinya. Sebagai acuan, silakan gunakan setelan yang pernah dijelaskan Om Duto di sini.
- Pancing dengan suplemen khusus untuk membuatnya gacor dan ngerol, misalnya TestoBirdBooster. Suplemen ini sekaligus dapat meningkatkan kondisi mental burung.
Pemberian Cacing untuk Anis Kembang
Selain jangkrik dan kroto, ada satu lagi EF yang sangat penting untuk anis kembang (dan anis merah), yaitu cacing tanah. Cacing tanah memiliki fungsi untuk menaikan birahi burung secara perlahan, karena sifatnya yang berbeda dari jangkrik ataupun kroto.
Meski kaya protein, namun kadar lemak dan kandungan air yang tinggi dalam tubuh cacing akan memberi efek mendinginkan. Sedangkan jangkrik memberi efek memanaskan, sehingga burung cepat birahi. Untuk AK yang belum birahi atau cenderung nakal di lapangan, pemberian cacing sangat membantu, khususnya di daerah dengan suhu / cuaca panas.
Sedangkan dosis pemberiannya dianjurkan 3 kali dalam seminggu, masing-masing 2 ekor. Tetapi aturan ini tidak bersifat mutlak, dapat dimodifikasi sendiri sesuai dengan karakter burung serta kondisi cuaca di kota Anda.
Contoh setelan ekstra fooding:
HARI | JANGKRIK | KROTO | CACING | BUAH | MULTIVITAMIN | ||
pagi | sore | pagi | sore | ||||
SENIN | 2 ekor | 1 ekor | 1 sdk teh | – | – | pepaya | – |
SELASA | 2 ekor | 1 ekor | – | – | 2 ekor | papaya | – |
RABU | 2 ekor | 1 ekor | – | – | – | papaya | BV / TBB |
KAMIS | 2 ekor | 1 ekor | 1 sdk teh | – | – | papaya | – |
JUMAT | 2 ekor | 1 ekor | – | – | 2 ekor | apel | – |
SABTU | 2 ekor | 1 ekor | – | – | – | apel | – |
MINGGU | 2 ekor | 1 ekor | – | – | 2 ekor | pisang | BV / TBB |
Multivitamin untuk AK yang belum gacor dan ngerol menggunakan TestoBirdBooster (TBB). Jika sudah gacor dan ngerol, multivitamin yang digunakan BirdVit (BV) untuk menjaga / mempertahankan performa suaranya.
Kesimpulannya, dalam merawat burung anis kembang, tidak peduli dari daerah mana burung itu berasal, diperlukan ketelatenan, konsistensi, kesabaran, dan tanggung jawab. Bahkan obat atau suplemen menjadi tak berarti jika tidak diimbangi dengan perawatan yang rutin.
Note: Jika ada yang ingin menanyakan masalah perawatan anis kembang di luar empat hal tersebut di atas, silakan ajukan kepada omkicau.com melalui boks komentar di bawah ini. Insya Allah akan kita carikan solusinya dalam artikel terpisah. Terima kasih!
—